Duniaindustri.com (Oktober 2020) – Impor kertas sigaret pada tiga tahun terakhir melonjak signifikan dan berpotensi menimbulkan ancaman kerugian serius bagi industri lokal sejenis. Mengantisipasi hal itu, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Kementerian Perdagangan (Kemendag) memulai penyelidikan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard measures) atas lonjakan jumlah impor barang kertas sigaret terhitung mulai 26 Oktober 2020.
Menurut Ketua KPPI Kemendag, Mardjoko, penyelidikan dilakukan setelah mendapat permohonan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) atas nama industri dalam negeri penghasil komoditas tersebut pada 1 Oktober 2020. Produk barang kertas sigaret yang diselidiki terdiri atas tiga nomor Harmonized System (HS), yaitu ex.4813.20.00, ex.4813.90.10, ex.4813.90.90. Dari penyelidikan yang dilakukan didapati bukti awal menemukan adanya lonjakan jumlah impor barang kertas sigaret.
“Selain itu, terdapat indikasi awal mengenai adanya kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang dialami oleh industri, dalam negeri sebagai akibat dari lonjakan jumlah impor barang kertas sigaret,” ujar Mardjoko di Jakarta, dalam keterangan tertulis.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dalam tiga tahun terakhir (2016-2019) terjadi peningkatan jumlah impor barang kertas sigaret dengan tren sebesar 17,67%. Pada periode Januari-Juni 2020, jumlah impor meningkat sebesar 63,24% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Negara asal impor barang kertas sigaret, antara lain Austria dengan pangsa pasar 32,12 persen, Tiongkok (31,59 persen), Vietnam (17,97 persen), Spanyol (12,75 persen), dan negara lain (5,58 persen).
Sedangkan kerugian serius atau ancaman kerugian serius tersebut, menurut Mardjoko, terlihat dari beberapa indikator kinerja industri dalam negeri pada 2016-2019. Indikator tersebut di antaranya penurunan produksi yang berdampak terhadap merosotnya produktivitas dan penggunaan kapasitas terpasang, berkurangnya jumlah tenaga kerja, penurunan keuntungan dan berlanjut menjadi kerugian di tahun 2019, serta penurunan pangsa pasar industri dalam negeri di pasar domestik.
Pada Januari-Juni 2020, lanjut Mardjoko, pemohon mengalami kerugian finansial yang semakin besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. “KPPI telah menyampaikan informasi terkait dimulainya penyelidikan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti industri dalam negeri, eksportir, eksportir produsen, dan importir. Pihak-pihak yang berkepentingan dipersilakan mendaftarkan diri selambat-lambatnya 15 hari sejak tanggal pengumuman ini,” ujarnya.
Pergeseran Market Leader
Market leader (pemimpin pasar) industri rokok, terutama di segmen sigaret kretek mesin (SKM), diestimasi bergeser seiring perubahan peta persaingan terkait nilai penjualan dua pemain terbesar di sektor ini. Pada semester I 2019, nilai penjualan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik drastis dan melampaui penjualan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), yang telah puluhan tahun menguasai takhta nilai penjualan rokok terbesar di negeri ini.
Berdasarkan laporan keuangan, Gudang Garam mengantongi nilai penjualan sebesar Rp 52,74 triliun di semester I 2019, naik 16,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 45,31 triliun. Sedangkan HM Sampoerna pada semester I 2019 hanya meraih penjualan Rp 50,72 triliun, tumbuh 3,18% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 49,16 triliun.
Gudang Garam mencatat pertumbuhan tinggi dari sisi penjualan karena ditopang kenaikan sigaret kretek mesin (SKM) yang tumbuh hampir 20% dengan angka penjualan Rp 48,28 triliun. Segmen SKM Gudang Garam berkontribusi 91,5% terhadap total pendapatan Gudang Garam.
Sementara itu, penjualan rokok sigaret kretek tangan (SKT) Gudang Garam sebesar Rp 3,8 triliun. Nilai tersebut naik 4,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Terakhir rokok kertas karton penjualannya sebesar Rp 515,83 miliar.
Di sisi lain, HM Sampoerna yang juga mengandalkan segmen SKM justru tidak meraih pertumbuhan yang tinggi. Berdasarkan laporan keuangan HM Sampoerna, nilai penjualan SKM HM Sampoerna hanya naik hampir 5% menjadi Rp 35,93 triliun di semester I 2019, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Segmen SKM berkontribusi 71% terhadap total pendapatan HM Sampoerna.(*/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 208 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 208 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya: