Latest News
You are here: Home | Elektronik | Bisnis Berbasis Digital ‘Panen’ Pertumbuhan 400% Saat Pendapatan Per Kapita RI Naik Kelas
Bisnis Berbasis Digital ‘Panen’ Pertumbuhan 400% Saat Pendapatan Per Kapita RI Naik Kelas

Bisnis Berbasis Digital ‘Panen’ Pertumbuhan 400% Saat Pendapatan Per Kapita RI Naik Kelas

Duniaindustri.com (Juli 2020) – Seperti yang diprediksi sebelumnya, bisnis berbasis digital terbukti mampu ‘panen’ pertumbuhan hingga 400% saat pandemi Covid-19. Bisnis berbasis digital dinilai lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dengan pembatasan interaksi sosial (physical distancing) saat pandemi memuncak, dan ikut didorong faktor peningkatan pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) berdasarkan laporan Bank Dunia.

Tim Duniaindustri.com sebelumnya memperkirakan bisnis berbasis digital berpotensi pulih lebih cepat dibanding bisnis konvensional di tengah pandemi. Karakteristik ekonomi berbasis digital yang mampu mendobrak batas fisik dan waktu, yang justru menjadi hambatan saat puncak pandemi Covid-19, dinilai sesuai dengan preferensi konsumen saat ini.

Tim Duniaindustri.com menyoroti proses pemulihan iklim bisnis pasca pandemi dikaitkan dengan karakteristik sektor-sektor industri yang meraup pertumbuhan di tengah penyebaran Covid-19. Sektor industri berbasis digital seperti e-commerce, digital banking, electronic money (uang digital), financial technology (fintech) lending, games (esport), masih mampu mencatatkan pertumbuhan, meski ikut melambat terkena ekses pandemi.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat aktivitas belanja online meningkat sampai 400% selama pandemi Covid-19. Menurut Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo Ahmad M Ramli, di era pandemi dan memasuki new normal ini, telekomunikasi menjadi oksigen bagi kita semua. Bahkan kami boleh sampaikan bahwa online shop saat pandemi ini naik 400%.

Fakta tersebut seiring dengan laporan Bank Dunia yang memasukkan Indonesia ke dalam negara berpendapatan menengah atas (upper-middle income). Berdasarkan laporan Bank Dunia per Juli 2020, pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) per kapita di Indonesia tumbuh menjadi US$ 4.050 berbasis data 2019 dibanding tahun sebelumnya US$ 3.840.

Bank Dunia menggunakan metodologi penghitungan Atlas Method Exchange Rates untuk mengkalkulasi GNI per kapita 192 negara di dunia. Perhitungan GNI dalam dolar AS untuk tujuan operasional dan analitis tertentu, Bank Dunia menggunakan faktor konversi Atlas dibanding nilai tukar sederhana. Tujuan dari faktor konversi Atlas adalah untuk mengurangi dampak fluktuasi nilai tukar dalam perbandingan pendapatan nasional antar negara.

Faktor konversi Atlas untuk setiap tahun adalah rata-rata nilai tukar suatu negara untuk tahun itu dan nilai tukar untuk dua tahun sebelumnya, disesuaikan dengan perbedaan antara tingkat inflasi di negara itu dan inflasi internasional. Tujuan dilakukannya penyesuaian adalah untuk mengurangi segala perubahan pada nilai tukar yang disebabkan oleh inflasi. Perhitungan GNI yang dihasilkan dalam dolar AS kemudian dibagi dengan populasi tengah tahun suatu negara untuk memperoleh GNI per kapita (metode Atlas).(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 186 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 186 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top