Latest News
You are here: Home | Baja | Indoferro Iron & Steel Bangun Pabrik Baja Tahap I US$ 180 Juta
Indoferro Iron & Steel Bangun Pabrik Baja Tahap I US$ 180 Juta

Indoferro Iron & Steel Bangun Pabrik Baja Tahap I US$ 180 Juta

LEE METAL GROUP INJEKSI MODAL
Duniaindustri (Juli 2011) – PT Indoferro (Iron & Steel Mill), produsen baja yang merupakan hasil joint venture antara perusahaan Singapura, Lee Metal Group Ltd, dan perusahaan nasional Growth Steel Group, membangun pabrik baja ‘pig iron’ tahap I dengan nilai investasi US$ 180 juta di Ciwandan, Banten. Pabrik baja yang dilengkapi fasilitas blast furnance milik Indoferro dijadwalkan beroperasi Juli 2011.

Lee Metal Group Ltd, pemegang 30% saham Indoferro, merupakan perusahaan publik yang sudah tercatat di Bursa Singapura sejak tahun 2000 dengan segmen usaha distributor dan fabrikasi baja di Singapura, Thailand, Malaysia, Australia, dan Hong Kong. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Singapura, Lee Metal Group menyatakan akan menambah injeksi modal US$ 1,5 juta hingga US$ 10,5 juta kepada Indoferro untuk proyek ‘pig iron’ di Indonesia. Injeksi dilakukan untuk memperkuat modal Indoferro.

Namun, Lee Metal Group menjelaskan kepemilikan sahamnya di Indoferro akan turun pada 2011 dari 30% menjadi tinggal 15%. Penurunan kepemilikan saham itu sebagai salah satu strategi perusahaan akan merefleksikan kepercayaan terhadap proyek Indoferro dalam jangka menengah dan panjang. Konstruksi pembangunan fasilitas blast furnance yang berlokasi di Jalan Sunan Demak No 8, Ciwandan, akan rampung pada Juli 2011.

Pohon bisnis Lee Metal Group/dok

Sedangkan Growth Steel Group merupakan perusahaan holding dari PT Growth Asia yang memiliki pabrik besi dan baja di Medan Industrial Estate, Indonesia, serta PT Growth Sumatra Industry. Bersama dengan Lee Metal Group Ltd, Growth Steel Group juga membentuk perusahaan joint venture PT Indocoke Industry yang menghasilkan hard coking coal (bahan baku campuran untuk produksi baja) berkapasitas 600.000 ton per tahun. Pabrik Indocoke di Banten diperkirakan rampung akhir 2011.

Business Development Growth Steel Group Jonathan Handojo mengatakan, untuk tahap pertama kapasitas pabrik Indoferro mencapai 500 ribu ton setahun. Untuk tahap kedua, Indoferro akan mulai memproduksi produk jadi berupa baja long product terdiri atas deform bar dan steel plate berkapasitas 2 juta ton setahun. Pada tahap ketiga, kapasitas ‘pig iron’ ditingkatkan menjadi 1 juta ton dan produk jadi baja sebanyak 4 juta ton setahun. Pabrik itu juga didesain memproduksi ‘slag’ sebesar 400 ribu ton setahun.

Untuk pabrik Indocoke, Jonathan menjelaskan, kapasitas pabrik hard coking coal tahap pertama mencapai 150 ribu ton, pada tahap kedua dan ketiga kapasitasnya ditargetkan mencapai 300 ribu ton dan 600 ribu ton setahun.

Dia menerangkan, investasi tahap awal Indoferro mencapai US$ 180 juta, tahap kedua US$ 205 juta, dan tahap ketiga US$ 405 juta, sehingga totalnya mencapai US$ 790 juta. “Total investasi Indocoke tahap pertama hingga ketiga mencapai US$ 130 juta,” katanya.

Jonathan menambahkan, sumber pendanaan investasi untuk sementara dipenuhi dari kas internal perseroan. Selanjutnya, perusahaan akan mencari mitra asing atau menggelar penawaran umum perdana (IPO) saham untuk membiayai investasi. Kabar terakhir menyebutkan, Indoferro juga mendapat pinjaman sekitar US$ 50 juta dari Indonesia Eximbank.(Tim redaksi 01)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top