Latest News
You are here: Home | World | Giliran Harga Emas Jadi Liar, AS Melarang Impor Emas dari Rusia
Giliran Harga Emas Jadi Liar, AS Melarang Impor Emas dari Rusia

Giliran Harga Emas Jadi Liar, AS Melarang Impor Emas dari Rusia

Duniaindustri.com (Juni 2022) – Turbulensi komoditas masih berlanjut. Kini giliran harga emas yang menjadi liar, setelah adanya rencana beberapa negara Barat untuk melarang impor logam dari Rusia atas invasinya ke Ukraina, mengisyaratkan pasokan logam kuning yang berpotensi lebih ketat. Harga emas berpotensi naik mengiringi lonjakan harga komoditas tambang lainnya seperti batubara dan minyak bumi.

Pada Senin (27/6), harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD1.828,99 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat (AS) mendatar di USD1.830,90 per ton. Empat negara-negara kaya dari Group of Seven (G-7) bergerak untuk melarang impor emas Rusia, Minggu, guna memperketat sanksi terhadap Moskow dan memotong salah satu sumber pembiayaan invasinya ke Ukraina.

Tetapi tidak jelas apakah ada konsensus G-7 mengenai rencana tersebut, dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan masalah itu perlu ditangani dengan hati-hati dan didiskusikan lebih lanjut.

Di tempat lainnya, dua petinggi Federal Reserve, Jumat, mengatakan mereka mendukung kenaikan suku bunga agresif lebih lanjut untuk membendung lonjakan harga yang cepat, bahkan ketika investor menyambut baik data ekonomi yang menunjukkan ekspektasi inflasi tidak terlalu mengkhawatirkan daripada yang ditakuti awalnya.

Komoditas emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan  opportunity cost  memegang logam kuning, yang tidak memberikan imbal hasil.

Sebelumnya, harga komoditas batubara telah lebih dahulu melonjak. Kementerian ESDM menaikkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk bulan Juni 2022 sebesar 17 persen, atau US$ 48,27 per ton menjadi US$ 323,91 per ton, dari US$ 275,64 per ton pada Mei lalu. Lonjakan harga itu dipicu oleh kenaikan permintaan batubara Indonesia akibat krisis listrik di India yang mengalami gelombang panas.

“Pemerintah India telah meningkatkan jumlah impor batubara dikarenakan ketatnya suplai batubara dari produsen domestik untuk pembangkit listriknya,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama ( KLIK ) Kementerian ESDM Agung Pribadi dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, kemarin.

Selain dari India, sambung Agung, nilai HBA juga dipengaruhi atas kenaikan kebutuhan batubara China lantaran upaya PLTU di sana mulai menumpuk stok batubara jelang musim gugur. Adanya kebijakan penghapusan pajak impor batubara di China selama 9 bulan ke depan semakin mendorong pembelian dalam jumlah besar di negara itu.

Faktor penting lain adalah kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia – Ukraina. Uni Eropa mengeluarkan kebijakan akan menyetop impor batubara dari Rusia efektif mulai bulas Agustus mendatang. “Pembeli dari Eropa mulai aktif mencari pasokan batubara dari Asia,” ujar Agung.

Menutur Agung, selama enam bulan terakhir, grafik HBA terus menanjak. Di mulai dari bulan Januari 2022 sebesar USD158,50/ton, naik ke USD188,38/ton di Februari. Selanjutnya bulan Maret menyentuh angka USD203,69/ton, April sebesar USD288,40/ton, dan terakhir di bulan Mei lalu berada di level USD275,64/ton.

HBA merupakan rata-rata harga dari indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA adalah supply dan demand. Pada faktor turunan supply  dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara pemasok, hingga teknis di  supply chain  seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sedangkan untuk faktor turunan permintaan dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Pemerintah juga menetapkan HBA domestik khusus kelistrikan sebesar USD70 per ton dan USD90 per ton diperuntukkan bagi HBA domestik untuk kebutuhan bahan bakar industri semen dan pupuk. “Ini menjaga daya saing industri domestik dan utamanya memastikan keterjangkauan hasil produksi industri bagi masyarakat,” tutup Agung. (*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top