Latest News
You are here: Home | Agroindustri | Ekspor CPO Indonesia Tembus US$ 20 Miliar
Ekspor CPO Indonesia Tembus US$ 20 Miliar

Ekspor CPO Indonesia Tembus US$ 20 Miliar

Duniaindustri (April 2011) – Departemen Pertanian Amerika Serikat (US Department of Agriculture/USDA) memperkirakan, ekspor CPO Indonesia tahun ini bisa mencapai 19,35 juta ton. Angka itu naik dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 17,85 juta ton. Sedangkan produksi CPO Indonesia akan mencapai 25,4 juta ton pada 2011. Angka itu lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 23,6 juta ton.

Jika proyeksi itu dipadukan dengan capaian ekspor CPO Indonesia pada 2010, tidak berlebihan apabila nilai ekspor CPO Indonesia pada 2011 akan menembus US$ 20,2 miliar atau setara Rp 180 triliun. Terlebih lagi, harga CPO sepanjang empat bulan pertama 2011 dalam tren meningkat. Harga CPO dunia kembali naik, setelah sempat melandai pada Maret 2011.

Harga CPO di bursa Chicago Mercantile Exchange (CME) untuk pengiriman Juni 2011 berada di level US$ 1.140 per ton, naik 5,6% dibanding minggu kedua Maret 2011 yang masih bertengger di level US$ 1.079 per ton. Peningkatan harga CPO di bursa global terjadi seiring dengan tingginya harga minyak dunia yang saat ini sudah melebihi US$ 112 per barel.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan menjelaskan, sepanjang 2010 nilai ekspor CPO dan produk turunan sawit Indonesia mencapai US$ 16,4 miliar, naik 50% lebih dari 2009 yang berjumlah US$ 10 miliar. Kenaikan ini karena tingginya harga CPO internasional.

“Di kuartal I 2010, nilai ekspor CPO sebesar US$ 2,66 miliar selanjutnya bertambah menjadi US$ 3,04 miliar di kuartal II. Berikutnya di kuartal III, nilai ekspor sebesar US$ 4,46 miliar yang kian melonjak tajam menjadi sekitar US$ 6,32 miliar di kuartal IV,” tutur Fadhil.

Secara volume, sepanjang Januari-Desember 2010 ekspor CPO Indonesia naik tipis 127.498 ton menjadi 15.656.349 ton, dibandingkan tahun sebelumnya 15.528.851 ton. Pertumbuhan ekspor CPO nasional didorong kenaikan pembelian oleh tiga konsumen utama yakni India, Cina, dan Uni Eropa.

Negara-negara Uni Eropa meningkatkan jumlah pembelian CPO dan produk turunannya dari Indonesia berjumlah 3.728.677 ton. Uni Eropa lebih banyak membeli CPO sebanyak 2.537.431 ton, RBD Stearin sebanyak 426.673 ton, RBD PO berjumlah 314.364 ton, RBD Olein sebesar 293.437 ton, PFAD berjumlah 148.069 ton, Crude Olein sebanyak 8.000 ton, dan Crude Stearin sebesar 700 ton.

“China mengimpor CPO dan turunannya dari Indonesia berjumlah 2.410.337 ton, di mana impor terbesar berupa produk RBD Olein berjumlah 1.491.948 ton. Selanjutnya, RBD Stearin sebesar 632.312 ton, CPO berjumlah 231.617 ton, PFAD mencapai 46.458 ton, dan RBD PO sebanyak 8.000 ton,” papar Fadhil.

Bangladesh membeli CPO dan produk turunan dari Indonesia berjumlah 629.529 ton, AS mengimpor 172.167 ton CPO dan produk turunannya dari Indonesia. Pakistan mengimpor 87.379 ton CPO dan produk turunannya yang turun drastis dari tahun lalu, karena tertundanya penyelesaian Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Pakistan. Ekspor CPO dan produk turunan Indonesia ke negara-negara lain berjumlah 2.889.182 ton.

Dari total ekspor CPO nasional, 15,6 juta ton ternyata masih didominasi ekspor minyak sawit mentah (CPO) yang mencapai 8.779.940 ton (56,2%) dan sisanya produk turunan CPO berjumlah 6.876.405 ton (43,8%).(Tim redaksi/04)

datapedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top