Duniaindustri.com (September 2012) — Biaya karyawan yang termasuk di dalamnya gaji karyawan PT Astra International Tbk, penguasa pasar otomotif nasional, mencapai Rp 5,5 triliun di semester I 2012, naik 34% dibanding semester I 2011 sebesar Rp 4,1 triliun. Beban imbalan kerja Astra International di semester I 2012 mencapai Rp 5,47 triliun, naik 25% dibanding semester I 2011 sebesar Rp 4,38 triliun.
Dalam keterangan tertulis di laporan keuangan Astra International disebutkan di periode enam bulan pertama 2012, Astra International dan anak perusahaan memiliki 116.933 karyawan, naik cukup tinggi dibanding semester I 2011 sebanyak 97.095 karyawan. Pada 2011, total biaya karyawan Astra International mencapai Rp 9 triliun.
Biaya iklan, promosi, dan komisi penjualan mencapai Rp 864 miliar, meningkat 15% dibanding semester I 2011 sebesar Rp 753 miliar.
Astra meraup Rp 572 miliar dari penghasilan (lain-lain) dari bea balik nama kendaraan di semester I 2012, naik 40% dari semester I 2011 sebesar Rp 411 miliar.
Astra menorehkan pendapatan bersih dari segmen operasi otomotif mencapai Rp 50,46 triliun di semester I 2012, lebih dari separuh pendapatan konsolidasi perusahaan. Pendapatan segmen otomotif Astra di semester I 2012 sebesar Rp 50,46 triliun naik 33% dibanding semester I 2011 sebesar Rp 38,04 triliun.
Pada April 2012, PT Tuah Turangga Agung, entitas anak tidak langsung, mengakuisisi 60% PT Duta Nurcahya yang memegang konsesi pertambangan batubara di Kalimantan Selatan dengan nilai perolehan Rp 1 triliun.
Pada Juni 2012, PT Sedaya Multi Investama, entitas anak yang dimiliki sepenuhnya, mengakuisisi 42,74% saham di PT Staco Estika Sedaya Finance yang menyebabkan kepemilikan efektif perseroan menjadi 100%.
Astra International mencatat laba bersih Rp 17,8 triliun di 2011, melonjak 24% dari laba tahun sebelumnya Rp 14,4 triliun. Kinerja tersebut disumbang oleh enam lini bisnis inti, yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.
Keterangan pers yang diperoleh dari PT Astra International Tbk menyebutkan pendapatan bersih Astra tahun lalu naik 26% dibandingkan 2010, dari Rp 129 triliun menjadi Rp 162,6 triliun.
Hingga 31 Desember 2011 perseroan dan entitas anak usaha memiliki 112 ribu pekerja, naik dibanding 2010 sebanyak 93.544 pekerja. Biaya karyawan PT Astra International Tbk hingga 31 Desember 2011 kurang lebih Rp 9 triliun, naik 21% dibanding 2010 Rp 7,4 triliun.
Laba bersih divisi otomotif meningkat 13% menjadi Rp 8,3 triliun di 2011. Penjualan mobil Grup Astra, yaitu Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot, melonjak 13% menjadi 483.000 unit, dengan pangsa pasar sebesar 54%, merosot dibandingkan tahun 2010 sebesar 56%. Penurunan pangsa pasar ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan komponen otomotif akibat tsunami Jepang dan banjir di Thailand. Untuk motor, penjualan anak usaha PT Astra Honda Motor (AHM) tumbuh 25% menjadi 4,3 juta unit.
Duniaindustri.com menghitung pasar mobil di Indonesia pada 2011 mencapai 894.180 unit atau sekitar Rp 134,12 triliun dengan rata-rata harga mobil per unit Rp 150 juta. Angka penjualan mobil di negeri ini pada 2011 naik 17% dibanding tahun sebelumnya 764.710 unit. Sedangkan pasar motor di Indonesia pada 2011 mencapai 8.043.535 unit atau ditaksir Rp 80,43 triliun dengan harga rata-rata per unit Rp 10 juta. Angka penjualan motor di Indonesia pada 2011 naik 8,7% dibanding 2010.
Di komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), anak usaha yang 95,7% sahamnya dimiliki oleh PT Astra International Tbk, mencatat laba bersih sebesar Rp 1 triliun, turun 12% dari tahun sebelumnya karena kenaikan biaya bahan baku.
Di sektor perbankan, PT Bank Permata Tbk, anak usaha yang 44,5% sahamnya dimiliki oleh PT Astra International Tbk, meraup laba bersih Rp 1,2 triliun, naik 15%.
Di divisi alat berat dan pertambangan, PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh PT Astra International Tbk, sepanjang tahun 2011 membukukan peningkatan laba bersih sebesar 52% menjadi Rp 5,9 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didukung oleh kenaikan penjualan alat berat Komatsu sebesar 57% menjadi 8.467 unit.
Di sektor agribisnis, PT Astra Agro Lestari Tbk, anak usaha yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh PT Astra International Tbk, mencatat laba bersih sebesar Rp 2,4 triliun atau naik 19% karena adanya peningkatan produksi minyak sawit sebesar 14% menjadi 1,3 juta ton, dan peningkatan harga rata-rata Crude Palm Oil (CPO) di tahun 2011 sebesar 8%.
Di divisi Infrastruktur dan Logistik, PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator jalan tol yang 79,3% sahamnya dimiliki oleh PT Astra International Tbk, mengoperasikan jalur Tangerang – Merak sepanjang 72,5 km, mencatat peningkatan volume trafik sebesar 11% menjadi 32,6 juta kendaraan. PT PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan penyedia air bersih di wilayah Jakarta Barat, sepanjang tahun 2011 berhasil meningkatkan penjualan air bersih sebesar 4% menjadi 153,2 juta m3.
Di divisi teknologi informasi, PT Astra Graphia Tbk (ASGR), anak usaha yang 76,9% sahamnya dimiliki oleh PT Astra International Tbk, membukukan laba bersih sebesar Rp 139 miliar, naik 18% dibandingkan tahun sebelumnya.(Tim redaksi 01)
1. Detektif Industri
2. Datapedia Marketplace
3. Invest-with-Us
4. Share-to-sell
5. Share-to-buy
6. Download data industri