Duniaindustri.com (November 2015) – PT Global Teleshop Tbk (GLOB), emiten peritel handset dan perangkat telekomunikasi seluler, mengurangi jumlah pekerja hingga 55% atau sebanyak 211 orang menjadi 171 orang per akhir September 2015 dibanding periode sebelumnya 382 orang. Menurut manajemen perseroan, pengurangan pekerja itu dilakukan dalam rangka efisiensi.
“Pengurangan ini dilakukan dalam rangka efisiensi perseroan seiring dengan penurunan penjualan perusahaan,” kata Nelson P Lenggu, Corporate Secretary Global Teleshop dalam keterangan tertulis kepada Bursa Efek Indonesia.
Menurut dia, pengurangan pekerja itu tidak mempengaruhi operasional perusahaan. Kegiatan operasional perseroan tetap berjalan baik walaupun terjadi pengurangan karyawan tetap sebanyak 211 orang. Untuk informasi tambahan, saat ini perseroan masih memiliki 489 karyawan tidak tetap.
Selain mengurangi pekerja, Global Teleshop juga mengurangi persediaan telepon selular sebesar 51,59% per Akhir September 2015 menjadi Rp 154,2 miliar dari posisi akhir 2014 sebesar Rp 318,5 miliar. “Strategi perseroan untuk menurunkan persediaan telepon selular sejalan dengan langkah efisiensi dengan mengurangi jumlah toko dan mengoptimalkan persediaan yang ada,” tuturnya.
Global Teleshop juga mengurangi persediaan komputer serta notebooks sebesar 89% menjadi Rp 1,98 miliar per 30 September 2015 dibanding akhir 2014 sebesar Rp 18,33 miliar. “Persediaan komputer dan notebook berkurang karena penurunan kebutuhan impor pada September 2015,” paparnya.
Di sisi lain, perseroan menaikkan persediaan kartu perdana dan voucher isi ulang secara signifikan, sebesar 61,68% menjadi Rp 255,3 miliar per 30 Oktober 2015 dibanding akhir 2014 sebesar Rp 157,9 miliar. “Kenaikan persediaan ini disebabkan adanya peningkatan volume penjualan kartu perdana dan voucher,” ujarnya.
Dalam laporan keuangan perseroan, Global Teleshop membukukan penurunan pendapatan sebesar 30% menjadi Rp 2,16 triliun per akhir September 2015 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,13 triliun. Pelemahan pendapatan dari anak usaha PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) ini disebabkan penurunan penjualan telepon seluler, voucher dan produk lain-lain.
Penjualan telepon selular Global Teleshop turun 47,6% menjadi Rp 684 miliar per akhir September 2015 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,3 triliun. Demikian juga penjualan voucher turun 17% menjadi Rp 1,47 triliun dari sebelumnya Rp 1,78 triliun.
Seiring penurunan pendapatan, perseroan juga melakukan efisiensi terhadap beban pokok pendapatan sehingga turun 28,5% menjadi Rp 2 triliun. Meski demikian, efisiensi beban pokok pendapatan tidak mampu membantu laba kotor perseroan yang turun 63,7% menjadi Rp 117 miliar dari sebelumnya Rp 323 miliar. Global Teleshop juga membukukan rugi usaha Rp 19 miliar per akhir kuartal III 2015 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 168 miliar. Perseroan juga mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp 62 miliar per akhir September 2015 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya saat perusahaan masih mencetak laba bersih Rp 99,7 miliar.(*/tim redaksi 02)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: