Duniaindustri.com (Oktober 2024) — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, hingga 3 Oktober 2024 jumlah investor di pasar modal mencapai 14.001.651 single investor identification (SID) atau melonjak 15,07 persen (year-to-date) dibandingkan per 31 Desember 2023 yang sebanyak 12.168.061 SID.
Menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Jumat (11/10), pencapaian tersebut berkat sinergi antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organizations (SRO) dan para pemangku kepentingan lainnya, serta didukung strategi inovasi digitalisasi edukasi yang efektif untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Iman mengatakan, industri pasar modal memiliki peran penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian negara. “Pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Walau demikian, hal tersebut tetap harus disertai kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor bisnis dan masyarakat,” ujar Iman.
Dia menyampaikan, pertumbuhan investor yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan masyarakat diharapkan dapat memperkuat daya tahan pasar modal Indonesia dalam menghadapi dinamika global, termasuk aliran dana investor asing.
Sejak awal tahun ini hingga akhir September 2024, BEI telah mengadakan 19.779 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 24 juta peserta. Kegiatan yang dimaksud termasuk Sekolah Pasar Modal (SPM), program Duta Pasar Modal (DPM) dan berbagai webinar yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di seluruh Indonesia tentang investasi.
Selain itu, BEI juga aktif mengampanyekan gerakan #AkuInvestorSaham, yang sukses menarik perhatian generasi muda. Saat ini, sebesar 79 persen dari total investor baru berusia di bawah 40 tahun telah menunjukkan tingginya partisipasi dan ketertarikan generasi muda dalam berinvestasi di pasar modal.
Sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan, BEI terus mengembangkan infrastruktur digital. Saat ini Platform IDX Mobile sudah memiliki 193.968 pengguna dan kini menjadi salah satu pilar edukasi digital yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi pasar modal yang mudah diakses dan akurat. Pengembangan digital ini adalah bagian dari strategi BEI dalam mengatasi tantangan akses literasi pasar modal di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, saat ini jumlah investor pasar modal sebenarnya masih sedikit, khususnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Meski demikian, lanjut dia, dengan semakin berkembangnya digitalisasi teknologi, maka semakin banyak pula perusahaan sekuritas yang menyediakan wadah bagi investor untuk bertransaksi saham.
Hal tersebut bisa semakin memudahkan masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal Indonesia. Selain itu, sinergi antara BEI dan berbagai pemangku kepentingan juga memainkan peran penting dalam strategi pengembangan pasar modal. Dalam hal ini, Galeri Investasi (GI) BEI menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung literasi keuangan dan pasar modal.
Saat ini terdapat 927 GI BEI yang tersebar di berbagai daerah. “Galeri Investasi BEI tidak hanya menjadi jembatan antara dunia akademis dan pasar modal, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendekatkan masyarakat umum dengan edukasi pasar modal,” jelas Jeffrey.
Dengan berbagai program edukasi, seperti SPM yang diadakan di seluruh Kantor Perwakilan BEI, diharapkan akan semakin meningkatkan inklusivitas pasar modal Indonesia dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Melalui berbagai inisiatif dan inovasi yang terus dilakukan, BEI optimistis jumlah investor di Indonesia semakin bertumbuh, seiring dengan peningkatan literasi keuangan dan pasar modal di kalangan masyarakat.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 296 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 296 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: