Duniaindustri.com (Maret 2022) – Emiten produsen baja, PT Gunung Raja Paksi Tbk, melakukan ekspor baja struktur (structural beam) ke Casa Grande, Arizona, Amerika Serikat untuk perusahaan industri mobil elektrik, Lucid Motors. Menperin melepas ekspor produk jenis structural beam sebanyak 700 ton senilai US$ 1 juta dari Gunung Raja Paksi.
“Untuk melakukan ekspor ke Amerika Serikat, dibutuhkan sertifikasi yang memadai. Produk yang hari ini dikirim sudah memenuhi sertifikat dari beberapa agensi internasional yang tidak mudah untuk diperoleh. Suatu kebanggaan bagi kita bahwa Anak Bangsa bisa melakukan itu,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Pelepasan Ekspor Besi Baja Ke Amerika Serikat oleh PT. Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) di Cikarang Barat, Senin (21/3).
Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk. Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menyampaikan, ini merupakan pengiriman trial order untuk pembangunan pabrik Lucid Motors. Menurutnya, ekspor kali ini menandakan bahwa produk baja dalam negeri sudah berhasil menembus pasar ekspor ke AS.
Pengiriman baja ke negeri Paman Sam tersebut merupakan upaya perusahaan untuk mencapai target ekspor 2022 senilai US$ 70 juta. Selain itu, untuk meningkatkan porsi ekspor menjadi 20 persen, dibandingkan 2021 yang hanya 5 persen. Tahun 2021 sendiri, nilai ekspor yang dicapai Gunung Raja Paksi mencapai US$ 44 juta.
PT Gunung Raja Paksi yang berdiri sejak tahun 1970 ini merupakan salah satu perusahaan baja yang memiliki peran strategis pada pengembangan industri baja nasional. Hal ini ditunjukkan dengan realisasi investasi PT Gunung Raja Paksi sampai tahun 2021 sebesar US$ 488,71 juta (sekitar Rp7 triliun) dengan memproduksi baja dari hulu sampai hilir. Selain penjualan dalam negeri, PT Gunung Raja Paksi telah melakukan ekspor dengan nilai sebesar US$ 45 juta atau meningkat dibandingkan tahun 2020 yang mencapai US$ 28 juta.
Menperin menjelaskan industri baja merupakan salah satu sektor yang strategis atau disebut sebagai “mother of industries” karena beperan penting dalam memasok kebutuhan bahan baku bagi banyak sektor industri lainnya. Di antaranya adalah sektor konstruksi, alat transportasi, alat berat, elektronik, dan alat pertahanan.
“Melalui penerapan industri 4.0 di Indonesia, industri baja di Tanah Air harus bisa menjadi leader dalam inovasi dan peningkatan kemampuan untuk memenuhi material dasar bagi industri penggunanya. Dengan begitu, bisa memiliki daya saing yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang dihasilkan oleh negeri lain,” kata menperin.
Menperin mengemukakan, setelah melewati berbagai gelombang dan varian pandemi Covid-19, industri logam dasar berhasil mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal IV tahun 2021 sebesar 11,31% atau naik dibanding kuartal sebelumnya yang berada di angka 9,52%. “Pertumbuhan sektor ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan industri nasional. Saya memberikan apresiasi kepada seluruh pelaku industri baja di Tanah Air,” ujarnya.
Menperin mengungkapkan, kontribusi sektor industri terhadap perekonomian dapat dilihat dari tiga hal. Pertama, ekspansi melalui peningkatan investasi. “Kami melihat PT Gunung Raja Paksi Tbk. telah meningkatkan investasi, salah satunya light section mill (LSM) yang diharapkan bisa memulai produksi April tahun ini dan operasional blast furnace baru di bulan September mendatang,” jelasnya.
Kontribusi kedua adalah melalui ekspor yang membawa devisa bagi bangsa dan negara. “GRP menyampaikan rencananya untuk meningkatkan porsi ekspor hingga 20% pada 2022,” ujar Menperin.
Ketiga, pendalaman struktur industri. Menperin berharap, semua industri baja dapat segera melakukan pendalaman struktur, berpartisipasi membangun dan memenuhi rantai pasok baja, dari hulu, sehingga menghasilkan bahan baku yang murah dan berkualitas.
Pemenuhan produk hulu sebagai bahan baku hingga produk hilir yang tinggi inovasi, harus terpenuhi dalam harmonisasi supply-demand baja nasional. “Untuk itu, pemerintah telah menyusun kebijakan pengembangan industri nasional sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, yang saat ini telah memasuki tahap kedua tahun 2020-2024 dengan target kapasitas baja nasional sebesar 17 juta ton,” sebutnya.
Melalui realisasi investasi yang massif dilakukan oleh sejumlah perusahaan, pemerintah optimistis target peningkatan kapasitas industri baja nasional bisa mencapai 11,9 juta ton. Hal ini juga didukung dengan Proyek Klaster 10 Juta Ton Baja di Cilegon – Banten yang diharapkan membawa multiplier effect, tidak hanya dari sisi tenaga kerja, namun juga tax revenue, dan kontribusi terhadap PDB nasional.
Sebagai tambahan, industri juga berkontribusi melalui proses produksi yang lebih ramah lingkungan. Kami mengapresiasi PT Gunung Raja Paksi sudah mulai membeli carbon credit sebagai bagian komitmen terhadap dunia, bahwa upaya menjaga lingkungan tidak terpisahkan dari industri,” jelas Menperin.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 250 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 250 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: