Latest News
You are here: Home | Baja | Impor Barang Modal Melesat Tumbuh 35%, Pertanda Industri Mulai Bangkit?
Impor Barang Modal Melesat Tumbuh 35%, Pertanda Industri Mulai Bangkit?

Impor Barang Modal Melesat Tumbuh 35%, Pertanda Industri Mulai Bangkit?

Duniaindustri.com (Juli 2021) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Juni 2021 terjadi kenaikan impor di seluruh kelompok barang. Kenaikan impor tertinggi terjadi pada kelompok barang modal, mencapai 35,02 persen month-to-month (m-to-m) menjadi USD2,55 miliar.

Kepala BPS, Margo Yuwono, menjelaskan bahwa seluruh komponen menurut penggunaan barang terjadi lonjakan impor. Dia menyebutkan impor barang konsumsi pada Juni 2021 melesat 16,92 persen (m-to-m) menjadi USD1,64 miliar. Kemudian impor bahan baku dan penolong mengalami kenaikan 19,15 persen menjadi USD13,04 miliar.

“Ini menarik karena impor bahan baku/penolong atau barang modal dampaknya akan baik terhadap kinerja sektor riil. Ini mengindikasikan sektor industri mulai bergerak. Sementara pergerakan peningkatan impor barang modal itu akan bagus buat kita karena berkaitan dengan kapasitas produksi, dengan begitu harapannya produksi akan meningkat juga,” kata Margo, dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7).

Dia menjelaskan dari tiga komponen menurut penggunaan barang, impor bahan baku/penolong memberikan andil paling besar terhadap total impor, yaitu 75,69 persen dari USD17,23 miliar. Sedangkan kontribusi komponen konsumsi hanya 9,54 persen dari total impor.

“Untuk impor barang modal, kontribusi terhadap total impor sebesar 14,77 persen dari nilai impor keseluruhan pada Juni 2021,” ujar dia.

Ekonomi Semester I

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,1 persen – 3,3 persen secara tahunan (yoy) pada semester I 2021, terimbas efek Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Darurat. Laju pertumbuhan ekonomi RI yang masih positif didorong proyeksi pemulihan pada kuartal II 2021 menjadi 7 persen dari zona negatif selama empat kuartal terakhir.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah masih melihat pertumbuhan Produk Domestik Bruto di kuartal II akan mencapai 7 persen (year on year/yoy) karena dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Darurat baru akan terasa di kuartal III dan IV 2021.

“Di kuartal I pertumbuhan ekonomi minus 0,7 persen. Kuartal II kami perkirakan pertumbuhan ekonomi di 7 persen, jadi realisasi di semester I 2021 sebesar 3,1-3,3 persen,” ujar dia, dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Senin (5/7).

Menurut Sri Mulyani, dampak PPKM Darurat lebih akan terasa di kuartal III dan IV 2021. Jika skenario pemerintah untuk menekan laju penularan COVID-19 berjalan efektif, maka kemungkinan pada Agustus 2021 aktivitas masyarakat dapat pulih karena pembatasan mobilitas masyarakat dilonggarakan. Jika hal itu terjadi, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 bisa melebihi 4 persen.

“Namun apabila restriksi panjang karena COVID-19 tinggi maka pertumbuhan ekonomi kuartal III bisa turun di sekitar 4 persen. Ini yang harus diwaspadai,” ujar Mantan Direktur Pelakana Bank Dunia itu.

Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-1 dan percepatan vaksinasi COVID-19 menjadi syarat penting untuk mengendalikan pandemi dan memulihkan kegiatan ekonomi.

“Akselerasi vaksinasi menjadi syarat penting dan oleh karena itu kenaikan jumlah (penyuntikan) vaksin untuk 2 juta per hari atau bahkan kalau kita ingin selesaikan sebelum akhir tahun ini maka diperlukan vaksinasi hingga 3 juta per hari pada periode Oktober November yang akan datang,” jelasnya.

Sementara laju inflasi pada semester I 2021 diperkirakan Sri Mulyani sebesar 1,33 persen, atau lebih rendah dari asumsi di APBN 2021 sebesar 3 persen.

Kemudian rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada semester I 2021 berada di Rp14.299 per dolar AS atau lebih kuat dibanding asumsi di APBN 2021 yang sebesar Rp14.600 per dolar AS.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 229 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 229 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top