Duniaindustri.com (November 2015) – PT Indika Energy Tbk (INDY), emiten produsen batubara dan energi, berencana menggelar tender offer untuk pembelian kembali secara tunai sebagian dari surat utang (notes) yang akan jatuh tempo pada 2018 sekitar US$ 100 juta, dari jumlah pokok notes US$ 300 juta. Tender offer itu akan dilakukan anak usaha perseroan, Indo Energy Finance BV yang berkedudukan di Belanda.
“Indo Energy Finance BV telah sepakat melaksanakan pembelian kembali secara tunai atas jumlah pokok maksimal sebesar US$ 100 juta atau notes 2018. Perseroan akan bertindak selaku penjamin dari pelaksanaan transaksi tersebut,” ujar Dian Paramita, Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk dalam keterangan tertulis.
Senior Notes itu akan jatuh tempo pada 2018 dengan jumlah pokok sebesar US$ 300 juta dengan bunga 7%. Penawaran tender Senior Notes 2018 akan dilakukan mulai dari 23 November 2015 sampai 21 Desember 2015 jam 17.00 waktu kota New York, Amerika Serikat, dan dapat diperpanjang oleh perseroan.
Pelaksaaan tender offer ini akan dilakukan berdasarkan prosedur Dutch auction dan ditawarkan secara proporsional kepada para pemegang Senior Notes 2018, yaitu harga penawaran minimum US$600/US$1.000 dan harga penawaran maksimum US$600/US$1.000 dari jumlah pokok Senior Notes 2018.
Prosedur Dutch auction ini memungkinkan Indika Energy untuk mengurangi atau menambah jumlah penawaran dan apabila terjadi perubahan yang signifikan terhadap ketentuan tender offer, maka periode tender offer akan diperpanjang sampai dengan 10 hari kerja.
Hingga kuartal III 2015, Indika Energy masih membukukan kerugian meski pendapatan perseroan berhasil meningkat di periode tersebut. Masih tingginya beban perseroan sepanjang periode tersebut menjadi penyebab utama masih meruginya perseroan.
Dalam laporan keuangan disebutkan perseroan membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 25,44 juta, naik dari sebelumnya US$ 9,70 juta.
Sementara untuk pendapatan yang dibukukan oleh perseroan hingga kuartal III 2015 yakni sebesar US$ 845,29 juta, meningkat dari sebelumnya US$ 785,30 juta per kuartal III 2014.
Beban pokok kontrak dan penjualan di akhir kuartal III 2015 meningkat jadi US$765,62 juta dari sebelumnya US$658,73 juta. Alhasil laba kotor menyusut jadi US$79,67 juta dari sebelumnya US$126,57 juta di akhir kuartal III 2014.
Selain itu, masih tingginya beban keuangan dan lain-lain bersih di akhir kuartal III 2015 membuat perseroan mencatat rugi sebelum pajak Rp25,17 juta dari sebelumnya laba sebelum pajak US$11,39 juta.
Adapun posisi liabilitas perseroan diakhir kuartal III 2015 naik menjadi US$1,44 miliar dengan ekuitas sebesar US$870,62 juta dan total aset naik menjadi US$2,31 miliar.(*/tim redaksi 04)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: