Duniaindustri.com (Maret 2019) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) diketahui sedang merancang insentif terbaru bagi sektor industri pengolahan (manufaktur) agar dapat meningkatkan daya saingnya dalam era revolusi industri 4.0. Untuk itu Kemenperin sedang mengevaluasi ratusan perusahaan industri di Indonesia sehingga pemberian insentif tepat sasaran.
Dalam dokumen yang diperoleh tim Duniandustri.com, Kemenperin berencana memberikan insentif terkait revolusi industri 4.0 bagi industri makanan dan minuman. Langkah pertama, Kemenperin mengidentifikasi peluang industri makanan dan minuman ke depan yang didetailkan dalam 4 poin, yakni pasar domestik terbesar regional (30% total pasar ASEAN), sumber daya pertanian yang berlimpah Nomor 5 di dunia dalam total volume produksi pertanian, konsumen beralih ke makanan kemasan modern, dan munculnya pemain yang bersaing secara global.
Sedangkan tantangan di industri makanan dan minuman antara lain buruknya infrastruktur, rendahnya produktivitas, kenaikan beban operasi tumbuh 7,7% pada 2011-2016, kurang stabilnya pasokan bahan baku dari pasar domestik baik dari sisi kualitas dan kuantitas, tidak adanya pemain yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur dan mitra pengembangan teknologi dan logistik, rendahnya tingkat adopsi teknologi, tingginya biaya logistik, dan meningkatnya masalah keamanan pangan.
Sementara itu, dalam keterangan tertulis, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara menyatakan Kemenperin sedang mengukur ratusan industri untuk siap memasuki era industri 4.0, yang terdiri dari industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronika, dan kimia.
“Kami telah menyusun Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), yang merupakan indeks acuan bagi industri dan pemerintah dalam mengukur tingkat kesiapan industri bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia,” katanya.
Salah satu tahapan untuk menyosialisasikan dan menerapkan INDI 4.0, Kemenperin aktif menggelar Workshop Self Assessment INDI 4.0. Kali ini, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 100 peserta yang meliputi 50 peserta dari sektor industri makanan minuman serta 50 peserta dari sektor industri elektronika.
Sebelumnya, Kemenperin telah menyelenggarakan lokakarya tersebut, dengan mengundang 112 perusahaan yang mewakili lima sektor manufaktur prioritas industri 4.0. Agenda serupa akan terus dilanjutkan. “Workshop Self Assessment INDI 4.0 ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dalam mengukur kesiapannya industri dalam melakukan transformasi menuju industri 4.0,” terang Ngakan.
Selain itu, diharapkan para peserta akan tergambarkan mengenai posisi kesiapan industrinya saat ini. “Dari assessment INDI 4.0 ini, akan diberikan award 4.0 kepada industri yang telah mencapai level tertentu dan memiliki journey industri 4.0 di perusahaannya,” imbuhnya.
Nantinya, tim Kemenperin melakukan kunjungan terhadap perusahaan yang masuk dalam kategori tersebut sebagai kandidat penerima award 4.0. Pemberian penghargaan bakal diserahkan saat peluncuran INDI 4.0.
“INDI 4.0 ini rencananya di-launching secara resmi oleh Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara bertajuk Indonesia Industrial Summit 2019 pada tanggal 4-6 April 2019 di ICE, BSD Serpong,” papar Ngakan.(*/berbagai sumber/tim redaksi 06/Safarudin)
Duniaindustri Line Up:
Pemasok alkes berkualitas dan termurah: