Duniaindustri (Mei 2011) – Tahukah Anda berapa omzet penjualan tekstil di Indonesia pada tahun ini. Pada 2011, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memprediksi, pasar tekstil di Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 95,5 triliun. Jika dihitung rata-rata per bulan, omzet penjualan tekstil di Indonesia mencapai Rp 7,95 triliun.
Angka itu merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Penjualan tekstil di Indonesia terus meningkat dari Rp 77,6 triliun pada 2009, kemudian meningkat menjadi Rp 85,4 triliun di 2010. Pasar tekstil Indonesia terdiri dari konsumsi pakaian jadi dengan volume 1,35 juta ton serta konsumsi kain 478 ribu ton.
Penjualan tekstil itu meliputi kemeja, t-shirt, celana, jeans, dasi, kaos kaki, handuk, jaket, jas, kerudung, pakaian dalam, kain kebaya, saputangan, sarung tangan, gordin, mantel, sarung, kelambu, karpet, dan produk lainnya.
Namun, pasar tekstil Indonesia itu sebagian besar dipasok oleh produk China. Ketua Umum API Ade Sudrajat memprediksi, pangsa tekstil impor asal China di 2010 mencapai 55%, sedangkan produk tekstil lokal hanya 45%. “Pangsa produk impor terutama dari China makin mengkhawatirkan,” ujarnya.
Kenaikan impor tekstil dari China lebih terbuka sejak pemberlakuan perdagangan bebas Asean-China (ACFTA). Pangsa pasar produk tekstil lokal menurun dari 67% pada 2009 menjadi hanya 45% pada 2010.
Pada 2014, pangsa pasar produk tekstil lokal diprediksi hanya 39% atau setara Rp 39 triliun dari total penjualan TPT domestik sebesar Rp 130 triliun. Dengan kata lain, produk tekstil China yang masuk ke Indonesia bakal menguasai 70% pasar lokal dengan nilai sekitar Rp 91 triliun.(Tim redaksi 03)