Duniaindustri (Juli 2011) – Tahukah Anda bagaimana potensi batubara Indonesia di pasar dunia? Ternyata pada 2009-2010, Indonesia menjadi eksportir batubara terbesar kedua di dunia, setelah Australia. Batubara dibutuhkan untuk pembangkit listrik dan sumber bahan bakar industri.
Dewan Energi Nasional mengolah data dari International Energy Agency (IEA) yang menyatakan, Indonesia pada tahun 2009 mengekspor batubara sebesar 261,4 juta ton, sementara Australia mengekspor batubara 288,5 juta ton pada tahun itu. Pada 2010, ekspor batubara Indonesia diperkirakan mencapai 275 juta ton.
Selain Australia dan Indonesia terdapat sejumlah negara lain yang juga menempati posisi dalam Top 8 Eksportir Batubara Terbesar di Dunia, yaitu Rusia (130,9 juta ton), Kolombia (75,7 juta ton), Afrika Selatan (73,8 juta ton), Amerika Serikat (60,4 juta ton), China (38,4 juta ton), dan Kanada (31,9 juta ton).
Sedangkan menurut World Energy Council dalam Survey of Energy Resources-2010 pada akhir tahun lalu, cadangan batubara terbukti dunia terbesar terdapat di Amerika Serikat, Rusia, China, Australia, dan India.
Amerika Serikat menempati tempat teratas dengan total cadangan batubara 237,29 juta ton (22,6% cadangan dunia), Rusia menempati tempat kedua dengan 157,01 juta ton (14,4% cadangan dunia), disusul China dengan cadangan sebesar 114,50 juta ton (12,6% cadangan dunia), kemudian Australia dengan cadangan terbukti 76,50 juta ton (8,9% cadangan dunia), dan posisi ke-5 diisi oleh India dengan 60,6 juta ton (7% cadangan dunia).
Sementara Indonesia hanya menempati urutan ke-14 dengan jumlah total cadangan terbukti 5,529 juta ton (0,6% dari total cadangan batubara dunia).
Berdasarkan data Statistical Review of World Energy di tahun 2009, China merupakan negara produsen batubara terbesar dengan 3,05 miliar ton (45,6% produksi dunia), sedangkan Indonesia menempati posisi ke-7 dengan jumlah produksi 252,5 juta ton (3,6% produksi dunia).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menjelaskan, peran batubara sebagai sumber energi terus mengalami peningkatan dari 41 juta ton di 2005 menjadi 67 juta ton di 2010. Dalam struktur energi nasional, porsi batubara di 2005 sebesar 19% dan naik menjadi 23% di 2010. “Pada 2025, porsi itu ditargetkan terus meningkat mencapai 33%,” ujarnya.
Namun, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis dalam 80 tahun ke depan. “Jumlah cadangan sebesar 21,13 miliar ton dan tingkat produksi sebesar 275 juta ton per tahun untuk tambang terbuka,” jelasnya.
Di sektor listrik, penggunaan batubara membuat biaya produksi listrik jauh lebih murah. Darwin mengatakan, biaya pokok produksi (BPP) listrik dari batubara sekitar Rp 700/Kwh dan untuk listrik dari bahan bakar minyak lebih besar dari Rp 2.000/Kwh.(Tim redaksi 01)