Latest News
You are here: Home | Umum | Indonesia Diserbu Aliran Investasi Asing Rp 107,6 Triliun
Indonesia Diserbu Aliran Investasi Asing Rp 107,6 Triliun

Indonesia Diserbu Aliran Investasi Asing Rp 107,6 Triliun

Duniaindustri (Juli 2012) — Indonesia diserbu aliran investasi asing (penanaman modal asing/PMA) sebesar Rp 107,6 triliun di semester I 2012, naik 30% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 82,6 triliun. Investasi asing masih menopang pertumbuhan foreign direct investment (FDI) di Indonesia.

Investasi domestik yang berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) juga naik di semester I 2012, namun di bawah pertumbuhan investasi asing. Investasi PMDN naik 22% menjadi Rp 40,5 triliun di semester I 2012 dari semester I 2011 sebesar Rp 33 triliun.

Secara total, aliran investasi yang masuk ke Indonesia pada semester I 2012 mencapai Rp 148,1 triliun, naik 28% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 115,6 triliun. Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis bahwa target realisasi investasi tahun ini akan tercapai seiring dengan realisasi investasi di semester I 2012.

“Kami optimis target Rp 283,5 triliun tercapai sebab pencapaian semester I sudah di atas 50%,” ujar Chatib Basri, Kepala BKPM.

Pencapaian ini terjadi di tengah iklim ekonomi global yang memburuk. “Perekonomian Indonesia tumbuh kedua setelah China dengan 7,2% dan kita 6,3%, makanya kita menjadi buruan investasi para investor global,” ujarnya.

BKPM mencatatkan realisasi investasi penanaman modal di tiga bulan pertama 2012 sebesar Rp71,2 triliun, meningkat 32,5% dari periode yang sama pada tahun lalu Rp53,6 triliun. Realisasi investasi tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PDMN) sebesar Rp19,7 triliun, melambung 39,7% dari periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan untuk realisasi investasi penanaman modal asing sebesar Rp51,5 triliun juga melonjak 30,3% dibandingkan pada periode yang sama pada 2011.

Catatan duniaindustri.com menyebutkan sejumlah investasi asing skala besar yang masuk ke Indonesia antara lain Hankook Tire Co Ltd, produsen ban terbesar ketujuh di dunia asal Korea Selatan, akan menanamkan modal US$ 1,2 miliar di Indonesia hingga 2014 untuk pembangunan pabrik ban di Cikarang, Jawa Barat. Dalam tahap awal, Hankook Tire Co Ltd yang membentuk perusahaan bernama PT Hankook Tire Indonesia menginvestasikan US$ 353 juta.

Pohang Steel Corporation (Posco), raksasa baja asal Korea, yang menggandeng PT Krakatau Steel Tbk, akan merealisasikan investasi tahap awal sebesar US$ 2,7-3 miliar pada 2013. Krakatau Steel (KS) dan Posco tengah membangun pabrik baja berkapasitas 6 juta ton per tahun.

Siam Cement Group, raksasa produsen kimia milik kerajaan Thailand, makin agresif menguasai industri kimia Indonesia, terutama sektor petrokimia, semen, dan distribusi bahan bangunan. Siam Cement menanam investasi di Indonesia sekitar US$ 1 miliar.

Hingga 2011 Siam Cement sudah membenamkan investasi US$ 700 juta di Indonesia. Investasi itu antara lain dalam bentuk akuisisi empat perusahaan Indonesia. Siam Cement Group (SCG) Chemicals Co Ltd, perusahaan petrokimia terbesar di Asia Tenggara asal Thailand, mengakuisisi 30% saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) senilai Rp 3,76 triliun.

Wilmar Group, raksasa agribisnis terbesar di Asia, terus memupuk investasi di Indonesia hingga Rp 42 triliun atau setara US$ 4,6 miliar periode 1991-2016. Investasi itu dibagi dua, yakni periode 1991-2011 sekitar Rp 33 triliun dan periode 2012-2016 sekitar Rp 9,2 triliun.

Kemudian, raksasa produsen minuman asal Swiss, Nestle SA, melalui anak usahanya di Indonesia, PT Nestle Indonesia, agresif menambah investasi di negeri ini. Nestle menambah investasi hingga US$ 390 juta mulai tahun ini sampai 2015, dengan perincian pembangunan pabrik baru di Karawang menelan investasi US$ 200 juta dan ekspansi di Jawa Timur senilai US$ 190 juta.(Tim redaksi 02)

datapedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top