Duniaindustri.com (Januari 2018) – Gojek, perusahaan startup unicorn asal Indonesia yang berbasis layanan ride sharing, mengantongi injeksi modal dari Alphabet, induk perusahaan Google dan beberapa rekan, senilai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 16 triliun (kurs US$1 = Rp13.300). Dengan injeksi modal itu, valuasi Gojek meningkat menjadi US$ 4 miliar atau setara Rp 53,3 triliun.
Sumber dalam yang mengetahui transaksi tersebut menjelaskan hal itu. Selain Google, investor asal Singapura, Temasek Holdings, KKR & Co, Warburg Pincus LLC dan platform online China Meituan-Dianping pun akan berpartisipasi dalam suntikan dana tersebut. Kabarnya rencana pendanaan ini sudah dibuka sejak tahun lalu dan diproyeksikan akan rampung dalam beberapa pekan ke depan.
Dengan pendanaan raksasa dari Google, Gojek akan memiliki ruang lebih dalam persaingan industri yang sama dengan Grab dan Uber. Pasalnya, untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak menjadi pasar yang sangat potensial.
“Sebagai investor strategis, Google bisa menambah banyak bisnis Gojek,” ujar sumber yang dikutip dari Reuters. Namun, hingga saat ini belum diketahui berapa porsi suntikan dana masing-masing investor.
Gojek muncul sebagai aplikasi transportasi online yang menghubungkan ojek motor dengan pelanggan. Sejalannya waktu, Gojek mengembangkan bisnis mereka hingga ke alat pembayaran mobile, GoPay.
Jika benar, Gojek yang hanya fokus di Indonesia semakin dekat mengejar Grab yang bisnisnya lebih luas seantero Asia Tenggara. Valuasi terakhir Grab disebutkan berada di angka US$ 6 miliar atau senilai Rp 80 triliun.
Investasi Google ini, menurut sumber dalam, sebenarnya didiskusikan sejak tahun lalu, berbarengan dengan masuknya raksasa internet China, Tencent, pada Maret 2017. Kala itu, Tencent disebut-sebut menggelontorkan dana senilai US$ 150 juta untuk Gojek.
Kiprah Gojek di pasar Indonesia memang atraktif, menurut berbagai sumber. Layanan Gojek telah dipakai secara aktif oleh 15 juta orang setiap minggu dengan sekitar 900.000 mitra pengemudi Gojek. Dalam sebulan, lebih dari 100 juta transaksi terjadi di platform Go-Jek. Baru-baru ini, Gojek mengakuisisi tiga startup lokal yang bergerak di sektor financial technology (fintech) untuk memperkuat dompet digital Go-Pay. Ketiganya adalah Kartuku, Midtrans, dan Mapan.
”Akuisisi ini mengakselerasi penetrasi dan jangkauan Go-Pay ke ranah pembayaran offline melalui Kartuku, ranah pembayaran online melalui Midtrans, dan meningkatkan inklusi finansial bagi masyarakat unbanked melalui Mapan. Kolaborasi ini mendorong percepatan inklusi finansial untuk jutaan orang Indonesia dan meningkatkan produktivitas ekonomi di seluruh penjuru negeri,” ujar Andre Soelistyo, Go-Jek Group President.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai, investasi Google menandakan para investor internasional sudah semakin percaya terhadap Indonesia. “Pendanaan yang terus-menerus kepada satu tech company menunjukkan kepercayaan investor tersebut semakin besar,” katanya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: