Duniaindustri (Maret 2012) — Honda Motor Company Limited, produsen motor terbesar ketiga di Jepang, menyatakan akan membangun pabrik baru motor di Indonesia dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per tahun untuk memenuhi permintaan di negara ini.
Pabrik baru yang dioperasikan oleh mitra lokal PT Astra Honda Motor, akan menelan investasi Rp 3,13 triliun atau US$ 341 juta (kurs Rp 9.000/US$) dan menambahkan 3.000 pekerjaan baru.
Pabrik baru tersebut berlokasi 70 kilometer di timur Jakarta, menjadi fasilitas keempat yang dioperasikan oleh PT Astra Honda Motor. Kapasitas produksi akan naik menjadi 5,3 juta unit per tahun.
Pabrik baru tersebut dijadwalkan dibuka tahun depan. “Pasar sepeda motor Indonesia merupakan ketiga terbesar di samping China dan India, dan permintaan meningkat didorong ekonomi yang stabil dalam beberapa tahun terakhir,” kata Honda dalam sebuah pernyataan.
Pasar motor di Indonesia pada 2011 mencapai 8.043.535 unit atau ditaksir Rp 80,43 triliun dengan harga rata-rata per unit Rp 10 juta. Angka penjualan motor di Indonesia pada 2011 naik 8,7% dibanding 2010.
Nilai pasar motor di Indonesia merupakan perhitungan Tim Redaksi Duniaindustri yang mencoba menghitung nilai pasar motor Indonesia dengan harga rata-rata motor di Indonesia sebesar Rp 10 juta per unit. Nilai pasar motor di Indonesia selama 2011 bisa lebih tinggi lagi karena terdapat beberapa segmen motor yang harganya di atas Rp 10 juta per unit.
Data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyatakan Honda yang diusung PT Astra Honda Motor masih menguasai pasar motor di Indonesia dengan total penjualan di 2011 mencapai 4.276.136 unit. Honda merengkuh pangsa pasar 53,16% dari total pasar motor di Indonesia.
Jika diasumsikan harga rata-rata motor yang dijual seharga Rp 10 juta per unit, maka penjualan Astra Honda Motor ditaksir mencapai Rp 42,76 triliun, lebih dari separuh total pasar motor di Indonesia. Nilai penjualan Astra Honda Motor bisa lebih tinggi dari taksiran tersebut mengingat sejumlah segmen motor dijual lebih tinggi dibanding harga rata-rata Rp 10 juta per unit.
Di urutan kedua, motor merek Yamaha yang diusung PT Yamaha Motor Kencana Indonesia menorehkan total penjualan di 2011 sebesar 3.147.873 unit. Pangsa pasar Yamaha di 2011 mencapai 39,14%. Dengan asumsi harga rata-rata motor yang dijual seharga Rp 10 juta per unit, maka penjualan Yamaha Motor Kencana Indonesia ditaksir Rp 31,47 triliun di 2011. Nilai penjualan Yamaha Motor Kencana Indonesia bisa lebih tinggi dari taksiran tersebut mengingat sejumlah segmen motor dijual lebih tinggi dibanding harga rata-rata Rp 10 juta per unit.
Di urutan ketiga, Suzuki menjual 494.481 unit motor di tahun 2011. Dengan demikian pangsa pasar pangsa pasar Suzuki sebesar 6,15% di 2011. Peringkat keempat, Kawasaki mampu melego 100.673 motor di 2011 sehingga menguasai 1,25% pasar motor di Indonesia selama 2011. Disusul TVS yang mencatatkan penjualan total 23.990 unit atau 0,3% pangsa pasar selama 2011.
Suku Bunga Turun
Peningkatan penjualan motor di Indonesia selama 2011 juga dipengaruhi penurunan suku bunga kredit motor mulai kuartal II tahun ini. Suku bunga kredit motor pada awal kuartal II 2011 turun menjadi rata-rata 21% untuk Pulau Jawa, dari semula 24%. “Penurunan bunga kredit itu terkait suku bunga BI rate yang masih rendah,” ujar seorang pelaku industri pembiayaan otomotif yang enggan disebut jati dirinya kepada tim redaksi duniaindustri.
Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), 85%-90% penjualan motor di Indonesia dibiayai oleh kredit melalui perusahaan pembiayaan.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), rasio kepemilikan motor di Indonesia 8 orang per unit. Angka itu diperoleh dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 235 juta jiwa dibagi total populasi motor di Indonesia sebanyak 30,11 juta unit. Itu berarti, dari 8 orang di Indonesia terdapat satu orang yang memiliki motor.
Rasio kepemilikan motor di Indonesia cukup tinggi, dibandingkan negara Asean. Jika Indonesia 8 banding satu, Malaysia hanya 3 banding satu, Singapura 32 banding satu, dan Thailand 4 banding satu.(Tim redaksi 02)