Duniaindustri.com (Juli 2014) – PT Indosat Tbk (ISAT) tengah membutuhkan dana besar dengan cara mengirimkan Request for Proposal (RFP) senilai US$ 850 juta ke beberapa bank. Proposal diajukan untuk beberapa jenis pendanaan, seperti obligasi, pinjaman perbankan, fasilitas kredit revolving, serta vendor financing atau Export Credit Agency (ECA).
“Kita memang minta banyak untuk pendanaan. Lalu kita jadikan satu,” ujar Andromeda Tristanto, Investor Relation Indosat.
Dia menjelaskan dibanding memutuskan pinjaman satu per satu, maka lebih baik perseroan menjadikannya sebagai proyek besar. Ini bertujuan supaya pendanaan ini rapi secara teknis. Perusahaan mengincar bank asing yang mampu berlaku sebagai vendor financing, vendor bank, sekaligus penjamin emisi atau underwriter. Saat ini, Indosat masih dalam tahap open tender ke beberapa perbankan.
Pada akhir tahun, Indosat berencana menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi dalam rupiah. Ini dilakukan untuk refinancing obligasi US$ 650 juta yang jatuh tempo di 2020. Lalu US$ 200 juta sisanya, Indosat akan memanfaatkan dana tersebut sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun depan.
Andromeda menyebut bahwa pihaknya akan menunggu hasil audit laporan keuangan Juni untuk memulai proyek pinjaman ini. Pasalnya untuk menerbitkan obligasi, suatu emiten harus menggunakan laporan keuangan minimal 6 bulan sebelumnya.
Pada kuartal pertama 2014, rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) Indosat mencapai 2,35 kali. Liabilitasnya sebesar Rp 39,99 triliun dan ekuitasnya yakni Rp 16,93 triliun.
Dividen Meningkat
Pertumbuhan pesat bisnis e-commerce di Indonesia mendukung perkembangan start up lokal. Salah satu perusahaan startup digital yang potensial dan terus tumbuh secara dinamis adalah Desain Bagus Group. Kelompok bisnis ini menaungi desainbagus.com (multiplatform digital agency), duniaindustri.com (pioner komunitas industri di Indonesia), nuleutik.com (online shop khusus segmen anak), karyaweb.com (hosting and server company), rajabagus.com (perusahaan afiliasi), dan autokilap.com (lini usaha baru salon mobil panggilan).
Sejak 2011, Desain Bagus Group tumbuh pesat di tengah booming-nya bisnis e-commerce di Indonesia. Desainbagus.com menawarkan konsep terintegrasi dari mulai web development, web design, online application hingga brand management yang menyodorkan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Tidak heran dalam waktu singkat, desainbagus.com dipercaya ratusan costumer baru mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Dengan sumber daya muda dan berdaya juang tinggi, desainbagus.com berambisi ikut memajukan bisnis e-commerce di Indonesia. Hingga awal Juni 2014, total jumlah website dan aplikasi online yang telah dikembangkan Desain Bagus Group mencapai 300, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah aset Desainbagus Group juga melonjak 200% pada periode tersebut.
Begitu juga dengan kinerja finansial Desain Bagus Group. Pertumbuhan permintaan mendorong kenaikan pendapatan dan profitabililitas, sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan. Nilai tambah itu berupa pembagian dividen dari laba bersih perusahaan yang dibagikan pada Juli 2013. Bahkan, pada akhir Maret 2014, Desain Bagus Group mampu memberikan dividen kedua bagi pemegang saham yang meningkat dibanding dividen pada 2013, sekitar 30% dari laba bersih perusahaan.
“Dengan strategi yang tepat dan terarah, Desain Bagus Group akan terus berekspansi dan menumbuhkan kreativitas untuk menciptakan kinerja yang efisien dan berkesinambungan,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah. Untuk mengembangkan bisnis ke depan, Desain Bagus Group membuka peluang untuk kerjasama menguntungkan dengan mitra strategis untuk menangkap peluang pertumbuhan lebih pesat. Desain Bagus Group juga memiliki rencana jangka panjang yakni go public dalam 10 tahun mendatang.(*tim redaksi)