Latest News
You are here: Home | Kimia | Industri Smelter Makin Menggeliat, Tahun Ini 4 Pabrik Baru Beroperasi
Industri Smelter Makin Menggeliat, Tahun Ini 4 Pabrik Baru Beroperasi

Industri Smelter Makin Menggeliat, Tahun Ini 4 Pabrik Baru Beroperasi

Duniaindustri.com (Oktober 2021) – Pemerintah menargetkan 53 smelter mineral yang akan terbangun sampai tahun 2024. Tahun ini pemerintah menargetkan akan ada penambahan empat smelter baru.

“Itu di luar smelter PT Freeport Indonesia yang dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden pada dua pekan lalu,” kata Dirjen Minerba Kementerian ESDM , Ridwan Djamaludin dalam konferensi pers virtual, Selasa (26/10).

Presiden Joko Widodo telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) tambang PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10).

Ridwan menuturkan jumlah smelter yang terbangun pada 2015 baru 10 smelter. Selanjutnya meningkat menjadi 11 smelter pada 2016, dan bertambah lagi menjadi 15 smelter pada tahun 2017.

Tahun 2018, jumlah smelter yang terbangun bertambah lagi jadi 16 smelter. Setahun kemudian meningkat lagi menjadi 17 smelter. Tahun lalu meski Indonesia dilanda pandemi Covid-19, justru jumlah smelter terbangun masih bisa bertambah menjadi 19 smelter. “Tahun ini akan ada 4 smelter tambah yang sudah siap,” ujar Ridwan.

Pertama adalah smelter milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Maluku Utara yang proses konstruksinya telah mencapai 97,7%. Kedua, milik PT Smelter Nikel Indonesia di Banten yang telah terbangun 100%. Smelter ini telah berhasil uji coba produksi. “Saat ini kegiatan perusahaan berhenti sementara karena perusahaan kekurangan dana untuk beroperasi,” ujar Ridwan.

Ketiga, smelter milik PT Cahaya Modern Metal Industri di Banten yang juga telah terbangun 100%. Smelter ini telah melakukan kegiatan produksi. Keempat, smelter milik PT Kapuas Prima Citra di Kalimantan Tengah yang proses konstruksinya mencapai 99,87%. “Saat ini sedang menunggu tenaga ahli dari China sebagai ahli proses smelter yang direncanakan datang di bulan ini,” ujar Ridwan.

Sebelumnya, Ketua Umum Forum Nikel Indonesia (FINI) Alexander Barus menargetkan ekspor mampu melonjak kembali menjadi US$ 8 – 10 miliar pada 2020. Alexander menyampaikan, FINI telah menghimpun sebanyak 23 industri smelter nikel di Indonesia dengan total kapasitas terpasang 3,79 juta metrik ton NPI per tahun dan 0,8 juta metrik ton per tahun atau hampir 90% kapasitas smelter nasional. “Di FINI juga ada beberapa perusahaan tambang nikel dan turunannya mulai bergabung,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Alex mengemukakan, industri smelter tersebut telah membuktikan kontribusinya secara signifikan bagi perekonomian nasional. “Tahun lalu, ekspor sekitar USD7 miliar. Tahun ini diproyeksi menembus USD8-10 miliar. Jadi, selain bermanfaat terhadap penerimaan devisa negara, juga bisa mengurangi defisit neraca perdagangan. Selain itu, investasinya sampai saat ini mencapai USD15-16 miliar,” paparnya.

Oleh karena itu, dalam menjaga keberlangsungan usaha, FINI berharap kepada pemerintah agar dapat memberikan kemudahan izin dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. “Kami ingin industri smelter ada sinergi dengan industri hilir. Makanya, FINI bisa menjadi mitra yang produktif dengan pemerintah. Jadi, cita-cita kita untuk membangun produk nikel, terutama produk hilir yang high-tech bisa cepat dilakukan,” paparnya.

Merespons pertumbuhan pesat industri smelter nikel, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri. Kebijakan hilirisasi ini diyakini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, di antaranya melalui capaian nilai ekspor.

“Maka itu, pentingnya peran industri smelter. Jadi, kita tidak lagi mengekspor ‘tanah dan air’ saja, tetapi sudah menjadi sebuah produk yang high-end,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Dody Widodo.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 241 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 241 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top