Latest News
You are here: Home | Otomotif | Gempa Jepang Guncang Otomotif RI di Kuartal II
Gempa Jepang Guncang Otomotif RI di Kuartal II

Gempa Jepang Guncang Otomotif RI di Kuartal II

Duniaindustri (April 2011) – Boleh jadi gempa dan tsunami di Jepang telah lewat dan negeri itu mulai rekonstruksi kembali. Namun, dampaknya ke Indonesia baru dirasakan pada kuartal II 2011.

Industri komponen Jepang yang biasa memasok suku cadang microchip ke agen tunggal pemegang merek (ATPM) di Indonesia masih belum berproduksi secara optimal. Sejumlah industri komponen di Jepang masih menyatakan terkendala gangguan produksi.

Dengan keterbatasan pasokan komponen dari Jepang, produksi mobil di Indonesia akan menurun. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sempat membuat proyeksi penurunan produksi mobil pada kuartal II hanya 10%. Namun, terakhir proyeksi itu dikoreksi sehingga penurunan produksi mobil di kuartal II 2011 bisa mencapai 30%.

Salah satu komponen mobil yang terkendala pasokannya dari Jepang itu adalah microchip. Fasilitas produksi microchip untuk menggerakan mobil secara elektronik itu, selama ini diproduksi beberapa perusahaan di Jepang antara lain Hitachi, Toshiba, dan Fujitsu. Akibat gempa dan tsunami, serta ancaman bahaya nuklir, pabrik-pabrik komponen tersebut belum berproduksi. Kabar terakhir menyebutkan, prinsipal microchip di Jepang sedang mencari pasokan dari Amerika Serikat.

Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan mengakui, komponen microchip yang dibuat di Jepang tersebut diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai Mei.

Dia mengaku khawatir bila sampai Juni dan Juli tidak ada pasokan, maka penjualan mobil di Indonesia akan anjlok, karena hampir semua mobil yang diproduksi menggunakan komponen tersebut.

“Dampak gempa dan tsunami, serta ancaman nuklir di Jepang, cukup mengganggu pencapaian target penjualan mobil di Indonesia yang diperkirakan menembus 800 ribu unit,” ujarnya.

Pada kuartal I 2011, penjualan mobil di Indonesia naik 29,5% mencapai 225.413 unit dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 174.074 unit.(Tim redaksi/03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top