Latest News
You are here: Home | Makanan & minuman | Indikasi Pemulihan Lebih Cepat, Indeks Mobilitas Masyarakat Melonjak 18,5%
Indikasi Pemulihan Lebih Cepat, Indeks Mobilitas Masyarakat Melonjak 18,5%

Indikasi Pemulihan Lebih Cepat, Indeks Mobilitas Masyarakat Melonjak 18,5%

Duniaindustri.com (Mei 2022) – Geliat pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 makin cepat. Sejumlah indikator utama menunjukkan geliat itu antara lain indeks mobilitas masyarakat yang naik cukup tinggi serta pertumbuhan indeks penjualan ritel.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia saat ini masih terus berjalan dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang lebih cepat, terkonfirmasi dari beberapa indikator seperti mobilitas masyarakat yang tumbuh lebih tinggi mencapai 18,5 persen per 13 Mei 2022.

Pergerakan masyarakat ini diukur dari Google Mobility Index yang terlihat tingkat pergerakan masyarakat jauh lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

“Pemulihan ekonomi kita bertahan dan cukup kuat, kalau dilihat dari mobilitas masyarakat itu mencapai 18,5 persen. Itu melonjak tinggi sehingga Omicron tidak menyetop kegiatan masyarakat. Kita mulai ada resilience atau ketahanan dari pandemi yang masih berjalan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin (23/5).

Indikator lain yang menunjukkan tingkat pemulihan ekonomi nasional bergerak progresif adalah dari Retail Sales Index yang juga terus meningkat. Tercatat tingkat pertumbuhannya mencapai 6,8 persen atau jauh lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Diyakini pada kuartal II 2022 ini tingkat pertumbuhannya akan lebih tinggi lantaran adanya momentum puasa dan hari raya idul fitri.

“Di kuartal II dengan adanya idul fitri pasti akan tumbuh lebih kuat. Kita harap dengan adanya idul fitri sampai bulan Mei kita akan melihat kenaikan yang lebih tinggi. Optimisme masyarakat kita juga terus pulih meski mulai muncul tekanan harga untuk beberapa komoditas,” pungkas dia.

Pada kuartal I 2022, pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh sebesar 5,01 persen jika dibandingkan dengan periode triwulan I 2021 (year on year/ yoy). Namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu triwulan IV 2021 (QtoQ) mengalami kontraksi 0,96 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi itu ditopang oleh pertumbuhan industri pengolahan. Sektor ini memberikan andil sebesar 1,06 persen dan sektor perdagangan berkontribusi sebesar 0,75 persen.

Kemudian sektor transportasi dan pergudangan memberikan kontribusi terhadap total pertumbuhan ekonomi triwulan I 2022 sebesar 0,57 persen. Sedangkan sektor konstruksi memberikan andil 0,49 persen.

“Mesin-mesin pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2022 sudah menunjukkan perannya. Mesin-mesin ini sudah mulai kembali pada fase sebelum pandemi yang melanda di kita,” ungkap Margo Yuwono.

Secara rinci, Margo menjelaskan untuk sektor industri tercatat mengalami pertumbuhan 5,07 persen. Disusul oleh sektor perdagangan sebesar 5,71 persen, sektor pertanian 1,16 persen. Selanjutnya sektor pertambangan tumbuh 3,82 persen dan sektor konstruksi sebesar 4,83 persen.

“Jadi pertumbuhan ekonomi kita itu 65,74 persennya berasal dari kontribusi sektor industri, sektor perdagangan, sektor pertanian, sektor pertambangan dan dan sektor konstruksi,” lanjutnya.

Lebih lanjut pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2022 jika dilihat berdasarkan nilai PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp4.513 triliun. Sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan (ADHK) senilai Rp2.819 triliun.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 255 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 255 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top