Duniaindustri.com (Desember 2019) – Perselisihan Indonesia dan Eropa untuk dua komoditas strategis, yakni kelapa sawit dan bijih nikel, makin seru. Setelah Eropa pertanyakan kebijakan RI yang melarang ekspor bijih nikel, negara-negara di benua biru juga siap membalas dengan menerapkan bea masuk biodiesel berbasis kelapa sawit. Merespons hal itu, timbul desakan dari dalam negeri untuk membalas diskriminasi Eropa.
Adalah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang berani bersuara keras dan meminta pemerintah Indonesia menggertak Uni Eropa. Tidak tanggung-tanggung, Hipmi meminta pemerintah membatalkan pesanan pembelian 313 Airbus dari Prancis, sebagai retaliasi dari kebijakan Eropa. Apakah ini tanda-tanda, RI dan Eropa akan masuki babak ‘perang dagang’? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
“Kami (Hipmi) usul gertak saja dengan menghentikan pesanan sebanyak 313 Airbus yang dipesan dari Prancis,” ujar Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H. Maming dalam keterangan tertulis kepada media, pekan lalu.
Mardani menilai langkah persuasif yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini tidaklah cukup. Hipmi juga menilai langkah pemerintah RI melayangkan gugatan terhadap Eropa di forum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai kebijakan Renewable Energy Directive (RED) II dan Delegated Regulation juga belumlah cukup.
Karena itu, lanjut Mardani, Indonesia perlu melakukan gertakan khusus ke Eropa. Desakan penghentian pesanan 313 Airbus perlu dilakukan terhadap Eropa sebagai bagian dari ‘perang urat syaraf’ agar RI tidak tunduk pada benua biru itu. Hal ini dapat menjadi perwujudan kebijakan Indonesia yang tidak bisa didikte oleh negara lain. Dia menjelaskan pesanan pesawat Airbus yang sebanyak 313 unit itu antara lain pesanan maskapai Citilink sebanyak 25 unit, Garuda 58 unit, dan Lion Air sebanyak 230 unit.
Dia berpendapat, Indonesia telah memesan banyak pesawat Airbus, tetapi Prancis tak berbuat sesuatu untuk menyelesaikan masalah diskriminasi CPO di Eropa. Padahal, menurut Hipmi, Prancis berpengaruh besar di parlemen Eropa mengingat Prancis memiliki kursi terbanyak.
Menurut dia, kontribusi pembelian pesawat Indonesia sangat besar dibandingkan ekspor sawit Indonesia ke Eropa. Hipmi memperkirakan pembelian pesawat ke Airbus mencapai US$ 42,8 miliar atau sebesar Rp 599 triliun.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa, Swiss, resmi mengajukan gugatan terhadap Uni Eropa (UE) di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) pada 9 Desember 2019. Gugatan tahap awal dilayangkan pada 9 Desember 2019.
“Indonesia resmi mengirimkan Request for Consultation pada 9 Desember 2019 kepada UE sebagai tahap inisiasi awal dalam gugatan. Keputusan ini dilakukan setelah melakukan pertemuan di dalam negeri dengan asosiasi/pelaku usaha produk kelapa sawit dan setelah melalui kajian ilmiah, serta konsultasi ke semua pemangku kepentingan sektor kelapa sawit dan turunannya,” ungkap Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, pekan lalu.
Menurut Mendag, gugatan ini dilakukan sebagai keseriusan Pemerintah Indonesia dalam melawan diskriminasi yang dilakukan UE melalui kebijakan RED II dan Delegated Regulation. Kebijakan-kebijakan tersebut dianggap mendiskriminasi produk kelapa sawit karena membatasi akses pasar minyak kelapa sawit dan biofuel berbasis minyak kelapa sawit. “Diskriminasi dimaksud berdampak negatif terhadap ekspor produk kelapa sawit Indonesia di pasar Eropa,” ujar Agus.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana menjelaskan, melalui kebijakan RED II, Eropa mewajibkan mulai 2020 hingga 2030 penggunaan bahan bakar di UE berasal dari energi yang dapat diperbarui. Selanjutnya, Delegated Regulation yang merupakan aturan pelaksana RED II mengategorikan minyak kelapa sawit ke dalam kategori komoditas yang memiliki Indirect Land Use Change (ILUC) berisiko tinggi. Akibatnya, biofuel berbahan baku minyak kelapa sawit tidak termasuk dalam target energi terbarukan UE, termasuk minyak kelapa sawit Indonesia.
“Pemerintah Indonesia keberatan dengan dihapuskannya penggunaan biofuel dari minyak kelapa sawit oleh UE. Selain akan berdampak negatif pada ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke UE, juga akan memberikan citra yang buruk untuk produk kelapa sawit di perdagangan global,” ujar Wisnu.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 175 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 175 database, klik di sini
- Butuh 23 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Pemasok alkes berkualitas dan termurah: