Duniaindustri (April 2011) – Harga kain tekstil berbahan baku serat kapas dan serat poliester merayap naik 5-10% mulai awal April 2011. Produsen dan pedagang menaikkan harga karena pengaruh peningkatan harga kapas dunia serta tingginya inflasi di dalam negeri.
Berdasarkan pantauan tim redaksi duniaindustri di Pasar Mayestik, Jakarta, yang menjadi salah satu barometer harga kain tekstil di Indonesia, harga kain katun sudah menembus Rp 30 ribu per meter, batik voil Rp 22.500 per meter, codoray Rp 60 ribu per meter.
“Harga sudah naik nih, sulit mencari kain katun yang Rp 10-15 ribu per meter,” ujar Jajang, pelayan toko di salah satu gerai tekstil di Pasar Mayestik.
Jika dibandingkan dengan harga kain tekstil berbahan katun pada 2010, kenaikan harga sudah mencapai 30-50%. “Tahun lalu memang ada yang harganya Rp 10-15 ribu per meter, sekarang modalnya aja gak segitu,” tuturnya polos.
Di pasar internasional, harga kapas pada awal Maret 2011 pernah menyentuh rekor tertinggi mencapai US$ 2,19 per pon yang disebabkan kekeringan di sejumlah negara produsen seperti China dan Brazil. Padahal, kebutuhan kapas yang menjadi bahan baku tekstil secara global meningkat. Pada awal April 2011 harga kapas dunia turun menjadi US$ 2,07 per pon.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menilai, fluktuasi harga kapas dunia pasti mempengaruhi kinerja produsen tekstil di Indonesia. “Kami masih khawatir harga kapas dapat naik kembali karena cuaca buruk ataupun spekulasi,” ujarnya.
Impor kapas Indonesia pada tahun ini diperkirakan mencapai US$ 2 miliar, naik dibandingkan 2010 sebesar US$ 1,7 miliar. Peningkatan itu sejalan dengan kenaikan kebutuhan garmen masyarakat Indonesia. (Tim redaksi/02)