Duniaindustri.com (Februari 2014) — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan melepas saham anak usaha, PT Citilink Indonesia, kepada investor strategis sebagai langkah mengembangkan diri anak perusahaannya itu setelah kinerja keuangan yang terus memburuk.
“Tahun ini Citilink akan mencari strategic investor, sekarang sedang proses, sehingga mampu mengembangkan citilink,” kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar dalam keterangan pers di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Senin.
Sebelumnya Garuda Indonesia justru berencana melepas anak usahanya Garuda Maintenance Facilities (GMF). Tetapi menurut Emir, perusahaan bidang perawatan pesawat itu belum siap untuk dilepas.
“GMF tidak mencerminkan value yang kita inginkan. Sampai saat ini Garuda punya dana untuk mengembangkan GMF. Bukan karena kita ragu-ragu atau berubah pikiran. Tetapi kami nggak mau jual sesuatu yang nilainya bisa kita kembangkan lagi,” jelas Emir.
Garuda Indonesia, sebagai induk perusahaan, menargetkan proses pencarian investor akan selesai pada kuartal I tahun 2014. Direktur Keuangan Handrito Hardjono mengatakan saat ini tersisa lima investor yang berasal dari perusahaan investasi dan maskapai. Handrito enggan mengungkapkan secara detail perusahaan tersebut. “Nggak bisa saya sebutkan. Yang pasti perusahaan investasi dan maskapai, maskapai dari asing, kalau perusahaan investasi dari lokal dan asing,” jelasnya.
Ia menegaskan meskipun Citilink akan bermitra dengan pihak lain, akan tetapi Garuda Indonesia masih akan menjadi pemegang saham mayoritas. “Pokoknya Garuda masih pemilik mayoritas, sekitar di atas 50 persen,” kata Handrito yang mengisyaratkan kemungkinan bisa saja ada dua investor yang bergabung memiliki saham Citilink. “Kalau mereka partner bisa saja,” tambahnya.
Sementara Direktur Utama PT Citilink Indonesia Arif Wibowo mengatakan masuknya investor nantinya tidak akan mempengaruhi rencana bisnis perusahaan tersebut pada tahun 2014. Pada 2014, Citilink akan melakukan ekspansi penambahan sembilan rute domestik baru dari 28 rute yang sudah ada.
Arif menambahkan, Citilink juga akan membuka penerbangan ke beberapa negara tetangga seperti dari Surabaya ke Malaysia, Surabaya ke Singapura, dan Denpasar ke Perth. “Kalau saat ini posisinya 10% regional dan 90% domestik di tahun 2018 diharapkan bisa menjadi 20% regional dan 80% domestik,” tegasnya.
Selain itu, Citilink juga berencana menambah delapan armada baru jenis Airbuss A320 mulai Juni nanti sehingga nantinya perusahaan itu akan memiliki 32 armada pada 2014. “Ini untuk mengejar target penumpang sebesar 8,2 juta penumpang,” jelas Arif.
Garuda Indonesia mendapatkan pendanaan senilai USD 1,7 miliar dari Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Limited untuk membeli lima pesawat Boeing 777-300 ER dan enam pesawat Airbus A320. Pendanaan itu akan diberikan dengan pola sale and lease back.
Dokumen perjanjian pendanaan itu telah ditandatangani oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Senior Executive Vice President ICBC Limited Zhang Hongli, di sela-sela acara Indonesia China Business Luncheon di Hotel Shangri-la, Jakarta. Penandatanganan itu disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden China Xi Jinping.
Lima pesawat Boeing 777-300ER akan mulai diterima Garuda Indonesia pada Mei 2014 hingga September 2015. Sementara enam Airbus A320 tersebut akan diterima Citilink pada Juni-Desember 2014.
“Pengoperasian Boeing 777-300 ER merupakan bagian dari Quantum Leap 2011-2015, khususnya program pengembangan armada dalam rangka peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan (network) penerbangan internasional, serta sebagai bagian dari langkah Garuda Indonesia untuk menjadi Global Player,” kata Emir.
Zhang Hongli mengatakan bahwa ICBC Limited merasa senang dengan adanya perjanjian kerjasama ini. Kami merasa bangga dapat turut mendukung maskapai terbesar dan kebanggaan Indonesia untuk menjadi world-class airline tambahnya.
Boeing 777-300ER ini nantinya akan dioperasikan untuk beberapa rute penerbangan. Di antaranya, Denpasar-Jepang, Denpasar-Korea. Kemudian, Denpasar-China, Denpasar-Sydney. Selain itu, pesawat ini nantinya juga akan dioperasikan untuk melayani rute langsung Jakarta-London pada 2014, dan Jakarta-Amsterdam pada 2015.
Sementara itu, Airbus A320 bakal dioperasikan oleh Citilink pada rute-rute domestik dengan destinasi Surabaya, Medan, Denpasar, dan wilayah Indonesia lainnya untuk mendukung konektivitas antardaerah. “Sebagian pesawat lainnya juga akan terbang ke rute regional seperti Singapura, Kuala Lumpur dan Perth.”
Sekedar informasi, tahun ini, Garuda dan Citilink akan mendatangkan 24 pesawat baru untuk mendukung penguatan dan pengembangan jaringan penerbangan nasional maupun internasional. Hingga saat ini, Garuda sudah mendatangkan 20 pesawat. Terdiri dari 4 pesawat B737-800 NG, satu A330-200. Kemudian, enam CRJ-1000 NextGen, satu B777-300ER, dan delapan A320-200. Dengan demikian, hingga semester pertama tahun ini grup Garuda Indonesia telah mengoperasikan sebanyak 126 pesawat.(*/berbagai sumber)