Duniaindustri (Februari 2012) — Wow, penjualan semen di Indonesia pada 2011 di atas proyeksi. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen di Indonesia pada 2011 mencapai 48.000.345 ton, naik 17,7% dibanding 2010 sebanyak 40,78 juta ton.
Pertumbuhan penjualan semen tertinggi masih terjadi di Pulau Jawa, khususnya di Banten dan Yogyakarta. Penjualan semen di Pulau Jawa mencapai 26,5 juta ton di 2011, melonjak 20,5% dibanding 2010 sebesar 21,99 juta ton. Penjualan semen di Banten melesat 32,9% di 2011, di Yogyakarta naik 24,6%, di Jakarta naik 21,2%.
Semula, ASI hanya menaksir penjualan semen di 2011 hanya naik 6%. Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Trimuryono sebelumnya mengatakan, penjualan semen nasional pada tahun lalu cukup stabil, atau linear dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sekitar 60-65% penjualan semen masih didominasi Pulau Jawa, sisanya di luar Pulau Jawa.
Urip memprediksi penjualan semen nasional pada 2011 berpotensi naik 6% menjadi 43 juta ton dibandingkan tahun 2010. “Tahun ini, industri semen masih banyak mendapatkan permintaan dari proyek infrastruktur, properti, dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa),” katanya.
Ternyata, penjualan semen di 2011 menembus 48 juta ton atau setara Rp 48 triliun. Nilai pasar semen di Indonesia dibuat berdasarkan perhitungan tim redaksi duniaindustri dengan mempertimbangkan volume penjualan semen dikalikan harga rata-rata per sak semen yang berisi 50 kilogram. Satu ton semen setara dengan 20 sak berisi 50 kilogram semen.
Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan, penjualan semen di Indonesia 2010 sebanyak 40,7 juta ton atau meningkat 6% dari tahun 2009 sebesar 38,4 juta ton. Rata-rata harga semen buatan PT Semen Gresik Tbk berada di kisaran Rp 50.000 per sak isi 50 kilogram (kg) pada 2010. PT Semen Bosowa menjual produksinya seharga Rp 50.000 per sak isi 50 kg.
Sedangkan Semen Tiga Roda produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dijual Rp 48.000 hingga Rp 49.000 per sak. Sementara harga jual semen produksi PT Semen Tonasa dan PT Semen Padang berkisar Rp 52.000 hingga Rp 53.000 per sak. Harga Semen Gresik dan Semen Tonasa lebih mahal karena masyarakat sekitar lebih banyak mengkonsumsi kedua merek tersebut.
Pada 2010, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk memiliki pangsa 31% di Indonesia, kedua terbesar setelah Semen Gresik Group (PT Semen Gresik Tbk, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa), yang menguasai 43% pasar semen nasional, PT Holcim Indonesia Tbk dengan pangsa 14%, dan produsen lainnya seperti PT Semen Bosowa, PT Semen Andalas, PT Semen Baturaja 12%.(Tim redaksi 03)