Latest News
You are here: Home | Teknologi dan Informasi | Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Industri e-Commerce Terbesar di Asia Tenggara
Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Industri e-Commerce Terbesar di Asia Tenggara

Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Industri e-Commerce Terbesar di Asia Tenggara

Duniaindustri.com (Desember 2015) – Indonesia berpotensi menjadi pusat industri e-commerce terbesar di Asia Tenggara, menurut pelaku industri ini. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah pelaku industri e-commerce, penetrasi e-commerce sebagai tren gaya hidup, dan pesatnya pertumbuhan pasar industri ini di Indonesia.

Penilaian tersebut diungkapkan Indra Yonathan, Ketua Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015 yang juga merangkap sebagai SVP Strategic Marketing Partnership Lazada Indonesia. “Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi negara dengan industri e-commerce terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.

Kemajuan industri e-commerce di Indonesia, lanjutnya, hanya bisa dicapai dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari pelaku e-commerce itu sendiri, bank, perusahaan telekomunikasi, hingga pemerintah. “Di sinilah Hari Belanja Online Nasional berperan untuk merangkul semua pihak demi bahu membahu mengembangkan industri e-commerce di Indonesia.”

Harbolnas sendiri pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012, dicetuskan oleh Lazada Indonesia, dan diselenggarakan bersama beberapa e-Commerce lain seperti Zalora, Berrybenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, dan Luxola.

Jumlah peserta Harbolnas setiap tahunnya terus meningkat, dengan 22 e-commerce yang berpartisipasi pada 2013, dan meningkat menjadi 78 e-commerce pada 2014.

Pada tahun ini, Harbolnas 2015 akan kembali digelar pada 10-12 Desember dengan mengajak 140 e-commerce lokal untuk memeriahkan festival belanja online terbesar di Indonesia ini. Tahun ini, peserta Harbolnas 2015 membludak sampai 140 e-commerce dengan total promo diskon hingga 90% dengan nilai total diskon yang diperkirakan mencapai Rp 120 miliar.

Tumbuh Pesat
Indonesia dinilai sebagai salah satu negara dengan pasar e-commerce yang tumbuh pesat, yang diproyeksikan akan menghasilkan total pendapatan hingga US$4 miliar (Rp 48 triliun) pada 2016. Karena itu, Indonesia berpeluang menjadi pusat industri e-commerce di Asia Tenggara.

Menurut Misty Agustini, general manager Weber Shandwick Indonesia, semakin panjangnya kemacetan di kota-kota besar Indonesia menjadi salah satu pendorong tumbuhnya e-commerce alias perdagangan melalui jaringan internet. “Gaya hidup sibuk, mendorong orang Indonesia untuk tidak mau menghabiskan banyak waktu di jalan, atau berpergian hanya sekedar untuk belanja,” kata Misty seperti dikutip CNBC.

Laporan UBS yang dilansir Juni lalu menyebutkan bahwa pasar ritel melalui internet (e-retail market) negara-negara Asia Tenggara sedang berada pada “titik perubahan”. Dengan penetrasi internet yang tinggi dan meluasnya penggunaan telepon pintar (smartphone) menyediakan ruang bagi para pedagang ritel yang relatif masih rentan untuk bisa bertumbuh.

Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia, merupakan rumah bagi sekitar 76 juta pengguna jaringan internet pada tahun 2013, terbanyak di Asia Tenggara. Menurut eMarketer, jumlah itu akan mencapai 93 juta pada 2015. Peluncuran berbagai produk smartphone murah diperkirakan akan mendongkrak jumlah pengguna telepon pintar hingga 71 juta orang pada 2015. Dengan demikian, Indonesia berpeluang menjadi pusat industri e-commerce di Asia Tenggara.

Para analis meyakini, meningkatnya produk layanan data bergerak berbiaya murah akan membantu menggenjot jumlah pengguna internet yang tentunya akan mempengaruhi jumlah transaksi belanja dalam jaringan (daring/online).
Angka-angka itulah yang mendasari peritel daring Lazada untuk mengembangkan bisnisnya. “Masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan 181 menit per hari untuk bereksplorasi melalui smartphone-nya – terlama di dunia – dan itulah yang telah menggerakkan pertumbuhan kami selama dua tahun terakhir. Infrastruktur internet juga tumbuh luar biasa,” papar Magnus Ekbom, direktur pelaksana Lazda Indonesia.

Kendati demikian, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi para pelaku e-commerce di Indonesia untuk menjadikan negeri ini sebagai pusat industri e-commerce di Asia Tenggara. Menurut laporan UBS, buruknya infrastruktur logistik menyulitkan para peritel internet untuk menawarkan jasa pengiriman cepat. Kurangnya fasilitas internet berkecepatan tinggi di sebagian besar kawasan juga membatasi kelancaran pertumbuhan.

Survei yang dilakukan perusahaan riset pemasaran Nielsen, yang dirilis awal September lalu, menunjukkan bahwa pembelian melalui internet merupakan pilihan yang paling sedikit diambil konsumen Indonesia.

Para analis menemukan, kurangnya kepercayaan dan kartu kredit menjadi penghambat jutaan konsumen Indonesia untuk membeli barang melalui internet. Survei mengungkapkan, sekitar 80 persen konsumen Indonesia mengatakan, mereka sering terlebih dahulu melihat-lihat produk di internet sebelum berbelanja ke toko – jauh lebih besar dari rata-rata global sebesar 60 persen.

Alasan lain untuk tidak berbelanja melalui internet adalah ketidakpercayaan. Menurut Nielsen, 60 persen konsumen Indonesia tidak merasa aman untuk memberikan informasi kartu kredit mereka secara daring. Angka tersebut lebih besar dibanding konsumen negara lain di Asia Tenggara, kecuali Filipina.

Tapi para pelaku industri e-commerce meyakini halangan tersebut akan dapat diatasi. Menurut Ekbom dari Lazada, permasalahan pembayaran bukan hal unik di Indonesia. “Setiap konsumen di semua negara pada awalnya enggan melakukan transaksi online,” kata Ekbom.

Untuk menghadapinya, mereka menyediakan sejumlah pilihan pembayaran. “Kami mencatat bahwa pembelian pertama biasanya dibayar setelah pengiriman, yang berarti dibayar tunai ketika dikirimkan. Setelah konsumen merasa nyaman, mereka akan kembali menggunakan kartu kredit untuk berbagai pembelian,” imbuhnya. Bagi Ekbom, perlu waktu untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan bisnisnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 04)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top