Duniaindustri.com (Juni 2014) – Tiga perusahaan skala besar di Indonesia, yakni PT Indosat Tbk (ISAT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)–induk usaha SCTV, masuk ke bisnis e-commerce (bisnis dagang online). Kedua perusahaan tersebut akan meramaikan persaingan di bisnis dengan potensi omzet Rp 50 triliun tahun ini.
XL Axiata telah mendirikan sebuah perusahaan baru bernama PT XL Planet. Perusahaan yang didirikan pada 11 Juli 2013 lalu itu merupakan joint venture XL dengan perusahaan Korea Selatan, SK Planet (pemilik dari www.11st.ko.kr).
Selanjutnya, perusahaan baru ini membangun sebuah open marketplace di Indonesia yang diberi nama elevenia (www.elevenia.co.id) – Your Online Shopping Paradise! Setelah dibuka untuk umum pada 1 Maret 2014 lalu, pada Rabu (19/3), elevenia resmi diluncurkan melalui sebuah acara bertajuk Surga Belanja Anda.
CEO XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan, “Kelahiran elevenia menunjukkan keseriusan XL dalam membangun dan mengembangkan bisnis Layanan Digital dan Layanan Data. Bekerjasama dengan SK Planet, XL yakin elevenia akan bisa bersaing dan berkembang di Indonesia, sehingga dapat ikut mendorong dan menopang pertumbuhan XL di masa depan. Di sisi lain, keberadaan elevenia juga menunjukkan komitmen XL untuk mendukung dan mendorong berkembangnya para pelaku usaha, termasuk UMKM, melalui open marketplace.”
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga diketahui sedang mengkaji dua opsi untuk masuk e-commerce. Kedua opsi ini antara lain bekerja sama dengan perusahaan e-commerce global atau melakukan re-branding dengan mengakuisisi perusahaan e-commerce.
“Ada dua opsi, setup dari awal dengan perusahaan e-commerce yang established atau re-branding melalui akuisisi e-commerce. Opsi kedua, cost lebih besar, tetapi secara umum investasi di bisnis online tidak sebesar traditional media. Pendanaan kami siap, kami punya kas solid Rp 4,9 triliun ada 2013,” ujar Sutanto Hartono, Chief Executive Officer Elang Mahkota.
Softbank Corp, perusahaan telekomunikasi dan media asal Jepang, membenamkan investasi US$ 50 juta dengan menggandeng PT Indosat Tbk (ISAT), untuk mengembangkan perusahaan e-commerce, digital dan sosial media, serta layanan keuangan di Indonesia. Nilai investasi sebesar US$ 50 juta atau sekitar Rp 575 miliar.
“Dana US$ 50 juta itu dana segar dan proyek new fund, bukan dana proyek alihan dari tahun lalu,” kata Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli.
Bisnis e-commerce di Indonesia pada tahun ini diperkirakan tumbuh sekitar 71% menjadi Rp 50 triliun dibanding tahun lalu. Kenaikan tajam ini akan bertahan minimal dalam lima tahun ke depan, didorong kenaikan penggunaan internet serta peningkatan daya beli konsumen kelas menengah di Indonesia.
Lembaga riset Boston Consulting Group, di 2015 nilai transaksi e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 100 triliun. Hal ini, menurut Boston Consulting, dikarenakan tiga faktor yang mendorong, yaitu pengguna Internet yang diperkirakan mencapai 149 juta pada dua tahun mendatang, popularitas sosial media, dan penetrasi telepon seluler yang bisa menjadi peranti akses Internet. Karena itu, Boston Consulting memprediksi, ledakan e-commerce akan terjadi 2020 dimana jumlah kelas menengah di Indonesia akan mencapai 141 juta orang atau naik dua kali lipat dibandingkan 2011.
Kementerian Komunikasi dan Informasi mengungkap angka yang lebih optimis, di 2012 transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp 126 triliun. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 63 triliun.
Dividen Meningkat
Pertumbuhan pesat bisnis e-commerce di Indonesia mendukung perkembangan start up lokal. Salah satu perusahaan startup digital yang potensial dan terus tumbuh secara dinamis adalah Desain Bagus Group. Kelompok bisnis ini menaungi desainbagus.com (multiplatform digital agency), duniaindustri.com (pioner komunitas industri di Indonesia), nuleutik.com (online shop khusus segmen anak), karyaweb.com (hosting and server company), rajabagus.com (perusahaan afiliasi), dan autokilap.com (lini usaha baru salon mobil).
Sejak 2011, Desain Bagus Group tumbuh pesat di tengah booming-nya bisnis e-commerce di Indonesia. Desainbagus.com menawarkan konsep terintegrasi dari mulai web development, web design, online application hingga brand management yang menyodorkan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Tidak heran dalam waktu singkat, desainbagus.com dipercaya ratusan costumer baru mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Dengan sumber daya muda dan berdaya juang tinggi, desainbagus.com berambisi ikut memajukan bisnis e-commerce di Indonesia. Hingga awal Juni 2014, total jumlah website dan aplikasi online yang telah dikembangkan Desain Bagus Group mencapai 300, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah aset Desainbagus Group juga melonjak 200% pada periode tersebut.
Begitu juga dengan kinerja finansial Desain Bagus Group. Pertumbuhan permintaan mendorong kenaikan pendapatan dan profitabililitas, sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan. Nilai tambah itu berupa pembagian dividen dari laba bersih perusahaan yang dibagikan pada Juli 2013. Bahkan, pada akhir Maret 2014, Desain Bagus Group mampu memberikan dividen kedua bagi pemegang saham yang meningkat dibanding dividen pada 2013, sekitar 30% dari laba bersih perusahaan.
“Dengan strategi yang tepat dan terarah, Desain Bagus Group akan terus berekspansi dan menumbuhkan kreativitas untuk menciptakan kinerja yang efisien dan berkesinambungan,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah. Untuk mengembangkan bisnis ke depan, Desain Bagus Group membuka peluang untuk kerjasama menguntungkan dengan mitra strategis untuk menangkap peluang pertumbuhan lebih pesat. Desain Bagus Group juga memiliki rencana jangka panjang yakni go public dalam 10 tahun mendatang.(*tim redaksi)