Duniaindustri.com (Juni 2014) – PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) melakukan private placement kepada NT Asian Discovery Master Fund, sebuah fund yang berasal dari Thailand. Penjualan saham 21% atau sebesar 608 juta lembar saham senilai Rp 221,9 miliar. Harga rata-rata Rp 365 per saham, dilakukan pada pasar negosiasi BEI pada 30 Mei 2014.
Saham yang dijual adalah saham-saham milik PT Ekasentosa Jayasukses yang sebelumnya memegang 456,15 juta lembar atau 15,75% menjadi 81,48 juta lembar atau 2,81%; PT Budilestari Sentosa pemilik 3,47%, PT Darmapatria Sentosa Abadi pemilik 2,295%, PT Tunaskurnia Abadi pemilik 2,295% menjadi 0%.
Jumlah saham milik Para Pemegang Saham Penjual yang dialihkan kepada NT Asian Discovery Master Fund seluruhnya sejumlah 608.000.000 saham atau 21% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Pengalihan tersebut dilaksanakan dengan harga sebesar Rp 365 per saham atau seluruhnya senilai Rp 221.920.000.000, dengan rincian kepemilikan saham PT Budilestari Sentosa dengan 100.457.200 saham atau 3,47%. PT Tunaskurnia Abadi dengan 66.442.000 saham atau 2,295%.
PT Darmapatria Sentosa Abadi dengan 66.442.000 saham atau 2,295%. PT Ekasentosa Jayasukses dengan 374.658.800 saham atau 12,94%. Total saham yang dialihkan kepada NT ASIAN Discovery Master Fund adalah 608.000.000 saham atau 21,00%.
Dengan demikian PT Budilestari Sentosa, PT Tunaskurnia Abadi dan PT Darmapatria Sentosa Abadi telah melakukan divestasi seluruh kepemilikan saham dalam Perseroan, kecuali PT Ekasentosa Jayasukses yang masih memiliki saham dalam Perseroan sejumlah 81.482.200 saham atau sebesar 2,81% .
Adapun tujuan transaksi yang dilakukan oleh Pemegang Saham Penjual adalah divestasi investasi dalam Perseroan.
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sebagai perusahaan holding distribusi independen bahan bangunan, kimia, Consumer Goods dan Ritel Modern untuk bahan bangunan dan furniture terbesar di Indonesia pada kuartal I-2014 membukukan lonjakan laba bersih 69% atau mencapai Rp 19,3 milyar dari sebelumnya Rp 11,4 milyar.
“Pada kuartal I 2014 penjualan Perseroan tumbuh 12% menjadi Rp 1,64 trilyun dari sebelumnya Rp 1,46 trilyun. Segmen Ritel Modern yang tumbuh 24% menjadi Rp 468 milyar menjadi penopang pertumbuhan penjualan Perseroan,” jelas Tjia Tjhin Hwa, Direktur Keuangan CSAP.
Berkat pertumbuhan signifikan segmen Ritel Moderen Mitra10, kontribusi penjualan segmen ini di kuartal I 2014 menjadi 29% ketimbang pencapaian tahun lalu yakni sebesar 26% terhadap total penjualan. Kinerja ini meningkatkan imbal hasil atas ekuitas (ROE) menjadi 10,4% dari sebelumnya 6,9% dan total aset tumbuh menjadi Rp 3,19 trilyun.
Laba bersih di triwulan I tahun 2014 naik 69% menjadi Rp 19,26 miliar dari sebelumnya Rp 11,38 miliar. Laba bersih per saham naik menjadi Rp 6,65 / lembar. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan, perbaikan portofolio produk, serta efisiensi biaya.
Pendapatan naik 12% menjadi Rp 1,64 triliun dari sebelumnya Rp 1,46 triliun. Kenaikan pendapatan ini ditopang oleh kenaikan Home Etc yang naik lima kali lipat menjadi Rp 226.60 miliar, serta kenaikan keramik 11% menjadi Rp 621,55 miliar.
Produk Home Etc yang sebelumnya hanya berkontribusi 3% kepada total penjualan, kini meningkat menjadi 14%. Produk ini memiliki marjin laba yang lebih tinggi. Hasilnya adalah marjin laba kotor yang lebih tinggi, yaitu 14,6% dibandingkan 12, 7% periode yang sama tahun 2013. Kinerja ini meningkatkan imbal hasil atas ekuitas (ROE) menjadi 11,6% dari sebelumnya 7,1%.
Neraca CSAP solid dengan total aset tumbuh menjadi Rp 3,19 triliun dan aset lancar Rp 2,34 triliun. Utang bank jangka panjang hanya Rp 161,80 untuk menjaga efisiensi biaya. Rasio lancar solid di 1,08 kali.(*/berbagai sumber)