Data dan Market Brief Industri Baja (Tren Pangsa Pasar dan Demand Growth 2016-2017) ini dirilis Juni 2017 menampilkan data terbaru, analisis, kajian, riset pasar, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri baja di Indonesia, mencakup highlights, tren pasar baja di Indonesia. Selain itu, tren konsumsi baja dan produksi baja serta ketergantungan impor, nilai pasar (market size) industri baja nasional, tren pangsa pasar produsen baja per segmen, tren harga baja global dan harga baja lokal, profil singkat market leader di industri baja Indonesia, serta prospek dan tantangan industri ini ke depan.
Data dan Market Brief Industri Baja ini dimulai dengan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting migas pada halaman 2. Pada halaman 3, disajikan infografis menarik tentang pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah dikaitkan dengan sektor industri yang tumbuh tertinggi pada 2016 sebagai acuan per daerah.
Kemudian pada halaman 4 dan 5, ditampilkan highlights baja global dari mulai tren permintaan (demand growth), harga jual, serta faktor pendorong pertumbuhan. Data tersebut diperkuat dengan tren harga baja HRC di China dan Amerika Serikat, serta Asia Timur periode 2015-2016 pada halaman 6. Disusul, rekam jejak tren ke belakang untuk melengkapi kajian, terkait tren penurunan harga baja global periode 2014-2015 serta demand growth yang melatarbelakanginya pada halaman 7, mulai dari tren penurunan harga jual hingga level terendah di akhir 2015 hingga permintaan (demand) di China yang anjlok sehingga mengakibatkan oversupply, dan juga ditampilkan tren harga baja ekspor China dan harga impor baja ASEAN.
Berlanjut ke halaman 8 sampai 10, dijabarkan highlights dan sejarah pengembangan industri baja sebagai salah satu industri strategis di Indonesia. Sektor ini memainkan peran utama dalam memasok bahan-bahan baku vital untuk pembangunan di berbagai bidang mulai dari penyediaan infrastruktur (gedung, jalan, jembatan, jaringan listrik & telekomunikasi), produksi barang modal (mesin pabrik dan material pendukung serta suku cadangnya), alat transportasi (kapal laut, kereta api & relnya, otomotif), manufaktur (elektronik, permesinan, turbin dan pembangkit), hingga persenjataan. Atas perannya yang sangat penting tersebut, keberadaan industri baja layak disebut mother industry (ibu dari industri). Pada halaman 11 ditampilkan chart (infografik) terkait struktur industri baja nasional mulai dari pertambangan bijih besi, pengolahan pellet, iron making, steel making, hingga produk jadi.
Di halaman 12, ditampilkan tren konsumsi produk baja akhir di Indonesia yang pada 2014 mencapai 12,9 juta ton, sementara produksi baja lokal hanya 5,5 juta ton, sehingga terjadi defisit pasokan sekitar 7,4 juta ton yang masih bergantung impor. Juga dijelaskan sejumlah katalis atau faktor pendorong konsumsi produk baja di Indonesia.
Sementara menurut kompilasi data yang diperoleh duniaindustri.com, konsumsi produk baja di Indonesia pada 2015 diestimasi 15,3 juta ton, naik dari tahun sebelumnya 14,2 juta ton. (halaman 13) Secara khusus, duniaindustri.com membuat riset terkait pasar baja lokal untuk proyeksi 2016-2017 disertai dengan tren produksi periode 2007-2017. (halaman 14).
Di halaman 15, duniaindustri.com menampilkan hasil riset terkait nilai pasar (market size) industri baja di Indonesia yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi nasional serta rata-rata harga baja global. Pada 2017, menurut perhitungan duniaindustri.com, total market size industri baja nasional diperkirakan mencapai US$ 7,7 miliar. Di halaman 16, ditampilkan infografik terkait utilisasi pabrik baja di Indonesia mulai dari iron makin, steel making, rolling mill, pipe making, galvanizing mill, nails, wires, bolds & nuts, coil centers, lengkap dengan kapasitas produksi nasional.
Di halaman 17, ditampilkan tren harga baja dunia yang mulai menunjukkan rebound pada Februari-Maret 2016. Tren harga baja hulu dan baja hilir juga dipaparkan lebih detail di halaman 18-21. Sedangkan konsumsi baja per segmen ditampilkan lebih detail dalam tabel di halaman 22. Sementara di halaman 23-36 ditampilkan profil singkat market leader di industri baja hulu dan hilir di Indonesia, lengkap dengan kinerja keuangan dan kapasitas produksinya.
Data dan Market Brief Industri Baja (Tren Pangsa Pasar dan Demand Growth 2016-2017) sebanyak 40 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan baja di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.
Terdapat dua metode untuk membeli data ini, yakni metode online (tinggal klik tombol beli di bagian bawah website) atau via bank transfer. Jika Anda kesulitan atau butuh info lebih lanjut, hubungi Duniaindustri.com (Desainbagus Group):
Executive Duniaindustri.com
Email: andry.dry@gmail.com
WA: 081296668812
HP: 081296668812
Suci Widyaningsih
Corporate Secretary Duniaindustri.com
Email: uchy@desainbagus.com
Phone : (021) 7358329
HP: +62 87780767262
Kantor:
MAIN OFFICE
Ruko Griya Cinere 2 Blok 49 No 29 Jalan Cinere Raya, Jakarta Selatan (Desain Bagus Graha)
No Telpon : 021-7544833
BRANCHES
Kavling Pelita Air Service Blok B nomor 24, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok, 16434.
Jika Anda kesulitan atau butuh info lebih lanjut, hubungi desainbagus.com, Jln Mandar XII Blok DD2 No 69, Bintaro Sektor 3A, Tangerang, Phone: 021-7358329. Atau jika Anda tidak menemukan data yang dicari, silakan klik detektif industri untuk pencarian spesifik (request data), Indeks Data Industri untuk melihat database secara keseluruhan, Datapedia Marketplace untuk jual-beli data, di bagian atas website ini.
Data and Market Brief of Steel Industry (Market Share Trend and Demand Growth 2016-2017)
The Data and Market Brief of the Steel Industry (Market Share Trend and Demand Growth 2016-2017) was released in June 2017 featuring the latest data, analysis, study, market research and outlook in a comprehensive manner related to all information about the steel industry in Indonesia, covering highlights, market trends Steel in Indonesia. In addition, the trend of steel consumption and steel production and import dependence, the market size of the national steel industry, the trend of steelmaker segment market share, the trend of global steel prices and local steel prices, the short profile of market leader in Indonesian steel industry, Prospects and challenges of this industry forward.
The Data and Market Brief of the Steel Industry begins with the trend of national economic growth for the period 2015-2017, along with a number of key components such as the rupiah exchange rate, inflation and oil and gas lifting on page 2. On page 3, an interesting infographic is presented about each economic growth The region is associated with the highest growth industry sector in 2016 as a reference per region.
Then on pages 4 and 5, displayed global steel highlights from demand growth, selling price, and growth factors. The data is reinforced by the trend of steel prices of HRC in China and the United States, as well as East Asia period 2015-2016 on page 6. Followed, track record of backward trend to complete the study, related to global steel price decline in 2014-2015 period and demand growth Background on page 7, starting from the downward trend in the selling price to the lowest level at the end of 2015 until demand in China plummeted resulting in oversupply, as well as the Chinese steel export price trends and ASEAN steel import prices.
Continuing on pages 8 to 10, described the highlights and history of steel industry development as one of the strategic industries in Indonesia. This sector plays a major role in supplying vital raw materials for development in various fields ranging from the provision of infrastructure (buildings, roads, bridges, electricity & telecommunications networks), production of capital goods (plant machinery and supporting materials and spare parts), transportation (Ships, trains & rails, autos), manufacturing (electronics, machinery, turbines and power plants), to arms. For its very important role, the existence of steel industry deserve to be called mother industry (mother of industry). On page 11 shows charts (infographics) related to the structure of the national steel industry ranging from iron ore mining, pellet processing, iron making, steel making, to finished products.
On page 12, the trend of consumption of final steel products in Indonesia is estimated to reach 12.9 million tons in 2014, while local steel production is only 5.5 million tons, resulting in a supply deficit of about 7.4 million tons which still depend on imports. It also describes a number of catalysts or factors driving the consumption of steel products in Indonesia.
Meanwhile, according to data compilation obtained duniaindustri.com, consumption of steel products in Indonesia in 2015 is estimated 15.3 million tons, up from the previous year 14.2 million tons. (Page 13) Specifically, duniaindustri.com makes research related to the local steel market for 2016-2017 projections accompanied by production trends for the 2007-2017 period. (Page 14).
On page 15, Duniaindustri.com presents research results related to the market value of the steel industry in Indonesia, calculated on the basis of national consumption rates and average global steel prices. In 2017, according to calculations duniaindustri.com, the total market size of the national steel industry is estimated to reach US $ 7.7 billion. On page 16, we present infographics related to steel mill utilization in Indonesia ranging from iron making, steel making, rolling mill, pipe making, galvanizing mill, nails, wires, bolds & nuts, coil centers, complete with national production capacity.
On page 17, the world steel price trend shows a rebound in February-March 2016. Upward and downstream steel price trends are also described in detail on pages 18-21. While steel consumption per segment is shown in more detail in the table on page 22. While on page 23-36 a short profile profile of market leader in upstream and downstream steel industry in Indonesia, complete with financial performance and production capacity.
Data and Market Brief of the Steel Industry (Market Share Trend and Demand Growth 2016-2017) of 40 pages is derived from worldindustri.com research with data support from the Ministry of Industry, Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), BPS, WHO and The World Bank, and a number of steel companies in Indonesia. Industry data index is the latest feature in duniaindustri.com which displays dozens of data options according to the needs of users. All data is presented in pdf format so that it is easy to download after users perform process according to procedure, ie click purchase (purchase), click checkout, and fill form. Duniaindustri.com prioritizes the validity and validity of the data sources presented. Thank you for your trust to duniaindustri.com.