Duniaindustri.com (Januari 2021) – Geliat kegiatan dunia usaha mulai bergerak cepat menjelang pertengahan Januari 2021, seiring ekspektasi pemulihan ekonomi pasca dimulainya vaksinisasi Covid-19. Sebenarnya, geliat dunia usaha sudah terasa sejak triwulan IV 2020 meski masih terbatas.
Bank Indonesia (BI) melaporkan kegiatan dunia usaha (SKDU) pada triwulan IV 2020 membaik meskipun masih dalam fase kontraksi. Hal ini tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) yang mencapai sebesar -3,90 persen atau membaik dari -5,97 persen pada triwulan III 2020.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan perbaikan kegiatan usaha pada periode itu didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang tumbuh positif, yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estate, dan jasa perusahaan. Kemudian listrik, gas dan air bersih, serta asa-jasa. Selanjutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi terindikasi membaik.
Dia menjelaskan perbaikan kondisi kegiatan usaha didukung oleh permintaan yang meningkat saat hari besar keagamaan nasional (HBKN) natal dan tahun baru, ketersediaan bahan baku produksi, dan peningkatan jumlah pelanggan baru di subsektor listrik. “Sejalan dengan perkembangan SKDU, survei penggunaan tenaga kerja dan kondisi keuangan dunia usaha juga membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sementara itu, kapasitas produksi terpakai mencapai 71,96 persen pada triwulan IV 2020, cenderung stabil dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya,” ujar Erwin dalam keterangannya, Rabu (13/1).
Pada triwulan I 2021, diperkirakan kegiatan usaha akan mencatat kinerja lebih positif dengan SBT sebesar 7,68 persen. Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan diperkirakan terjadi pada seluruh sektor ekonomi, terutama sektor Keuangan, sektor Real Estate & Jasa Perusahaan, serta sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan.
Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) juga menunjukkan perbaikan, yang tercatat sebesar 47,29 persen pada triwulan akhir 2020. Angka ini meningkat dari 44,91 persen pada triwulan III 2020 dan 28,55 persen pada triwulan II 2020. Perbaikan itu terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI-BI, terutama volume produksi ditopang oleh penerimaan barang input yang lebih cepat, serta jumlah tenaga kerja.
Secara sektoral, mayoritas subsektor mencatat perbaikan kinerja pada triwulan IV 2020, terutama subsektor Logam Dasar Besi dan Baja, serta subsektor Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet dan subsektor Kertas dan Barang Cetakan yang sudah berada pada fase ekspansi.
“Pada triwulan I 2021, kinerja sektor industri pengolahan diyakini meningkat dan berada dalam fase ekspansi. PMI-BI pada triwulan I 2021 diperkirakan sebesar 51,14 persen atau meningkat dari triwulan sebelumnya,” kata Erwin.
Peningkatan PMI-BI didorong oleh komponen volume total pesanan, volume persediaan barang jadi, dan volume produksi yang berada pada fase ekspansi. “Pada periode tersebut beberapa subsector diperkirakan akan berada pada fase ekspansi, yaitu sub sektor makanan, minuman dan tembakau, sub sektor semen dan barang galian non logam, sub sektor pupuk, kimia dan barang dari karet, dan sub sektor kertas dan barang cetakan,” jelasnya.
Proyeksi Penjualan Eceran
Di sisi lain, penjualan eceran secara bulanan tumbuh membaik ditopang oleh sebagian besar kelompok barang. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020 yang tumbuh -1,2 persen (mtm) atau membaik dari -5,3 persen (mtm) pada Oktober 2020.
Dalam laporan survey penjualan eceran BI disebutkan perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang. Penjualan sandang, bahan bakar kendaraan bermotor, serta suku cadang dan aksesoris tumbuh positif. Secara tahunan, kinerja penjualan eceran periode November 2020 mengalami kontraksi dengan pertumbuhan IPR sebesar -16,3 persen (yoy) atau lebih dalam dari -14,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Pada Desember 2020, kinerja penjualan eceran secara bulanan diperkirakan meningkat. IPR Desember 2020 diprakirakan tumbuh sebesar 2,9 persen (mtm), didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) natal dan tahun baru.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (Februari 2021) juga diperkirakan meningkat. Sementara pada 6 bulan mendatang (Mei 2021) menurun. Indikasi peningkatan harga pada Februari 2021 tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 150,4 poin atau lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 139,8 poin. Peningkatan harga diperkirakan dipengaruhi perayaan keagamaan dan gangguan distribusi akibat cuaca yang kurang mendukung.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 216 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 216 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 16 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: