Latest News
You are here: Home | Umum | Bunga Deposito Turun, Pengelola Dana Alihkan Investasi ke Reksadana
Bunga Deposito Turun, Pengelola Dana Alihkan Investasi ke Reksadana

Bunga Deposito Turun, Pengelola Dana Alihkan Investasi ke Reksadana

Duniaindustri.com (April 2016) – Para pengelola dana (fund manager) cenderung mengalihkan investasi ke reksadana dan obligasi seiring tren penurunan suku bunga deposito perbankan di tengah proyeksi pemulihan ekonomi Indonesia pada 2016. Langkah itu mulai diikuti oleh perusahaan-perusahaan asuransi di negeri ini.

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) berencana untuk memperbesar porsi investasi ke instrumen reksadana dan obligasi. “Kami meyakini hasil investasi di reksadana dan obligasi akan lebih besar di tahun ini,” kata Direktur Utama Askrindo, Antonius Chandra S Napitupulu.
Namun demikian, jelas dia, pada tahun ini porsi investasi masih tetap lebih besar di deposito resiprokal. “Karena, tujuan investasi kami bukan hanya mendapatkan yield saja, tetapi lebih kepada core business kami,” kata Antonius.

Dia mengungkapkan, adanya tren penurunan suku bunga deposito, maka aset investasi yang tidak terpakai di deposito resiprokal akan ditempatkan pada instrumen investasi reksa dana maupun obligasi.

“Tetapi, besaran investasi tersebut kami sesuaikan juga dengan company investment grade. Pada dasarnya, kami tetap besar di deposito resiprokal, agar bisa mendapatkan bisnis dengan mereka (perbankan),” papar Antonius.

Lebih lanjut dia menyebutkan, pada tahun ini besaran investasi di deposito resiprokal berkisar 70%-80% dari total aset investasi. “Pengembangan anak perusahaan juga menjadi fokus target investasi kami di tahun ini,” imbuhnya.

Menurut Antonius, pihaknya meyakini hasil investasi pada tahun ini akan lebih besar dari realisasi di 2015 yang mencapai Rp 649 miliar atau sebesar 28,6% dari hasil investasi 2014 senilai Rp505 miliar.

Dia menambahkan, pada 2015 perseroan mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp1,002 triliun atau meningkat dari capaian di 2014 sebesar Rp667 miliar. Antonius menyebutkan, pada tahun ini pihaknya menargetkan laba sebelum pajak sebesar Rp1,5 triliun.

Sedangkan, kata dia, pendapatan underwriting 201d Rp2,4 triliun atau meningkat 20 persen dibanding 2014. Askrindo mencatatkan plafond penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2015 dengan jumlah yang dijaminkan mencapai Rp11,9 triliun.

Sementara itu, lanjut dia, premi penjaminan KUR mencapai Rp1,6 triliun atau melebihi anggaran 2015 yang sebesar Rp1,4 triliun. “Target IJP (imbal jasa penjaminan) KUR 2016 sebesar Rp1,1 triliun. Target premi non-KUR secara nasional Rp2,8 triliun. Total target gabungan IJP KUR dan premi non-KUR Rp3,9 triliun,” katanya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 06)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top