Latest News
You are here: Home | Semen | Ekonomi Melambat, Penjualan Semen Melemah 4,2% hingga Juli
Ekonomi Melambat, Penjualan Semen Melemah 4,2% hingga Juli

Ekonomi Melambat, Penjualan Semen Melemah 4,2% hingga Juli

Duniaindustri.com (Agustus 2015) – Penjualan semen nasional periode Januari-Juli 2015 turun 4,12% dibanding periode yang sama tahun lalu karena banyak proyek konstruksi dan properti terhenti akibat perlambatan ekonomi nasional. Mengacu data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen pada periode Januari-Juli 2015 tercatat sebanyak 31,34 juta ton. Volume penjualan ini turun ketimbang penjualan semen pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 32,69 juta ton.

“Penurunan penjualan terjadi karena hari kerja di bulan Juli 2015 relatif lebih pendek. Ditambah adanya Hari Raya Idul Fitri, membuat bulan Juli relatif sepi dari kegiatan konstruksi,” kata Widodo Santoso, Ketua ASI.

Widodo menyatakan, agar penjualan semen tahun 2015 ini bisa tumbuh, maka di sisa lima bulan mendatang, permintaan semen harus tumbuh di atas 5% per bulan. “Saya tetap optimistis permintaan semen lima bulan mendatang akan naik tajam,” kata Widodo.

Ada dua alasan Widodo kenapa memproyeksi ada kenaikan penjualan semen di semester II-2015 ini. Pertama, akan ada proyek infrastruktur yang akan digulirkan pemerintah. “Kedua, anggaran pemerintah daerah mulai dibelanjakan,” jelasnya.

Harapan kenaikan penjualan cukup penting bagi industri semen. Maklum, industri semen akan menambah kapasitas produksi tahun ini. Di antara perusahaan semen yang akan merealisasikan pabrik baru adalah; PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sebesar 1,7 juta ton per tahun, Semen Merah Putih dengan kapasitas 3 juta ton per tahun, dan Siam Cement Group (SCG) dengan kapasitas 1,8 juta ton.

Persaingan industri semen nasional akan semakin ketat ke depannya dengan masuknya 10 pemain baru yang akan membangun pabrik di sejumlah wilayah pada 2017. Adapun ke-10 pemain baru tersebut meliputi: Siam Cement (Thailand) di Sukabumi, Jawa Barat, Semen Merah Putih (Wilmar Grup) di Banten, Jawa Barat, Anhui Conch Cement (Tiongkok) di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Papua Barat, Ultratech di Wonogiri, Jawa Tengah, Semen Puger di Jawa Timur, Semen Barru di Sulawesi Selatan, Semen Panasia di Sulawesi Selatan, Jui Shin Indonesia di Jawa Barat, Semen Gombong di Jawa Tengah, Semen Grobogan di Jawa Tengah.

“Persaingan dengan asing sangat ketat dan yang terberat adalah bagaimana kita bisa efisiensi dan pada akhirnya kita bisa berkompetisi dengan mereka,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Agung Wiharto.(*/berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top