Duniaindustri.com (November 2023) — Bank Indonesia (BI) menyatakan pada Oktober 2023 keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2023 sebesar 124,3 poin atau lebih tinggi dibandingkan dengan 121,7 poin pada September 2023.
“Meningkatnya keyakinan konsumen pada Oktober 2023 didorong oleh menguatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK),” ujar Direktur BI, Nita A. Muelgini dalam keterangannya, kemarin.
Menurut dia, IKE tercatat meningkat terutama pada indeks ketersediaan lapangan kerja. Sementara itu, IEK juga tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya yaitu pada indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja, indeks ekspektasi kegiatan usaha, dan indeks ekspektasi penghasilan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 hanya tumbuh 1,60 persen secara kuartalan (qtoq). Sementara secara tahunan (year on year/ yoy) tumbuh 4,94 persen.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2023 sebesar 5,05 persen. Secara kuartalan pertumbuhan ekonomi pada periode ini lebih rendah dibandingkan kuartal II 2023 sebesar 3,86 persen.
“Hal ini sejalan dengan pola yang biasa terjadi di tahun – tahun sebelumnya dimana pertumbuhan ekonomi di kuartal III selalu lebih rendah kecuali di tahun 2020 saat terjadi pandemi Covid-19,” ujar Amalia dalam konferensi pers di kantornya, kemarin.
Sedangkan tim Duniaindustri.com menilai, perlambatan pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III 2023 merupakan siklus yang tidak terelakkan. Imbas resesi global, dampak fluktuasi harga energi, dan efek invasi Israel ke Palestina ikut mempengaruhi perekonomian global. Meski demikian, siklus pertumbuhan akan mulai berakselerasi di 2024 saat euforia pemilu dan peak season bakal terjadi di kuartal I dan II 2024.
Amalia menambahkan, jika dilihat secara tahunan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif dan tetap solid. Meski diakui bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi secara tahunan ini melambat jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 5,73 persen.
Menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi itu ditopang oleh pertumbuhan industri pengolahan. Sektor ini tumbuh sebesar 5,20 persen dengan distribusi mencapai 18,75 persen. Selanjutnya sektor pertanian tumbuh sebesar 1,46 persen dengan tingkat distribusi mencapai 13,57 persen. “Pertumbuhan industri pengolahan ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik,” lanjut Amalia.
Namun jika dilihat dari tingkat pertumbuhan paling tinggi pada periode ini yaitu sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 14,74 persen. Kemudian sektor akomodasi dan makan minum tumbuh 10,90 persen serta jas lainnya yang tumbuh 11,14 persen.
Sementara itu berdasarkan pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2023 ditopang oleh konsumsi rumah tangga sebesar 2,63 persen. PMTB (pembentuk modal tetap bruto/ investasi) sebesar 1,81 persen. Sementara dari konsumsi pemerintah sebesar 0,22 persen persen.
Selanjutnya untuk kontribusi dari lembaga non profit penyumbang konsumsi rumah tangga (LNPRT) sebesar 0,07 persen dan lainnya 0,71 persen. Sementara konsumsi pemerintah justru terjadi pertumbuhan minus sebesar 0,28 persen.
“Secara wilayah, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 di Sulawesi dan Maluku serta Papua tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” tukasnya.
Lebih lanjut pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2023 jika dilihat berdasarkan nilai PDB atas dasar harga berlaku ( ADHB ) sebesar Rp5.296 triliun. Sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan ( ADHK ) senilai Rp3.124,9 triliun.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 281 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 281 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: