Dunia Industri Pionir Berita dan Komunitas Industri Indonesia
Duniaindustri.com (September 2015) – PT Cargill Indonesia, perusahaan agribisnis asal Amerika Serikat, berencana membangun beberapa pabrik pakan ternak dan pemanis dengan investasi US$ 750 juta dalam empat tahun ke depan. Investasi tersebut merupakan kelanjutan dari penanaman modal sebelumnya yang mencapai US$ 1 miliar.
“Kami bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin untuk menyampaikan komitmen investasi ke depan di bidang agrikultur sebesar US$ 750 juta,” kata Director Corporate Affairs PT Cargill Indonesia Arief Susanto usai bertemu dengan Menperin Saleh Husin.
Menurut dia, perusahaan berencana membangun pabrik pakan ternak dan pemanis di Jawa dan luar Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan di pasar lokal dan ekspor. Sebelumnya, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut telah menanamkan investasi lebih dari US$ 1 miliar untuk pembangunan beberapa pabrik, seperti pabrik pengolahan kepala sawit dan kakao.
Cargill menyatakan tidak mengkhawatirkan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang tengah terjadi di Indonesia, sehingga akan terus berinvestasi. “Kami melihatnya secara jangka panjang. Memang ada masalah kondisi ekonomi sekarang, tapi kami berharap itu bisa dilewati,” kata Arief.
Kementerian Perindustrian mendukung rencana investasi Cargill tersebut. “Ini investasi yang sangat bagus untuk Indonesia. Artinya, kalau ada investasi di bidang agro, maka akan menarik hilirisasi dari produk petani,” kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto.
Panggah mengatakan, Kemenperin akan mendukung terealisasinya rencana investasi tersebut dari sisi aturan investasi yang dikeluarkan. “Saya kira instansi lain juga akan mendukung ini. Sehingga, ada iklim investasi yang mendukung terhadap investasi yang sudah direncanakan ini,” ujarnya.
Ekspansi Sinar Mas Group
Sinar Mas Group bakal mengembangkan bisnisnya di bidang industri kimia dasar organik di Kota Dumai, Provinsi Riau. Pabrik yang saat ini telah dibangun itu nantinya akan memproduksi produk-produk berupa fatty acid dan fatty alcohol.
Managing Director Sinar Mas Group Gandi Sulistiyanto menuturkan, pembangunan pabrik tersebut akan menalan dana investasi sebesar US$ 400 juta. Adapun seluruh dana investasi tersebut akan bersumber dari eksternal atau pinjaman perbankan. Namun sayangnya Gandi tidak menyebutkan dari bank mana pihaknya mendapatkan pendanaan tersebut. ”Seluruh dana investasi hasil pinjaman perbank. Banknya asing bukan bank lokal,” ujar Gandi.
Gandi merincikan penggunaan dana tersebut, sekitar US$ 100 juta untuk fatty acid dan sebesar US$ 300 juta digelontorkan untuk pabrik fatty alcohol. Menurutnya, proyek ini sudah berjalan dan diperkirakan akan siap beroperasi pada tahun 2015. ”Semuanya sudah berjalan proyeknya dan diperkirakan untuk fatty acid akan selesai di kuartal ke III tahun 2014. Sedangkan untuk yang alcohol akan siap beroperasi di kuartal ke III tahun 2015,” jelasnya.(*/berbagai sumber)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:
