Latest News
You are here: Home | Semen | Indocement Rancang Pabrik Baru di Citeureup
Indocement Rancang Pabrik Baru di Citeureup

Indocement Rancang Pabrik Baru di Citeureup

Duniaindustri (April 2012) — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), raksasa semen nomor dua di Indonesia, merancang pembangunan pabrik baru di lokasi yang sudah ada (brown-field) dengan kapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun di daerah Citeureup, Bogor.

Perusahaan menilai pembangunan pabrik dilakukan untuk mengantisipasi tingginya permintaan domestik. Demikian pernyataan tertulis perseroan.

Indocement juga sedang melakukan studi akhir untuk membangun dua pabrik semen baru (green-field) dengan kapasitas produksi masing-masing 2-2,5 juta ton per tahun. Satu direncanakan berlokasi di Jawa Tengah dan yang lainnya di luar Jawa.

Tak hanya itu, Indocement tengah menggarap pabrik penggilingan semen (cement mill) baru dengan kapasitas 1,9 juta ton per tahun yang sedang dibangun di Citeureup.

Dengan sejumlah proyek ekspansi tersebut, Indocement mengincar produksi sebesar 20,6 juta ton pada. Dalam jangka panjang, Indocement menargetkan produksi 29-30 juta ton pada tahun 2015.

Penjualan Indocement di tahun 2011 mencapai 16 juta ton, meningkat 15% dari 13,9 juta ton di 2010. Indocement menorehkan penjualan Rp 13,88 triliun pada 2011, naik 25% dari tahun sebelumnya Rp 11,13 triliun. Pangsa pasar Indocement meningkat dari 30,9% menjadi 31,5%.

Sekretaris Perusahaan Indocement Sahat Panggabean mengatakan, penjualan domestik meningkat 19,9%, lebih tinggi dari pertumbuhan semen nasional yang sebesar 17,7%. Sementara penjualan ekspor menurun 41,5% menjadi 600 ribu ton karena perseroan fokus memenuhi permintaan domestik. “Kami memperoleh kenaikan pendapatan sekitar 24,69% pada 2011,” ujar Sahat.

Indocement membukukan laba komprehensif sepanjang 2011 sebesar Rp3,6 triliun, naik 12% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp3,22 triliun. Pertumbuhan laba ini dipacu keberhasilan perseroan menjual 16 juta ton semen, meningkat 15,2% dari 13,9 juta ton pada 2010.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen di Indonesia pada 2011 mencapai 48.000.345 ton, naik 17,7% dibanding 2010 sebanyak 40,78 juta ton.

Pertumbuhan penjualan semen tertinggi masih terjadi di Pulau Jawa, khususnya di Banten dan Yogyakarta. Penjualan semen di Pulau Jawa mencapai 26,5 juta ton di 2011, melonjak 20,5% dibanding 2010 sebesar 21,99 juta ton. Penjualan semen di Banten melesat 32,9% di 2011, di Yogyakarta naik 24,6%, di Jakarta naik 21,2%.

Semula, ASI hanya menaksir penjualan semen di 2011 hanya naik 6%. Sekitar 60-65% penjualan semen masih didominasi Pulau Jawa, sisanya di luar Pulau Jawa. Ternyata, penjualan semen di 2011 menembus 48 juta ton atau setara Rp 48 triliun. Nilai pasar semen di Indonesia dibuat berdasarkan perhitungan tim redaksi duniaindustri.com dengan mempertimbangkan volume penjualan semen dikalikan harga rata-rata per sak semen yang berisi 50 kilogram. Satu ton semen setara dengan 20 sak berisi 50 kilogram semen.(Tim redaksi 03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top