Duniaindustri.com (Oktober 2014) – Perusahaan taksi PT Blue Bird menawarkan sebanyak-banyaknya 531,4 juta lembar saham baru atau 20 persen dari modal ditempatkan dan modal disetor penuh perseroan dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
“Harga perdana di kisaran Rp 7.200 sampai Rp 9.300 per lembar saham,” kata Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk Purnomo Prawiro dalam public expose di Jakarta, Jumat (3/10).
Susunan kepemilikan saham ditawarkan ke publik adalah 43,75 persen saham PT Blue Bird – 56,23 persen saham PT Pusaka Citra Djokosoetono yang dimiliki keluarga Purnomo Prawiro dan Chandra Suharto.
Manajemen menargetkan perolehan dana dari hasil IPO sebesar Rp 4,8 triliun. Sebanyak 50 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal/ capital expenditures (capex) termasuk pembelian kendaraan dan pool. Sisanya 35,71 persen untuk melunasi pinjaman dan 14,29 persen untuk modal kerja perseroan dan entitas anak.
“Seminggu atau dua minggu setelah memperoleh dana IPO, langsung kita lunasi pinjaman bank terutama yang suku bunganya tinggi, dibanding tahun lalu bunga bank naik sampai 300 basis poin,” tambahnya.
Masa penawaran awal (bookbuilding) pada investor retail maupun institusi dilakukan pada 3 Oktober hingga 10 Oktober. Manajemen mengharapkan memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada 22 Oktober, dilanjutkan dengan penawaran umum pada 24 Oktober hingga 28 Oktober dan saham ditargetkan dicatatkan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 November.
Penawaran secara terbatas juga dilakukan ke investor di London pada 5 Oktober, Singapura pada 22 Oktober, Hong Kong pada 1 hingga 2 Oktober dan Amerika Selatan (AS) pada 11 dan 27 November sesuai regulasi S/144A.
Melalui program employer stock alocation (ESA) manajemen juga menjatahkan 3,3 juta lembar saham atau 0,62 persen dari saham yang ditawarkan untuk karyawan PT Blue Bird. Manajemen juga menjaminkan magma employee stock option plan (MESOP) sebanyak 26,57 juta lembar saham atau 1 persen dari penambahan modal.
“Kami ingin para pengemudi sebagai garda terdepan juga bisa memiliki saham perusahaan, termasuk 5.000 pelanggan setia kami,” katanya.
Penjamin emisi efek dalam IPO Blue Bird tersebut adalah PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT UBS Securities Indonesia.
PT Blue Bird bergerak di bisnis jasa transportasi penumpang dan jasa pengangkutan darat (taksi reguler, taksi eksekutif, limousine & car rental, bus carter). Perseroan menguasai 33 persen pangsa pasar Indonesia dengan jumlah armada per 30 April 2014 mencapai 23.932 unit taksi reguler atau naik 26,94 persen dari 18.852 unit taksi reguler setahun yang lalu dengan wilayah operasi 17 kota di Indonesia termasuk Jabodetabek, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Banten, Bandung, Bali, Lombok, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Batam, Balikpapan, Makassar dan Manado.
Sementara pendapatan perseroan per kuartal I-2014 mencapai Rp 1.477 miliar atau meningkat 31,6 persen dari Rp 1.122 miliar setahun yang lalu.(*/berbagai sumber)