Latest News
You are here: Home | Umum | Gandeng Hotel Intercontinental, Nyonya Meneer Penetrasi ke Kelas Atas
Gandeng Hotel Intercontinental, Nyonya Meneer Penetrasi ke Kelas Atas

Gandeng Hotel Intercontinental, Nyonya Meneer Penetrasi ke Kelas Atas

DuniaIndustri.com – PT Nyonya Meneer, produsen jamu dan obat-obatan tradisional, melakukan penetrasi pasar ke kalangan kelas atas. Untuk tahap awal, produsen jamu asal Semarang ini menggandeng Hotel Intercontinental Jakarta MidPlaza dan Batik Danar Hadi.

“Mulai sekarang setiap tamu yang menginap di Hotel Intercontinental Jakarta akan mendapat welcome drink berupa minuman jamu Nyonya Meneer,” kata Direktur Utama PT Nyonya Meneer Charles Saerang pada acara Nyonya Meneer Gathering ’Bring Indonesian Heritage to Life’ di Hotel Intercontinental Jakarta MidPlaza, Kamis (16/6) malam.

Selain sebagai sajian welcome drink, produk Nyonya Meneer juga digunakan untuk spa di hotel tersebut. “Produk kami tidak hanya berupa jamu saja, tapi juga ada bahan untuk lulur atau kosmetik. Untuk sementara ini produk kami yang digunakan di hotel ini sudah ada 15 jenis,” kata Charles.

Ke depan, seluruh hotel yang masuk dalam jaringan Intercontinental di seluruh dunia akan menggunakan produk Nyonya Meneer sebagai sajian welcome drink. Rupanya tak hanya jaringan Hotel Intercontinental saja yang akan menggunakan produk Nyonya Meneer sebagai sajian welcome drink, tapi juga jaringan Hotel Shangrila dan Kempinski juga akan mengikuti jejak yang sama.

“Saya sudah mendapatkan tawaran dari Shangrila dan Kempinski. Mereka juga akan menggunakan jaringan hotelnya di seluruh dunia menggunakan produk kami, baik sebagai welcome drink maupun untuk spa,” katanya.

Kendati demikian, Charles belum mau menargetkan omzet penjualannya ke pasar atas. Kerjasama dengan Hotel Intercontinental dan hotel-hotel lain berbintang lima ini diharapkan akan menaikkan citra jamu di mata masyarakat.

“Saya belum berani menargetkan penjualan kami berapa di pasar kelas atas. Karena yang penting bagi kami adalah membangun citra jamu di masyarakat kelas atas itu dulu,” tutur Charles.

Pada kesempatan itu, Charles tak menyangka apabila dalam acara itu datang begitu banyak pejabat, pengusaha, dan duta besar dari berbagai negara sahabat. “Saya sangat surprise, lihat saja tadi banyak pejabat negara yang datang. Dubes Argentina, Korsel, dan Afsel juga hadir di acara ini. Melihat antusias mereka, saya optimistis jamu cepat atau lambat akan diterima masyarakat kelas atas,” tuturnya.

Penjualan Nyonya Meneer rata-rata mencapai Rp500 miliar per tahun. Tahun ini Nyonya Meneer menargetkan penjualan naik 15% dibandingkan 2010. Pertumbuhan penjualan perusahaan ini ditopang kenaikan konsumsi jamu dan obat obatan tradisional menyusul membaiknya perekonomian nasional pascakrisis global.

Dalam jangka waktu tiga tahun ke depan, perseroan menargetkan omzet penjualan mencapai Rp1 triliun. “Kami sudah melakukan berbagai strategi untuk mencapainya karena omzet tahun lalu masih di bawah Rp1 triliun,” kata Charles Saerang dalam kesempatan sebelumnya.

Nyonya Meneer juga mendorong saintifikasi jamu sehingga produsen dapat mengembangkan inovasi produk yang berbasis pengetahuan. “Jadi, produknya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan,” ujar dia.(Tim redaksi 01/sds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top