Duniaindustri.com (Agustus 2015) – Layanan ridesharing, GrabTaxi, tengah kebanjiran investasi. Startup asal Malaysia ini memperoleh suntikan dana terbesar dalam sejarahnya, US$ 350 juta atau sekitar Rp 4,8 Triliun dari perusahaan investasi Coatue Management LLC.
Ikut serta juga dalam kelompok investor ini di antaranya perusahaan investasi China, China Investment Corporation (CIC), Didi Kuaidi (Didi), dan mendapat dukungan dari para pemegang saham. Hingga saat ini, GrabTaxi sudah mendapatkan suntikan dana total sebesar US$ 700 juta atau sekitar Rp 9,6 triliun.
Di Indonesia, GrabTaxi pertama kali diluncurkan di Jakarta, Indonesia, pada Juni 2014, dan dengan cepat memperluas layanannya hingga ke Surabaya, Padang, Surabaya, dan Bali. “Investasi ini tidak hanya menjadi sebuah pernyataan akan dominasi GrabTaxi di wilayah Asia Tenggara, tetapi juga menjadi bukti potensi pertumbuhan Asia Tenggara di level global,” kata Group CEO dan Co-Founder GrabTaxi Anthony Tan.
Di Indonesia, GrabTaxi bersaing ketat dengan GoJek untuk menguasai pasar ridesharing. Dengan kondisi kemacetan parah di Jabodetabek, kedua aplikasi layanan transportasi ini semakin diminati publik.
Sementara itu, startup lokal, Talenta.co, yang menyediakan layanan peranti lunak untuk mengelola sumber daya manusia berbasis cloud computing, berhasil mendapatkan pendanaan babak baru yang dipimpin oleh Fenox Venture Capital.
Platform Talenta melayani sebanyak 15 ribu karyawan dari para klien. Mitra perusahaan yang telah menjadi klien antara lain Gojek, GrabTaxi, TopasTV, FlowerAdvisor, Qraved, MicroAd, Kudo, dan ShopDeca.
Setelah lepas dari status beta pada Februari 2015, Talenta kini mengusung desain baru. Sejumlah fitur baru juga ditambah seperti pengelolaan untuk cuti, waktu lembur, reimburse, dan pembaruan sistem gaji.
“Kami telah bekerja keras selama enam bulan terakhir dan berhasil mendapatkan produk yang sesuai kebutuhan pasar dan saya percaya ini sejalan dengan tren,” kata Pendiri sekaligus CEO Talenta, Joshua Kevin.
Anis Uzzaman dari Fenox Venture Capital, menilai Talenta telah masuk dalam industri bernilai miliaran dollar AS dengan menawarkan alat yang dapat membantu mengatasi masalah besar perusahaan di Indonesia yakni pengelolaan sumber daya manusia.
Talenta sebelumnya tercatat pada September 2014 meraih investasi yang tidak disebutkan nilainya oleh perusahaan pemodal East Ventures dan pemodal perorangan Grace Tahir dari Mayapada Group.
East Ventures, juga ikut memberi pendanaan kepada Talenta di babak baru ini. Pendanaan yang tak disebutkan nilainya itu akan dimanfaatkan untuk menambah karyawan dalam divisi penjualan dan pemasaran. Karyawan Talenta sendiri sekarang berjumlah 13 orang.
Start-up Potensial
Salah satu start-up potensial yang terus berkembang di Indonesia adalah Desain Bagus Group. Desain Bagus Group merupakan kelompok bisnis yang menaungi desainbagus.com (multiplatform digital agency), duniaindustri.com (pioner komunitas industri di Indonesia), dan autokilap.com (lini usaha baru salon mobil).
Sejak 2011, Desain Bagus Group tumbuh pesat di tengah booming-nya bisnis e-commerce di Indonesia. Desainbagus.com menawarkan konsep terintegrasi dari mulai web development, web design, online application hingga brand management yang menyodorkan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Tidak heran dalam waktu singkat, desainbagus.com dipercaya ratusan costumer baru mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Sebut saja, PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), PT Hexa Eka Life Insurance, hingga brand terkemuka seperti Kusuka dan Catylac.
Dengan sumber daya muda dan berdaya juang tinggi, desainbagus.com berambisi ikut memajukan bisnis e-commerce di Indonesia. Hingga semester I 2015, total jumlah website dan aplikasi online yang telah dikembangkan Desain Bagus Group mencapai 1.100, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Kontrak pembuatan aplikasi online juga datang dari korporasi besar dari sektor asuransi, farmasi, perbankan, telekomunikasi, sekuritas, media, agroindustri, dan lainnya. Jumlah aset Desainbagus Group juga melonjak 200% pada periode tersebut.
Begitu juga dengan kinerja finansial Desain Bagus Group. Pertumbuhan permintaan mendorong kenaikan pendapatan dan profitabilitas, sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan. Nilai tambah itu berupa pembagian dividen dari laba bersih perusahaan yang dibagikan pada Juli 2013. Bahkan, pada akhir Maret 2014, Desain Bagus Group mampu memberikan dividen kedua bagi pemegang saham yang meningkat dibanding dividen pada 2013, sekitar 30% dari laba bersih perusahaan. Di 2015, Desain Bagus Group membagikan dividen 15% dari laba bersih tahun lalu.
“Dengan strategi yang tepat dan terarah, Desain Bagus Group akan terus berekspansi dan menumbuhkan kreativitas untuk menciptakan kinerja yang efisien dan berkesinambungan,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah. Untuk mengembangkan bisnis ke depan, Desain Bagus Group membuka peluang untuk kerjasama menguntungkan dengan mitra strategis untuk menangkap peluang pertumbuhan lebih pesat. Desain Bagus Group juga memiliki rencana jangka panjang yakni go public dalam 10 tahun mendatang.(*tim redaksi)