Duniaindustri.com (Mei 2022) – Dinamika sektor usaha di dalam negeri memasuki awal semester II 2022 makin menantang dengan adanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah startup. Padahal, ekonomi berjalan pada track pemulihan dari pandemi Covid-19 serta manufaktur mulai menggeliat, dibarengi bangkitnya sektor pariwisata dan pendidikan yang sempat tertinggal akibat pandemi.
Kabar gelombang PHK ratusan pekerja di sejumlah startup di dalam negeri, seakan membebani jalur pemulihan sektor lain yang baru saja mulai bangkit dan lepas dari efek pandemi. Bahkan startup dompet digital besutan BUMN, yakni LinkAja, tidak luput melakukan gelombang PHK terhadap pekerjanya.
Hingga pekan terakhir Mei 2022, berdasarkan pemantauan tim Duniaindustri.com, terdapat enam startup yang melakukan PHK terhadap pekerjanya. Keenam startup itu adalah Zenius, LinkAja, Tanihub, Fabelio, Uang Teman, hingga JD.ID. Sejumlah pengamat, praktisi startup, dan analis menilai arus pendanaan di bisnis startup makin sulit, yang salah satunya dipengaruhi volatilitas sektor finansial.
Zenius, startup bidang pendidikan, telah mem-PHK lebih dari 200 karyawan. Manajemen mengaku kinerja perusahaan turun di tengah gejolak ekonomi. “Agar dapat beradaptasi dengan dinamisnya kondisi makro ekonomi yang mempengaruhi industri, Zenius melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan,” ungkap manajemen dalam keterangan resmi, Selasa (24/5).
Karyawan yang diberhentikan, kata manajemen, akan mendapatkan pesangon sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Selain itu, Zenius juga akan melanjutkan manfaat asuransi karyawan termasuk anggota keluarga hingga 30 September 2022. Kemudian, Zenius juga memperpanjang layanan konseling kesehatan dengan konsultan pihak ketiga sampai 30 September 2022.
Demikian juga dengan LinkAja yang melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan dalam rangka reorganisasi sumber daya manusia (SDM). “Penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM tersebut pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan ini,” ujar Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo.
Menurut Reka, akan ada beberapa perubahan signifikan yang akan dilakukan anak usaha Telkom ini, terutama berkaitan dengan fokus dan tujuan bisnis perusahaan. Hal tersebut akan berpengaruh pada beberapa aspek operasional perusahaan, salah satunya adalah reorganisasi SDM.
“Tentunya ini krusial untuk dilakukan, untuk memastikan bahwa perusahaan dapat bertumbuh secara optimal, dengan ditopang oleh pilar SDM yang efisien dan sesuai dengan fokus dan target perusahaan ke depan,” ujar Reka.
Sementara itu, dia memastikan bisnis LinkAja beroperasi seperti biasa. Dengan demikian, penyesuaian jumlah SDM tak akan mempengaruhi layanan LinkAja kepada pengguna.
Sedangkan Tanihub, startup pertanian, diketahui melakukan PHK setelah dua gerainya di Bandung dan Bali ditutup. Langkah PHK dilakukan karena startup ini menghentikan kegiatan Business to Consumer (B2C) dan fokus meningkatkan pertumbuhan Business to Business (B2B).
Di sisi lain, startup e-commerce JD.ID mengambil langkah PHK terhadap karyawan demi mempertahankan eksistensi perusahaan dengan kondisi pasar Indonesia. “Perusahaan melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan,” ujar Director of General Management JD.ID Jenie Simon.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 255 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 255 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: