Duniaindustri (Juli 2011) – Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyatakan, produksi motor di Indonesia sepanjang semester I 2011 mencapai 4.079.894 unit. Dengan demikian, rata-rata produksi motor di Indonesia menembus 679.833 unit dalam sebulan.
Jika diperinci lebih lanjut, rata-rata produksi motor di Indonesia mencapai 22.661 unit dalam sehari atau rata-rata 944 unit per jam. Dari data tersebut, duniaindustri menghitung produksi motor di Indonesia mencapai rata-rata 15,7 unit per menit.
Sepanjang semester I 2011, produksi motor PT Astra Honda Motor (AHM)—agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor Honda di Indonesia—mencapai 2.093.569 unit dengan pangsa pasar 51,31%. Angka produksi itu mengukuhkan Honda sebagai pemimpin produksi motor di Indonesia. Disusul, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia—ATPM Yamaha di Indonesia—dengan angka produksi di semester I 2011 mencapai 1.659.000 unit atau menguasai 40,66% produksi motor nasional.
Selanjutnya, Suzuki memproduksi 269.949 unit motor selama semester I 2011 dengan pangsa pasar 6,62%. Kawazaki memproduksi 46.229 unit motor dengan pangsa pasar 1,13%, kemudian TVS memproduksi 11.147 unit motor dengan pangsa 0,27%, terakhir Kanzen tidak memproduksi motor selama semester I 2011.
Tahun ini, produksi motor nasional diperkirakan menembus 8 juta unit. Pada 2010, produksi motor Indonesia meningkat 25,6% menjadi 7.395.390 unit dibandingkan pada 2009 sebanyak 5.884.021 unit.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat angka produksi motor pada 2010 merupakan yang tertinggi dalam sejarah otomotif Indonesia. Angka produksi motor Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia, setelah China yang mencapai 30 juta unit dan India yang mendekati 10 juta unit.
Sementara di Asean, Indonesia berada pada peringkat teratas dengan perbedaan cukup jauh dari negara pesaing lainnya.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, industri sepeda motor menyumbang pendapatan negara yang tidak sedikit, menunjang mobilitas dan mata rantai logistik, mendorong keberadaan institusi pembiayaan dalam menunjang keterjangkauan pengadaan sepeda motor.
Menurut dia, sepeda motor saat ini masih menjadi sarana transportasi utama yang terjangkau, efisien dan efektif, selama moda transportasi utama di Tanah Air sedang dalam tahap pembangunan dan infrastruktur dalam persiapan pengembangan.(Tim redaksi 01)