Duniaindustri (April 2011) — Pada tahun lalu PT HM Sampoerna meraup untung sekitar 30% dari setiap batang rokok yang dijualnya. Hal itu terlihat dari margin laba kotor Sampoerna pada 2010 mencapai 29,2%. Margin laba kotor diperoleh dari laba kotor dibagi pendapatan usaha. Laba kotor Sampoerna pada 2010 mencapai Rp 12,65 triliun dan pendapatan usaha senilai Rp 43,38 triliun.
Jika harga A Mild dibanderol Rp 12.000 per kemasan isi 12 batang, berarti Sampoerna meraup untung Rp 3.480 per kemasan. Atau dengan kata lain, Sampoerna meraup untung Rp 290 per batang A Mild.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan HM Sampoerna, pendapatan perusahaan rokok itu mencapai Rp 43,38 triliun pada 2010 atau meningkat 11% dibandingkan 2009 sebesar Rp 38,97 triliun. Laba bersih Sampoerna mencapai Rp 6,4 triliun pada 2010, meningkat 26% dibandingkan 2009 sebesar Rp 5,08 triliun.
Pada tahun lalu, Sampoerna memberikan gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi perusahaan mencapai Rp 41,7 miliar dan Rp 66,5 miliar untuk 2009.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk John Gledhill menjelaskan dalam laporan keuangan tahunan perseroan, Sampoerna membelanjakan Rp 16,5 triliun untuk pembelian pita cukai pada 2010, meningkat dibandingkan 2009 sebesar Rp 15,07 triliun. Perseroan juga mengucurkan Rp 1,17 triliun untuk iklan dan promosi produk rokoknya, turun tipis dibandingkan 2009 sebesar Rp 1,19 triliun.
Sampoerna, yang sahamnya dikuasai mayoritas oleh Philip Morris, memproduksi berbagai produk rokok antara lain dengan merek A Mild, U Mild, Dji Sam Soe, Sampoerna Hijau, Marlboro.(*)