Duniaindustri.com (Oktober 2015) – PT Mandom lndonesia Tbk (TCID), produsen kosmetik asing yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, membukukan penurunan penjualan pada periode Januari-September 2015 sebesar 6% menjadi Rp 1,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut merupakan dampak dari pelemahan daya beli konsumen dan musibah kebakaran yang sempat menyebabkan adanya kendala dalam proses produksi, menurut direksi perusahaan.
Muhammad Makmun Arsyad, Presiden Direktur/CEO PT Mandom lndonesia Tbk, menjelaskan tahun ini merupakan tahun yang cukup berat bukan hanya bagi lndustri, tetapi juga PT Mandom lndonesia Tbk. “Kondisi perekonomian yang belum kembali normal, daya beli masyarakat yang lemah, ditambah dengan musibah kebakaran yang terjadi bulan Juli lalu menjadi tantangan tersendiri bagi segenap Manajemen dan Karyawan Mandom lndonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sementara laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 455,1 miliar atau naik 200,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut juga dikontribusikan oleh hasil penjualan tanah dan bangunan kantor serta pabrik Perseroan yang berlokasi di Sunter. Dana hasil penjualan tanah dan bangunan tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan gedung kantor dan pabrik baru serta keperluan operasional lainnya.
Saat ini fokus Mandom lndonesia adalah pemulihan karyawan dan kegiatan bisnis yang terdampak dari musibah kebakaran. Karyawan yang saat ini sedang menjalani proses perawatan terus kami dukung baik dari segi moril maupun materil agar dapat kembali pulih. Sementara itu, kami pun terus memberikan dukungan dan menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga dari karyawan yang sudah meninggal dunia.
Dalam upaya pemulihan kinerja bisnis, kami terus berusaha menjaga suplai produk agar dapat memenuhi permintaan pasar. Selain itu penambahan titik distribusi dan kegiatan Advertising & Promotion terus kamijalankan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Kami berharap proses pemulihan dapat berjalan dengan lancar, sehingga tahun depan kinerja Mandom lndonesia kembali normal dan dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Kasus Kebakaran
Pabrik Mandom di Cibitung, Bekasi, terbakar pada 10 Juli 2015. Penyebabnya diduga akibat kebocoran pipa gas di salah satu ruangan pabrik tersebut.
Lima orang tewas seketika dalam kebakaran tersebut. 12 orang meninggal setelah dirawat di rumah sakit. Kabar terakhir, korban tewas kebakaran pabrik Mandom bertambah lima orang. Sebelumnya tercatat 17 orang tewas akibat kebakaran tersebut.
“Korban tewas kebakaran Mandom menjadi 22 orang,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak.
Sampai saat ini, penyebab kebakaran tersebut belum dipastikan. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri masih menangani kasus ini.(*/berbagai sumber)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: