Duniaindustri.com (Mei 2014) — Situs iklan online (website online classified), tokobagus.com berubah nama menjadi OLX.co.id. Dengan perubahan nama tersebut, situs ini telah tergabung dalam merek global di dunia bidang online classified.
Perubahan hanya dilakukan pada nama, logo serta URL baru. Sedangkan aspek lainnya, yang sudah ada sebelumnya akan tetap sama dan tidak berubah. Pengguna dapat mengakses situs ini lewat www.olx.co.id atau dengan mengunduh aplikasi yang tersedia pada Android, iOS dan Blackberry.
Pengguna yang sudah mendaftar dan mendapatkan username sebelum berganti nama tidak akan mengalami perubahan. Cara memasang iklan juga masih sama dan gratis.
Website ini akan beroperasi di bawah tim manajemen lokal yang sama berjumlah 100 orang dan berkedudukan di Jakarta.
“Sudah ratusan ribu masyarakat Indonesia yang menjual barang-barang bekas mereka di platform kami setiap bulan dan kami senang sekali melihat banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat, baik saat ini maupun masa yang akan datang,” kata Managing Director OLX.co.id dalam siaran pers.
Chief Operating OLX.co.id, Alif Priyono menambahkan bahwa perubahan nama ini semakin memperkuat website ini dalam menyediakan layanan. “Untuk memasang iklan, pengguna cukup menggunakan ponsel untuk mengambil foto, pasang iklan, dan jual,” kata Alif.
Untuk mengumumkan perubahan nama, Tokobagus.com mengeluarkan iklan baru dengan fokus perubahan nama dari tokobagus.com menjadi OLX.co.id.
Menurut riset Duniaindustri.com, pergantian nama Tokobagus.com menjadi OLX.co.id merupakan kejadian yang cukup signifikan di dunia e-commerce Indonesia, mengingat peringkat Tokobagus.com yang telah menempati 10 besar online shop di negeri ini. Selain itu, untuk sebuah perusahaan yang masih bertumbuh, perubahan nama merek (brand) menjadi langkah radikal yang pasti disebabkan faktor fundamental.
Itu berarti, meski secara eksplisit tidak disebutkan bagaimana skema kerjasama Tokobagus.com dengan OLX sehingga nama merek diubah, terdapat beberapa spekulasi skenario dari strategi perubahan nama merek tersebut. Duniaindustri.com menilai, untuk mengembangkan e-commerce secara cepat dan pesat, sebuah perusahaan seperti Tokobagus.com membutuhkan modal operasi dan modal investasi yang cukup besar. Apalagi Tokobagus.com gencar melakukan promosi di televisi, langkah yang jarang dilakukan perusahaan online based lainnya. Hal itu tentu menghabiskan modal yang tidak sedikit, tapi mengharapkan dampak yang cepat.
Jika dikaitkan dengan kebutuhan modal yang besar, manajemen perusahaan online pasti sudah berhitung tentang seberapa lama promosi gencar itu dilakukan untuk menghasilkan pendapatan yang sepadan. Secara umum, situs iklan online (website online classified) seperti Tokobagus.com menggantungkan pendapatan dari iklan berbayar, member premium, kerjasama dengan pihak ketiga, dan pendapatan lain.
Masalahnya, seberapa cepat pendapatan dapat dihasilkan dengan injeksi (suntikan) modal yang deras untuk menggenjot promosi. Penelusuran duniaindustri.com menemukan, Tokobagus.com didirikan pada 9 Juni 2005 oleh dua orang pemuda ekspatriat asal Belanda, Arnold Sebastian Egg dan Remco Lupker. Arnold yang kala itu sedang berlibur di pulau Bali mendapatkan ide setelah melihat perkembangan pesat situs e-commerce di Amerika, amazon.com. Menilai dari geografis Indonesia yang terdiri dari berbagai kepulauan dengan jumlah penduduk yang sangat besar, maka tercetuslah ide untuk membuat situs Tokobagus.
Pada tahun 2010, PT Tokobagus akhirnya hijrah ke Jakarta setelah membangun usaha selama 5 tahun di Denpasar, Bali. Kini dengan peringkat yang tinggi, Tokobagus.com disebut-sebut dapat meraup transaksi Rp 1,6 triliun per bulan dari 600.000 pengunjung per bulan.
Dengan transaksi sebesar itu, jika pendapatan diestimasi 10% dari transaksi, itu berarti Tokobagus.com mengantongi pendapatan Rp 160 miliar per bulan, terutama dari iklan baik individual ataupun korporasi, member premium, kerjasama dengan pihak ketiga, dan pendapatan lain. Tidak heran, Tokobagus.com dapat menggeber promosi lewat iklan di televisi.
Nah, untuk menggaet transaksi sedemikian besar, duniaindustri.com menilai dibutuhkan injeksi modal besar. Melihat kondisi tersebut, tidak mustahil dalam perjalanannya, Tokobagus.com telah melewati sejumlah aksi korporasi untuk menunjang injeksi modal besar yang dibutuhkan. Aksi korporasi itu bisa masuknya investor strategis yang mendanai modal kerja dan modal investasi, setelah itu dana investor tersebut dihargai saham (share swap), pinjaman bank, pelepasan saham, dan strategi lainnya.
Hal itu pernah dilakukan Zalora Indonesia, yang dimiliki dan dikelola PT Fashion Eservice Indonesia, dengan suntikan modal dari JP Morgan Asset Management, perusahaan investasi asal Amerika Serikat.
Sementara OLX, dikutip dari sumber CrunchBase, merupakan singkatan dari OnLine eXchange. Grup OLX saat ini sudah hadir di 106 negara. OLX adalah perusahaan internet yang berbasis di New York, AS. OLX merupakan situs klasifikasi iklan online gratis yang telah berkembang di beberapa negara seperti Brazil, Spanyol, Portugal, sampai India. Hingga Maret 2014, OLX telah tersedia di 106 negara dengan 40 bahasa lokal. Situs yang didirikan 2006 oleh Alec Oxenford ini mulai terkenal sejak 2007 saat mereka bekerja sama dengan situs jejaring sosial Friendster dalam meluncurkan situs iklan dan pencarian kerja. Tahun 2009, OLX juga pernah disebut-sebut sebagai kompetitor terdekat Craiglist di AS.
Dengan modal yang lebih besar, tentu OLX telah mempelajari potensi Tokobagus.com sebagai salah satu website online classified yang terkemuka di Indonesia. Meski tampaknya Tokobagus.com dan OLX masih malu-malu menyebutkan strategi kerjasama mereka, duniaindustri.com menilai perubahan nama merek tersebut terkait dengan upaya pencarian modal investasi baru untuk menunjang pertumbuhan bisnis mereka ke depan.
Startup Potensial
Di Indonesia, salah satu perusahaan startup digital yang potensial dan terus tumbuh secara dinamis adalah Desain Bagus Group. Kelompok bisnis ini menaungi desainbagus.com (multiplatform digital agency), duniaindustri.com (pioner komunitas industri di Indonesia), nuleutik.com (online shop khusus segmen anak), karyaweb.com (hosting and server company), rajabagus.com (perusahaan afiliasi), dan autokilap.com (lini usaha baru salon mobil).
Sejak 2011, Desain Bagus Group tumbuh pesat di tengah booming-nya bisnis e-commerce di Indonesia. Desainbagus.com menawarkan konsep terintegrasi dari mulai web development, web design, online application hingga brand management yang menyodorkan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Tidak heran dalam waktu singkat, desainbagus.com dipercaya ratusan costumer baru mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Dengan sumber daya muda dan berdaya juang tinggi, desainbagus.com berambisi ikut memajukan bisnis e-commerce di Indonesia. Hingga akhir 2013, total jumlah website dan aplikasi online yang telah dikembangkan Desain Bagus Group mencapai 200, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Begitu juga dengan kinerja finansial Desain Bagus Group. Pertumbuhan permintaan mendorong kenaikan pendapatan dan profitabililitas, sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan. Nilai tambah itu berupa pembagian dividen dari laba bersih perusahaan yang dibagikan pada Juli 2013. Bahkan, pada akhir Maret 2014, Desain Bagus Group mampu memberikan dividen kedua bagi pemegang saham yang meningkat dibanding dividen pada 2013, sekitar 30% dari laba bersih perusahaan.
Ke depan, Desainbagus.com akan mengembangkan pasar website murah dengan harga terjangkau. Hal itu ditujukan untuk mendorong pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia.
Berbeda dengan Tokobagus.com yang menggeber modal investasi, Desainbagus Group masih mengandalkan modal internal yang dihasilkan dari cash operation. “Dengan strategi yang tepat dan terarah, Desain Bagus Group akan terus berekspansi dan menumbuhkan kreativitas untuk menciptakan kinerja yang efisien dan berkesinambungan,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah. Untuk mengembangkan bisnis ke depan, Desain Bagus Group membuka peluang untuk kerjasama menguntungkan dengan mitra strategis.(*tim redaksi)
Itu berarti, meski secara eksplisit tidak disebutkan bagaimana skema kerjasama Tokobagus.com dengan OLX sehingga nama merek diubah, terdapat beberapa spekulasi skenario dari strategi perubahan nama merek tersebut. Duniaindustri.com menilai, untuk mengembangkan e-commerce secara cepat dan pesat, sebuah perusahaan seperti Tokobagus.com membutuhkan modal operasi dan modal investasi yang cukup besar. Apalagi Tokobagus.com gencar melakukan promosi di televisi, langkah yang jarang dilakukan perusahaan online based lainnya. Hal itu tentu menghabiskan modal yang tidak sedikit, tapi mengharapkan dampak yang cepat.
Jika dikaitkan dengan kebutuhan modal yang besar, manajemen perusahaan online pasti sudah berhitung tentang seberapa lama promosi gencar itu dilakukan untuk menghasilkan pendapatan yang sepadan. Secara umum, situs iklan online (website online classified) seperti Tokobagus.com menggantungkan pendapatan dari iklan berbayar, member premium, kerjasama dengan pihak ketiga, dan pendapatan lain.
Masalahnya, seberapa cepat pendapatan dapat dihasilkan dengan injeksi (suntikan) modal yang deras untuk menggenjot promosi. Penelusuran duniaindustri.com menemukan, Tokobagus.com didirikan pada 9 Juni 2005 oleh dua orang pemuda ekspatriat asal Belanda, Arnold Sebastian Egg dan Remco Lupker. Arnold yang kala itu sedang berlibur di pulau Bali mendapatkan ide setelah melihat perkembangan pesat situs e-commerce di Amerika, amazon.com. Menilai dari geografis Indonesia yang terdiri dari berbagai kepulauan dengan jumlah penduduk yang sangat besar, maka tercetuslah ide untuk membuat situs Tokobagus.
Pada tahun 2010, PT Tokobagus akhirnya hijrah ke Jakarta setelah membangun usaha selama 5 tahun di Denpasar, Bali. Kini dengan peringkat yang tinggi, Tokobagus.com disebut-sebut dapat meraup transaksi Rp 1,6 triliun per bulan dari 600.000 pengunjung per bulan.
Dengan transaksi sebesar itu, jika pendapatan diestimasi 10% dari transaksi, itu berarti Tokobagus.com mengantongi pendapatan Rp 160 miliar per bulan, terutama dari iklan baik individual ataupun korporasi, member premium, kerjasama dengan pihak ketiga, dan pendapatan lain. Tidak heran, Tokobagus.com dapat menggeber promosi lewat iklan di televisi.
Nah, untuk menggaet transaksi sedemikian besar, duniaindustri.com menilai dibutuhkan injeksi modal besar. Melihat kondisi tersebut, tidak mustahil dalam perjalanannya, Tokobagus.com telah melewati sejumlah aksi korporasi untuk menunjang injeksi modal besar yang dibutuhkan. Aksi korporasi itu bisa masuknya investor strategis yang mendanai modal kerja dan modal investasi, setelah itu dana investor tersebut dihargai saham (share swap), pinjaman bank, pelepasan saham, dan strategi lainnya.
Hal itu pernah dilakukan Zalora Indonesia, yang dimiliki dan dikelola PT Fashion Eservice Indonesia, dengan suntikan modal dari JP Morgan Asset Management, perusahaan investasi asal Amerika Serikat.
Sementara OLX, dikutip dari sumber CrunchBase, merupakan singkatan dari OnLine eXchange. Grup OLX saat ini sudah hadir di 106 negara. OLX adalah perusahaan internet yang berbasis di New York, AS. OLX merupakan situs klasifikasi iklan online gratis yang telah berkembang di beberapa negara seperti Brazil, Spanyol, Portugal, sampai India. Hingga Maret 2014, OLX telah tersedia di 106 negara dengan 40 bahasa lokal. Situs yang didirikan 2006 oleh Alec Oxenford ini mulai terkenal sejak 2007 saat mereka bekerja sama dengan situs jejaring sosial Friendster dalam meluncurkan situs iklan dan pencarian kerja. Tahun 2009, OLX juga pernah disebut-sebut sebagai kompetitor terdekat Craiglist di AS.
Dengan modal yang lebih besar, tentu OLX telah mempelajari potensi Tokobagus.com sebagai salah satu website online classified yang terkemuka di Indonesia. Meski tampaknya Tokobagus.com dan OLX masih malu-malu menyebutkan strategi kerjasama mereka, duniaindustri.com menilai perubahan nama merek tersebut terkait dengan upaya pencarian modal investasi baru untuk menunjang pertumbuhan bisnis mereka ke depan.