Duniaindustri.com (Februari 2014) — Facebook Inc, raksasa sosial media asal Amerika Serikat, mengumumkan resmi mengakuisisi layanan pesan Whatsapp sebesar US$ 19 miliar dalam bentuk tunai dan saham. Ini merupakan cara dari jejaring sosial terbesar dunia itu untuk meningkatkan popularitas terutama di kalangan anak muda.
Facebook mengatakan akan menggelontorkan uang tunai dan saham dalam akuisisi tunggal terbesarnya, jauh lebih besar dibandingkan akuisisi layanan berbagi foto Instagram senilai US$ 1 miliar.
Sebagai bagian dari kesepakatan, co-founder dan Chief Executive WhatsApp Jan Koum akan bergabung dengan dewan direksi Facebook. Facebook juga akan memberikan tambahan restricted stock units untuk para pendiri WhatsApp, termasuk Koum, senilai US$ 3 miliar.
CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam sebuah pernyataan di Facebook mengatakan bahwa akuisisi WhatsApp dilakukan untuk membantu misi mereka membuat dunia semakin terhubung dan terbuka. “Kami melakukannya dengan membangun layanan yang membuat orang dapat berbagi beragam konten dengan siapapun yang mereka inginkan. WhatsApp akan membantu kami dengan terus membangun layanan yang dipakai setiap hari oleh orang-orang dari penjuru dunia,” tulis dia.
Zuckerberg mengatakan WhatsApp akan terus beroperasi secara mandiri di dalam Facebook. Dia berharap WhatsApp akan melengkapi layanan chat dan pesan dalam Facebook. “Saya sudah mengenal Jan sejak lama dan saya tahu bahwa kami berdua punya visi membuat dunia semakin terbuka dan terhubung. Saya sangat senang Jan setuju bergabung dengan dewan direksi Facebook dan bermitra dengan saya untuk membentuk masa depan Facebook serta WhatsApp.”
Dalam tulisan terpisah di blog WhatsApp, Jan Koum menjanjikan akuisisi tersebut tidak akan mengubah layanan WhatsApp. “WhatsApp akan tetap otonom dan beroperasi secara mandiri. Anda dapat tetap menikmati layanan tersebut dengan biaya murah,” tulis Koum.
“Anda dapat terus memakai WhatsApp dimanapun Anda berada atau smartphone apa yang digunakan. Dan tidak akan ada ads yang mengganggu komunikasi Anda. Tidak akan ada kerjasama antara dua perusahaan bila kami harus kompromi tentang prinsip dasar yang mencerminkan perusahaan, visi dan produk kami,” janjinya.
Pada 2012, Facebook juga mengakuisisi Instagram, perusahaan aplikasi photo-sharing, senilai US$ 1 miliar dolar atau setara dengan Rp 9,1 triliun. Facebook melakukan transaksi akuisisi tersebut dalam bentuk kombinasi antara uang tunai dan saham.
CEO sekaligus founder Facebook, Mark Zuckerberg, menyebutkan pernyataan tersebut yang dipasang dalam Facebook-nya. “Saya sangat bersemangat untuk memberitakan kabar gembira bahwa kami telah mengakuisisi Instagram dan sebentar lagi tim yang sangat bertalenta yang ada di sana akan bergabung bersama Facebook,” tulis Zuckerberg.
Instagram yang memiliki markas di San Francisco hanya memiliki sembilan karyawan. Perusahaan aplikasi ini mencatat 27 juta pengguna yang terdaftar pada perangkat IOS Apple saja. Pekan lalu, Instagram meluncurkan versi Android dan mencatat lebih dari 1 juta pengguna dalam waktu 24 jam.
Zuckerberg berjanji tidak akan membuat perubahan drastis yang terjadi pada aplikasi yang dipasang pada perangkat mobile phone itu. “Kami akan tetap menjaga fitur yang dimilikinya dibanding secara langsung mengintegrasikannya ke dalam Facebook,” katanya.
Pengguna masih tetap bisa berbagi foto dengan situs jejaring sosial yang lain, bukan hanya di Facebook. “Untuk itulah kami berkomitmen untuk mengembangkan Instagram secara independen. Jutaan orang di penjuru dunia menyukai aplikasi ini. Tujuan kami adalah untuk membantu tetap menyebarluaskan aplikasi ini pada banyak orang lagi,” ucapnya.
Gebrakan Desainbagus.com
Potensi pasar e-commerce yang terus meningkat juga mendukung perkembangan perusahaan startup lokal. Salah satu perusahaan startup digital yang potensial dan terus tumbuh secara dinamis adalah Desain Bagus Group. Kelompok bisnis ini menaungi desainbagus.com (multiplatform digital agency), duniaindustri.com (pioner komunitas industri di Indonesia), nuleutik.com (online shop khusus segmen anak), karyaweb.com (hosting and server company), rajabagus.com (perusahaan afiliasi), dan butikplaza.com (perusahaan afiliasi). Yang terbaru, Desain Bagus Group mengembangkan direktori bisnis online melalui www.bizfold.com yang dapat digunakan secara gratis.
Sejak 2011, Desain Bagus Group tumbuh pesat di tengah booming-nya bisnis e-commerce di Indonesia. Desainbagus.com menawarkan konsep terintegrasi dari mulai web development, web design (multi grapich design), online application (game online), hingga brand management yang menyodorkan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Tidak heran dalam waktu singkat, desainbagus.com dipercaya ratusan costumer baru mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Dengan sumber daya muda dan berdaya juang tinggi, desainbagus.com berambisi ikut memajukan bisnis e-commerce di Indonesia. Hingga akhir 2013, total jumlah website dan aplikasi online yang telah dikembangkan Desain Bagus Group mencapai 200, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Begitu juga dengan kinerja finansial Desain Bagus Group. Pertumbuhan permintaan mendorong kenaikan pendapatan dan profitabililitas, sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan. Nilai tambah itu berupa pembagian dividen dari laba bersih perusahaan yang dibagikan pada Juli 2013. Di tengah perlambatan ekonomi Indonesia pada semester II 2013, Desain Bagus Group masih mampu mencatatkan laba bersih positif sepanjang tahun lalu.
“Dengan strategi yang tepat dan terarah, Desain Bagus Group akan terus berekspansi dan menumbuhkan kreativitas untuk menciptakan kinerja yang efisien dan berkesinambungan,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah.(*tim redaksi)