Duniaindustri.com (Januari 2014) — Kemilau kelompok negara-negara kekuatan ekonomi berkembang (emerging market) yakni Brasil, Rusia, India, dan China yang biasa dikenal BRIC mulai memudar. Sejumlah pengamat menilai kelompok kekuatan itu akan digantikan oleh Meksiko, Indonesia, Nigeria, dan Turki (MINT).
Jim O`neill, mantan ekonom kepala Goldman Sachs yang memperkenalkan akronim BRIC pada 2001, menjelaskan kelompok negara-negara MINT memiliki sejumlah keunggulan yang akan membawa mereka ke puncak klasemen ekonomi global jika mereka bisa menggali potensi yang dimiliki. Keunggulan itu antara lain, memiliki populasi muda, memiliki posisi geografis strategis, dan – kontras dengan negara-negara BRIC – tiga dari anggota MINT merupakan produsen komoditas.
Dalam artikelnya untuk halaman berita BBC, O`Neill memaparkan keunggulan masing-masing negara MINT. Meksiko, kata dia, sangat beruntung dekat dengan Amerika Serikat secara geografis, Indonesia memiliki posisi utama di Asia Tenggara yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir sekaligus memiliki keterkaitan langsung dengan China.
Tiga dari negara MINT, yakni Meksiko, Indonesia, dan Nigeria, merupakan produsen komoditas. Sedangkan di BRIC hanya Rusia dan Brasil yang bisa mengandalkan kekayaan alamnya. Tambahan lagi, untuk Meksiko dan Nigeria, tengah melakukan reformasi pasar energi mereka.
Menurut O`Neill, Meksiko dan Turki berada pada tingkat yang sama dalam hal pendapatan perkapita (GDP) saat ini, yaitu USD10 ribu, sedangkan Indonesia baru USD3.500, dan Nigeria memiliki tingkat GDP yang sama dengan India yang sebesar USD1.500. Bandingkan juga dengan Brasil yang sebesar USD11.300, Rusia USD14 ribu, dan China USD6.500.
Nigeria dan Turki, lanjut dia memiliki kesempatan terbaik untuk mengejutkan dunia, asalkan kedua negara bisa mengatasi persoalan-persoalan domestik mereka. Adapun Meksiko kemungkinan bisa mengecewakan karena terlalu tingginya ekspektasi global terhadap negara ini.
Khusus Indonesia, O`Neill melihat betapa pentingnya peningkatan infrastruktur sehingga bisa lebih dinamis dalam menggali potensi yang ada. O`Neill memperkirakan, butuh waktu 30 tahun bagi MINT untuk bergabung dalam 10 besar ekonomi terbesar dunia.
Keunggulan Komoditas
Indonesia memiliki sejumlah komoditas yang mendunia. Keunggulan itu sudah diakui secara global sehingga tidak heran banyak investor asing yang melirik negeri ini. Berdasarkan penelusuran tim redaksi duniaindustri.com tercatat 18 komoditas RI memiliki peringkat dunia.
Ke-18 komoditas tersebut merupakan sumber daya alam dan sumber daya industri Indonesia yang menempati peringkat strategis di dunia. Di 2011, Indonesia telah resmi menyandang predikat produsen dan eksportir minyak sawit mentah terbesar pertama di dunia. Negeri ini juga menjadi produsen dan eksportir rempah-rempah terbesar pertama di dunia.
Indonesia juga dikenal sebagai eksportir terbesar batubara di dunia, produsen dan eksportir timah terbesar di dunia, dan lainnya. Indonesia menempatkan diri sebagai produsen terbesar minyak sawit (palm oil) dunia. Menurut laporan lembaga independen internasional, Oil World, Indonesia menghasilkan 47% produksi minyak sawit dunia di 2011.
Sementara itu, Malaysia yang menyumbang 39% produksi minyak sawit global berada di posisi kedua. Negara lain yang juga banyak memproduksi minyak kelapa sawit adalah Nigeria, Thailand, Kolombia, Ekuador, Papua Nugini, Pantai Gading, dan Brasil.
Data Oil World menyebutkan, produksi kelapa sawit dunia pada 2010 mencapai 46 juta ton dengan total area yang digunakan untuk menanam sawit di seluruh dunia mencapai 12 juta hektare. Sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit itu berlokasi di Indonesia dan Malaysia.
