Duniaindustri.com (Oktober 2015) – Indonesia akan mengimpor 30 ribu ton daging olahan terutama daging sapi untuk kebutuhan industri. Jumlah impor itu meningkat 8% dibanding tahun ini 23 ribu ton.
Menteri Perindustrian Saleh Husin menegaskan kebutuhan daging untuk industri tahun ini mencapai 23 ribu ton daging olahan untuk dijadikan bahan makan siap saji di beberapa industri.
“Itu untuk makanan yang diproduksi industri, seperti sosis, dan lain sebagainya,” kata Saleh.
Meningkatnya kebutuhan daging menjadikan pemerintah meningkatkan kebutuhan daging industri tersebut pada tahun depan. Adapun peningkatan kebutuhan daging industri tersebut mencapai 30 ribu ton, atau meningkat sekitar 8 persen dari tahun 2015.
“Ini semua impor, karena lokal belum bisa memproduksi,” tegas dia.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto menambahkan untuk memenuhi daging industri ini tidak mudah bagi pihaknya melakukan ekspansi pasokan dari negara-negara lain selain Australia dan Selandia Baru.
Untuk mendukung berkembangnya industri, dia meminta kepada kepala-kepala negara untuk memungkinkan memberikan pilihan negara lain untuk mencari pasokan daging industri itu.
”Saya kira banyak sumber kalau kita mau lihat India, di sana masih ada, terus dari Eropa juga masih memungkinkan. Saya pesannya jangan ini hanya status gitu lho. Hanya dari Australi dan Selandia Baru. Titik. Tidak ada perkembangan. Ini yang malah bisa menghambat perkembangan (industri),” tutupnya.(*/berbagai sumber)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: