Duniaindustri (Maret 2012) — Harga CPO (minyak sawit mentah/crude palm oil) dunia menembus US$ 1.125 per ton pada minggu pertama Maret 2012. Padahal, perkiraan yang dibuat sejumlah pengamat menyebutkan harga sawit internasional baru akan naik di pertengahan tahun ini.
Wakil Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengakui harga sawit dunia naik lebih cepat dari perkiraan semula. Harga CPO diperkirakan baru naik tajam ke posisi US$ 1.200 per ton di pertengahan tahun 2012 menyusul naik pesatnya permintaan dan produksi yang semakin ketat. “Ternyata harga di awal Maret sudah mendekati US$ 1.200 per ton,” katanya.
Tren kenaikan harga diperkirakan bisa berlanjut lagi atau minimal bertahan tinggi. Di akhir tahun lalu sejumlah pengamat membuat prediksi bahwa harga rata-rata CPO tahun 2012 diperkirakan hanya sebesar US$ 1.050 per ton, turun dari 2011 yang rata-rata di kisaran US$ 1.100 per ton.
Harga CPO di Rotterdam per 5 Maret 2012 untuk pengapalan April misalnya sudah mencapai US$ 1.125 per ton atau naik dari posisi 17 Februari 2012 yang masih US$ 1.117,50 per ton.
Kenaikan harga ekspor CPO itu memicu kenaikan harga CPO di lokal, dimana harga di tender Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PT Perkebunan Nusantara sudah Rp9.139 ton pada awal Maret dari Rp8.864 per kilogram pada 17 Februari 2012.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan produksi minyak sawit mentah Indonesia pada 2012 mencapai 25 juta ton. Angka tersebut setara dengan US$ 25 miliar atau Rp 225 triliun sesuai proyeksi harga sawit di pasar internasional US$ 1.000 per ton. Dengan perkembangan harga sawit dunia yang merangkak naik, bukan tidak mungkin ekspor Indonesia akan semakin tinggi.
Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan mengatakan jumlah produksi itu naik 6,4% dibandingkan 2011 yang mencapai 23,5 juta ton. Total areal perkebuanan sawit Indonesia pada 2012 akan mencapai 8,2 juta hektare. Ekspor sawit dan produk turunannya asal Indonesia diperkirakan 17,5-18 juta ton atau setara US$ 17,5-18 miliar. Harga sawit di pasar internasional pada 2012 diperkirakan berkisar US$ 1.000-1.200 per ton.(Tim redaksi 02)