Latest News
You are here: Home | Agroindustri | Investasi Hilir Industri Kelapa Sawit Makin Menggeliat
Investasi Hilir Industri Kelapa Sawit Makin Menggeliat

Investasi Hilir Industri Kelapa Sawit Makin Menggeliat

GAMACORP, KAO, DAN SMART TANAM TRILIUNAN RUPIAH

Duniaindustri.com (Februari 2017) – Industri hilir kelapa sawit makin menggeliat pada awal 2017 seiring ekspektasi pemulihan harga komoditas dunia terutama minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Duniaindustri.com merangkum sejumlah investasi skala besar yang akan direalisasikan pada 2017.

Dari Kalimantan Timur (Kaltim) dikabarkan akan ada penambahan 20 pabrik baru untuk mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi CPO dengan kapasitas produksi 885 ton TBS per jam. Pembangunan pabrik itu tersebar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, Penajam Paser Utara, dan Berau.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ujang Rachmad menjelaskan penambahan pabrik itu karena 75 pabrik yang sudah ada dirasa masih kurang mengingat semakin bertambahnya luas panen. Saat ini, kata dia, Kaltim telah memiliki setidaknya 75 unit pabrik pengolahan minyak sawit Pabrik-pabrik tersebut telah beroperasi dengan kapasitas total 4.170 ton TBS per jam.

Di sisi lain, Gama Corporation (Gamacorp) berencana membangun pabrik minyak goreng dan biodiesel di Kota Bontang, Kalimantan Timur, senilai Rp 1 triliun. Melalui anak usaha PT Energi Unggul Persada, pabrik Gamacorp memiliki kapasitas produksi masing-masing sebesar 2.500 ton per hari untuk minyak goreng dan 1.000 ton perhari untuk produk biodiesel.

Research dan Business Development Gamacorp, Lian Pongoh, menyampaikan hal itu dalam presentasi rencana bisnis perusahaan di hadapan Walikota Bontang Neni Moerniaeni. Saat ini total perkebunan sawit produktif di Kaltim sudah melampui 1 juta hektare. Dengan luasan tersebut, sudah semestinya Kaltim mulai membangun industri turunan/downstream dari perkebunan sawit. Tidak hanya berakhir pada pembuatan CPO.

“Bahan baku CPO sangat melimpah, makanya kami yakin Bontang sangat cocok jadi lokasi refinery sawit. Nilai investasinya sekitar Rp 1 triliun,” paparnya.

Tidak ketinggalan, Kao Corporation (perusahaan asal Jepang) menggandeng mitra lokal Apical akan menginvestasikan modalnya sebesar US$ 90 juta atau sekitar Rp1,2 triliun untuk mendirikan pabrik fatty acid di Dumai, Riau.

Kegiatan produksi pabrik joint venture Kao dan Apical ditargetkan mulai tahun 2019. Pabrik ini akan punya kapasitas 100 ribu ton per tahun di lahan seluas 44.000 meter persegi.

Setelah pabrik fatty acid di Dumai mulaj beroperasi diperkirakan mampu tingkatkan kapasitas produksi fatty acid Kao sebesar 130%. Alhasil suplai pasokan fatty acid untuk Kao bisa 60%. Kao telah memproduksi fatty acid di pabrik mereka di Wakayama, Jepang.

Pejabat Promosi Investasi Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di Tokyo, Jepang Saribua Siahaan menjelaskan pengoperasian pabrik di Dumai akan mendongkrak kapasitas produksi fatty acid Kao sebesar 130 persen dan meningkatkan porsi pasokan fatty acid internal perusahaan hingga 60 persen.

Saat ini, investor Jepang tersebut memproduksi fatty acid di pabrik mereka di Wakayama, Jepang. Pabrik yang di Indonesia akan menyediakan kebutuhan bahan baku untuk pabrik produk konsumer Kao di Thailand, Indonesia dan Vietnam.

Pabrik Smart

Sementara itu, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), produsen minyak kelapa sawit Grup Sinar Mas, menargetkan dapat mengoperasikan pabrik biodiesel di Marunda, Bekasi, pada kuartal II/2017. Direktur PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) Agus Purnomo menuturkan, pabrik berkapasitas 300.000 ton biodiesel per tahun itu sudah selesai dibangun pada Desember 2016.

Saat ini, kontraktor masih melakukan uji coba produksi agar tidak bermasalah ketika kelak beroperasi. “Mungkin 3—4 bulan ke depan pabrik yang di Marunda sudah beroperasi. Paling lambat pertengahan tahun,” katanya.

Pabrik Marunda merupakan lini produksi biodiesel kedua yang dibangun SMART sejak 2015. Adapun, pabrik pertama yang berlokasi di Tarjun, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, sudah beroperasi pada akhir tahun lalu. “Pabrik Tarjun dan Marunda sama-sama berkapasitas 300.000 ton biodiesel. Jadi kalau yang di Marunda beroperasi kami punya kapasitas total 600.000 ton,” tambah Agus.(*/berbagai sumber/tim redaksi 04)

Riset Peta Persaingan Industri Semen

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top