Latest News
You are here: Home | Makanan & minuman | Fonterra Operasikan Pabrik Pertama di Indonesia Rp 340 Miliar
Fonterra Operasikan Pabrik Pertama di Indonesia Rp 340 Miliar

Fonterra Operasikan Pabrik Pertama di Indonesia Rp 340 Miliar

Duniaindustri.com (September 2015) – PT Fonterra Brands Manufacturing Indonesia, perusahaan nutrisi berbasis susu asal Selandia Baru, meresmikan pabrik blending dan packing di Indonesia dengan nilai investasi Rp 340 miliar. Pabrik baru ini merupakan fasilitas produksi pertama di Indonesia, dan investasi terbesar Fonterra di Asean.

Managing Director of Asia, Middle East, and Africa (ASIA MEA), Fonterra Co-operative Group Limited Johan Priem mengatakan pabrik ini merupakan investasi terbesar Fonterra di ASEAN selama satu dekade terakhir, pabrik ini berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Indonesia China (KITIC) Kavling 55, Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, luas pabrik ini mencapai 2 hektare (ha).

Fonterra dengan merek Anmum, Anlene dan Anchor, mulai berinvestasi di Indonesia sejak 1970 dan berkomitmen memenuhi kebutuhan nutrisi susu berkualitas tinggi untuk masyarakat Indonesia.

Menurut dia, pertumbuhan populasi dan taraf hidup masyarakat Indonesia menjadi salah satu faktor meningkatnya permintaan kebutuhan nutrisi susu. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, adanya peningkatan konsumsi susu di Indonesia sebesar 11,9% dan diperkirakan permintaan akan kebutuhan susu terus meningkat 5% per tahun hingga 2020.

“Fonterra telah memasok kebutuhan susu di Indonesia sudah hampir 30 tahun dan kami sangat bangga bisa meresmikan pabrik pertama di Indonesia untuk mendukung pertumbuhan bisnis,” ujar dia dalam peresmian pabrik Fonterra di Cikarang, Jawa Barat.

Pembangunan pabrik memakan waktu selama 11 bulan dan pabrik ini akan mengemas serta mengolah bahan dasar yang dikirim dari Selandia Baru. Untuk pengemasan (packing) bahan bakunya sudah 100% dari Indonesia, tetapi untuk proses blending, 60% bahan baku dari Selandia Baru yaitu susu dan 40% bahan bakunya dari Indonesia yaitu gula.

Dalam proses blending, pabrik ini bisa memproduksi hingga 100 metrik ton per hari sedangkan untuk proses pengemasan mampu memproduksi hingga 16 ribu metrik ton produk per tahun atau 87 ribu kemasan per hari. Pabrik ini memperkejakan 160 orang dan menggunakan teknologi canggih seperti X Ray.

Site Operation Manager PT Fonterra Brands Manufacturing Indonesia Ali Nasution menuturkan operasional pabrik pengolahan dan pengemasan di Cikarang, Jawa Barat, dinilai telah menghemat biaya logistik secara tidak langsung.

Menurut dia, dengan diarahkan langsung ke pabrik Cikarang yang memiliki fasilitas “dry port”, stok bahan baku impor berupa susu dari Selandia Baru bisa dipastikan ketersediaannya untuk diolah dan dikemas.

“Jadi kita bisa pastikan kapan harus memesan bahan lagi ke Selandia Baru. Kalau dengan beroperasinya pabrik Cikarang ini, itu hanya makan waktu tiga-empat hari, tapi kalau pakai Pelabuhan Tanjung Priok bisa lima-enam hari ‘clearance’,” katanya.

Pembangunan pabrik pertama di Indonesia senilai Rp340 miliar yang menghabiskan waktu 11 bulan itu merupakan investasi terbesar Fonterra di ASEAN selama satu dekade terakhir.

Pabrik berukuran 2 hektare itu memang hanya mengolah dan mengemas tiga produk kemasan bubuk yakni Anlene, Anmum dan Anchor Boneeto.

Kapasitas pengemasan mencapai 16.000 metrik ton bahan dasar berbasis susu setiap tahun atau setara dengan 87.000 kemasan produk per hari. Khusus bahan baku berupa susu diimpor langsung dari Selandia baru.

Namun, bahan untuk pengemasan seperti karton serta bahan lainnya seperti gula, perasa dan tepung tambahan merupakan produk lokal. “Proporsi impornya 65 persen dan 35 persennya lokal,” tambah Ali.

Tenaga kerja lokal yang terserap dalam operasional pabrik pengolahan dan pengemasan saat beroperasi penuh adalah 160 orang. “Produk yang dikemas dan diolah di pabrik Cikarang hanya untuk pasar domestik dan tidak menutup kemungkinan 5 tahun ke depan akan diekspor,” katanya.(*/berbagai sumber)

datapedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top