Latest News
You are here: Home | Kimia | Dua Market Leader Petrokimia Investasi Besar-Besaran hingga US$ 9 Miliar
Dua Market Leader Petrokimia Investasi Besar-Besaran hingga US$ 9 Miliar

Dua Market Leader Petrokimia Investasi Besar-Besaran hingga US$ 9 Miliar

Duniaindustri.com (Januari 2022) – Dua market leader industri petrokimia hulu sedang berlomba membangun kompleks fasilitas produksi baru dengan investasi besar-besaran. Kedua market leader itu adalah PT Lotte Chemical Indonesia dan PT Chandra Asri Petrochemical.

Raksasa produsen petrokimia dan produk kimia hilir asal Korea Selatan, LOTTE Chemical Corp, akan memulai konstruksi pembangunan kompleks petrokimia baru di Cilegon, Banten, senilai US$ 4 miliar. Kompleks petrokimia baru ini akan memiliki kapasitas produksi Ethylene sejumlah 1 juta ton per tahun dan Propylene sejumlah 520 ribu ton per tahun, serta produk turunan lainnya.

Sementara PT Chandra Asri Petrochemical (PT CAP) dalam tahap pembangunan proyek kompleks petrokimia yang kedua dengan nilai investasi mencapai US$ 5 Miliar. Melalui anak perusahaan PT CAP, yaitu PT Chandra Asri Perkasa, pembangunan kompleks CAP2 nantinya akan menambah kapasitas total produksi dari 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.

Tim Duniaindustri.com menilai investasi besar-besaran di sektor petrokimia hulu akan mengubah tatanan supply di pasar domestik, dengan potensi penurunan impor secara besar-besaran. Keputusan investasi yang dilakukan kedua market leader itu memperlihatkan prospek bisnis jangka panjang yang cukup menarik, ditopang kuatnya permintaan di sektor hilir.

Chandra Asri dan Lotte Chemical berpotensi menjadi dua market leader yang cukup kuat untuk memberikan kontribusi besar terhadap pasokan supply di pasar domestik, sehingga meminimalisir daya tawar produk impor.

Vice Chairman & CEO, LOTTE Group Chemical Business Sector, Kim Go Hyun, mengatakan LOTTE Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project) akan memiliki keterkaitan yang luas, memberikan nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi bagi perekonomian serta memliki nilai strategis bagi perekonomian nasional Indonesia. Selain itu juga akan menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi/BKPM dengan LOTTE Chemical Corporation mengenai Fasilitasi Percepatan Realisasi Investasi. Selain itu, juga dilakukan penandatanganan EPC Agreement antara PT LOTTE Chemical Indonesia dengan para kontraktor.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungannya dalam mewujudkan LINE Project, khususnya kepada pemerintah Indonesia baik di pusat maupun daerah,” ujarnya pada acara Penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Lotte Chemical Corporation, dan Perjanjian EPC di Jakarta, Jumat (7/1).

la juga menyampaikan harapannya agar pemerintah Indonesia terus memberikan dukungan atas keberhasilan investasi bersekala besar ole LOTTE Chemical ini untuk membawa manfaat bagi perekonomian secara keseluruhan.

Kompleks petrokimia baru ini akan memiliki kapasitas produksi Ethylene sejumlah 1 juta ton per tahun dan Propylene sejumlah 520 ribu ton per tahun, serta produk turunan lainnya. Nilai investasi proyek naphtha cracker pertama di Indonesia ini sebesar US$ 4 miliar. LINE Project diharapkan dapat memulai pekerjaan konstruksi pada tahun 2022 dan selesai pada tahun 2025.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Muhammad Khayam menjelaskan sejak tahun 2020 hingga nanti pada 2025, pemerintah tengah berupaya mengawal proyek-proyek raksasa pembangunan industri kimia yang total nilai investasinya mencapai USD31 miliar. Salah satunya adalah Proyek PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, yang akan menyerap tenaga kerja hingga 15.000 orang pada masa konstruksi dan 1.300 orang pada saat operasi komersial.

“Investasi proyek PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon akan memiliki total kapasitas produksi sebanyak 3,1 juta ton per tahun akan menghasilkan berbagai produk petrokimia hulu dan hilir seperti Etilena, Propilena, BTX, Butadiena, Polietilena (PE), dan Polipropilena (PP),” sebutnya.

Kapasitas industri nasional untuk produk-produk tersebut saat ini mencapai 7,1 juta ton per tahun. Namun, impor produk kimia tersebut masih sangat signifikan hingga mencapai 4,6 juta ton pada tahun 2020. Hal ini mengindikasikan masih diperlukannya upaya peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

“Oleh karenanya, proyek pembangunan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia ini diharapkan dapat mensubtitusi impor sehingga menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal dan mendukung penciptaan lapangan kerja,” tegas Khayam. Kemudian, upaya tersebut akan memperkuat kembali sendi-sendi perekonomian nasional khususnya di sektor industri manufaktur.

Menurut Dirjen IKFT, pemerintah juga berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0. “Kami akan senantiasa mendampingi pelaksanaan proyek ini dan akan turut membantu mengatasi permasalahan yang muncul,” imbuhnya.

Bahkan, dalam upaya mendukung pelaksanaan Making Indonesia 4.0, pemerintah pun tengah mengupayakan penguatan SDM melalui program vokasi industri. Hal ini sangat penting guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan kompeten sesuai dengan kebutuhan industri.

Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, lanjut dia, industri kimia adalah salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional. Sebab, bahan-bahan kimia merupakan komoditas yang strategis untuk digunakan sebagai bahan baku di berbagai sektor industri lainnya.

“Industri kimia masuk dalam Top 3 kontributor besar terhadap kinerja sektor industri pengolahan nonmigas sehingga menjadi sektor yang berperan penting pada pertumbuhan industri manufaktur nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Muhammad Khayam pada acara Penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Lotte Chemical Corporation, dan Perjanjian EPC di Jakarta, Jumat (7/1).

Dirjen IKFT mengemukakan, pihaknya bertekad untuk terus menekan defisit neraca perdagangan di sektor industri kimia. “Oleh karena itu, perlu pengembangan investasi di industri kimia yang juga dapat mengakselerasi untuk subtitusi impor bahan dan barang kimia,” tuturnya.

Khayam menjelaskan, secara khusus, industri petrokimia merupakan sektor strategis di tingkat hulu yang menjadi modal dasar dan prasyarat utama untuk mengembangkan industri di tingkat hilir seperti untuk menghasilkan produk plastik, serat kain, tekstil, kemasan, elektronika, otomotif, dan obat-obatan.

“Berhasil tidaknya pemerintah dalam membangun industri nasional, salah satunya sangat dipengaruhi oleh kinerja industri petrokimia,” ujarnya. Oleh sebab itu, sebagai pemasok bahan baku untuk industri hilir, sektor petrokimia diharapkan memiliki kapasitas yang memadai dan memiliki performa yang baik dan stabil di setiap saat.

“Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk terus memperkuat industri petrokimia melalui peningkatan kapasitas produksi serta melengkapi struktur pohon industri demi menjamin pemenuhan kebutuhan bahan baku industri,” paparnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 248 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 248 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top