Untuk komoditas kakao, Indonesia menargetkan mampu memproduksi dua juta ton kakao pada 2020 mendatang. Saat ini, produksi kakao nasional tercatat sebesar 600 ribu ton yang memasok sekitar 15% terhadap total dunia yang sebanyak empat juta ton.
Pemerintah mencanangkan Indonesia sebagai penghasil kakao terbesar dunia pada 2014. Saat ini, predikat tersebut masih dipegang oleh dua negara Afrika, yaitu Ghana dan Pantai Gading. International Cocoa Organization (ICCO) menyebutkan, pada 2011 pemasok utama kakao dunia adalah Pantai Gading (38,3%), Ghana (20,2%) dan Indonesia (13,6%). Pemasok lainnya adalah Kamerun (5,1%), Brasil (4,4%), Nigeria (4,9%) dan Ekuador (3,1%).
Untuk batubara, Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) menyebutkan, Indonesia merupakan pengekspor batubara terbesar kedua setelah Australia. Berdasarkan data IEA, di tahun 2009 Indonesia mengekspor batubara sebesar 261,4 juta ton, sementara Australia mengekspor batubara 288,5 juta ton.
Selain Australia dan Indonesia terdapat sejumlah negara lain yang juga menempati posisi dalam top coal exporters list, yaitu Rusia (130,9 juta ton), Kolombia (75,7 juta ton), Afrika Selatan (73,8 juta ton), Amerika Serikat (60,4 juta ton), China (38,4 juta ton), dan Kanada (31,9 juta ton).
Menurut World Energy Council dalam Survey of Energy Resources-2010, cadangan batubara terbukti dunia terbesar terdapat di Amerika Serikat, Rusia, China, Australia, dan India. Amerika Serikat menempati tempat teratas dengan total cadangan batubara 237.295 juta ton (22,6% cadangan dunia), Rusia menempati tempat kedua dengan 157.010 juta ton (14,4% cadangan dunia), menyusul Cina dengan cadangan sebesar 114.500 juta ton (12,6% cadangan dunia), kemudian Australia dengan cadangan terbukti 76.500 juta ton (8,9% cadangan dunia), dan posisi ke-5 diisi oleh India dengan 60.600 juta ton (7% cadangan dunia), sementara Indonesia hanya menempati urutan ke-14 dengan jumlah total cadangan terbukti 5.529 juta ton (0,6% dari total cadangan batubara dunia).
Menurut data Statistical Review of World Energy di tahun 2009, Cina merupakan negara produsen batubara terbesar dengan 3,05 miliar ton (45,6% produksi dunia), sedangkan Indonesia menempati posisi ke-7 dengan jumlah produksi 252,5 juta ton (3,6% produksi dunia). (Tim redaksi 02)
Keunggulan komoditas Indonesia di dunia:
1. Produsen dan eksportir minyak sawit mentah terbesar pertama di dunia
2. Produsen dan eksportir rempah-rempah terbesar pertama di dunia
3. Eksportir batubara terbesar kedua di dunia
4. Produsen dan eksportir timah terbesar di dunia
5. Produsen dan eksportir nikel terbesar keempat di dunia
6. Produsen dan eksportir tembaga terbesar ke-11 di dunia
7. Produsen dan eksportir bauksit terbesar ketujuh di dunia
8. Produsen dan eksportir biji besi terbesar kelima di dunia
9. Produsen emas terbesar ke-12 di dunia
10. Produsen gas terbesar ketujuh di dunia
11. Produsen dan eksportir tekstil terbesar ke-7 di dunia, dan terbesar ke-11 untuk garmen
12. Produsen dan eksportir minyak zaitun (bahan baku parfum) terbesar di dunia
13. Produsen dan eksportir kopi terbesar ketujuh di dunia
14. Produsen dan eksportir alas kaki terbesar kelima di dunia
15. Produsen dan eksportir karet terbesar kelima di dunia
16. Produsen dan eksportir kertas dan pulp terbesar kesembilan di dunia
17. Produsen dan eksportir biji kakao terbesar ketiga di dunia
18. Produsen dan eksportir rotan terbesar ketiga di dunia
Sumber: berbagai sumber diolah duniaindustri.com